Lakukan Perkunjungan Kasih kepada Keluarga Korban Pembunuhan Teroris di Poso, Gereja Toraja Harap Keadilan Segera Ditegakkan

KAREBA-TORAJA.COM, POSO — Gereja Toraja melalui Crisis Center Gereja Toraja (CCGT) dan Pengurus Wilayah VI (SUL-TENG-BAR) Gereja Toraja serta Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) melakukan perkunjungan kasih kepada keluarga korban pembununuhan teroris di Dese Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Rabu, 19 Mei 2021.

Selain menyalurkan bantuan kemanusiaan, Tim Crisis Centre Gereja Toraja dan PMTI Sulawesi Tengah juga memberikan trauma healing kepada anggota keluarga korban serta anak-anak.

Ketua Umum Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Pdt Musa Salusu, dalam keterangan pers kepada kareba-toraja.com, Kamis, 20 Mei 2021, menyatakan Crisis Centre Gereja Toraja bersama dengan BPS Wilayah VI dan PMTI Sulawesi Tengah hadir memberikan dukungan untuk pelayanan trauma healing bagi ratusan anak-anak di sana serta sejumlah bantuan logistik.

Baca Juga  Andi Sudirman: Program Strategis untuk Toraja Tetap Dilanjutkan

Lebih lanjut, Pdt Musa mengatakan bahwa BPS Gereja Toraja berharap proses penegakan hukum dapat ditegakkan dan keadilan bagi warga yang menjadi korban segera bisa terwujud.

“Di sisi lain, keadaan juga diharapkan segera kondusif agar warga bisa kembali bekerja di kebun dan ladang mereka dengan tenang,” harap Pdt Musa Salusu.

“Mari tetap dukung saudara-saudara kita dalam doa, semoga saudara-saudara kita tetap kuat. Sampai saat ini, mereka masih merasa takut dan cemas, sehingga mereka belum berani untuk kembali mengolah kebun yang selama ini menjadi sumber pencaharian. Terimakasih atas dukungan dan bantuan dari semua pihak sehingga kita diperkenankan Tuhan melayani sesama yang ditimpa tragedi kemanusiaan,” ungkap Pdt Musa lebih lanjut.

Baca Juga  TERKINI: Wabup Torut Terpilih Ketua Kaum Bapak Gereja Toraja

Diberitakan sebelumnya, pada Selasa, 11 Mei 2021 pagi menjelang siang, beberapa warga sipil asal Toraja sedang melakukan kegiatan di kebun mereka yang berada di Lembah Napu, Poso. Tak berapa lama, sekelompok orang, yang diduga anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) muncul. Beberapa warga yang melihat kedatangan mereka langsung melarikan diri ke kampung terdekat. Namun naas bagi dua orang warga, yakni Marthen Solo, 52 tahun, Simson Susah atau Ne’ Uban, 62 tahun yang tidak sempat melarikan diri. Keduanya dibantai secara sadis oleh kepompok teroris tersebut.

Selang beberapa jam kemudian, aparat kepolisian dan TNI yang mendapat laporan dari warga tentang kemunculan orang tak dikenal di Lembah Napu, langsung melakukan penelusuran dan mengevakuasi jenazah dua korban.

Baca Juga  Bupati Toraja Utara Resmikan Bank Perkreditan Rakyat Milik BPS Gereja Toraja

Tak jauh dari lokasi penemuan pertama, Tim Satgas Madago Raya menemukan lagi dua jenazah warga sipil. Kedua jenazah itu teridentifikasi bernama Paulus Papa, 42 tahun dan Lukas Lese’, 50 tahun. Keduanya juga warga sipil asal Toraja. (*)

Penulis: Herson Pasuang/Desianti
Editor: Arthur

Komentar