Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Kemenko PMK Mendorong Adanya Regulasi Terkait Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Timbal Anak

Kemenko PMK Mendorong Adanya Regulasi Terkait Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Timbal Anak

  • account_circle Admin Kareba
  • calendar_month Sel, 30 Jan 2024
  • visibility 534
  • comment 0 komentar

KAREBA-TORAJA.COM, JAKARTA — Timbel merupakan bahan berbahaya dan beracun yang dapat menimbulkan dampak pada kesehatan Masyarakat bila tidak dilakukan pengendalian dengan baik. Secara global, keracunan timbal diperkirakan berdampak terhadap satu dari tiga (atau 800 juta) anak – anak. Sementara itu, di Indonesia, diperkirakan lebih dari 8 juta anak memiliki kadar timbal dalam darah di atas 5 mikrogram per desiliter (μg/dL), kadar yang membutuhkan tindakan segera agar tidak menimbulkan dampak bagi kesehatan (sumber: UNICEF).

Timbal diketahui dapat menyebabkan berbagai dampak akut dan kronis termasuk kehilangan selera makan, sembelit, kolik abdomen (perut), penurunan IQ, masalah perilaku, masalah pendengaran dan keseimbangan, ensefalopati, anemia, hipertensi, imunotoksisitas, retardasi pertumbuhan, tertundanya kematangan seksual/toksisitas pada organ reproduksi, meningkatnya karies gigi, penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, kejang, koma, dan bahkan kematian.

Hal tersebut disampaikan oleh  Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan  Prof. Nunung Nuryartono yang diwakili Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan, Jelsi Natalia Marampa  saat  memberikan Keynote Speech pada Seminar Pengendalian Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Timbal yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, UI di Grand Sahid Jaya, pada Selasa, (23/1/2024).

Lebih lanjut  Jelsi menjelaskan bahwa dampak pajanan timbal pada kesehatan perlu menjadi perhatian kita bersama. Diperlukan dukungan dan komitmen semua pihak dalam upaya pengendalian timbal mulai dari aspek kebijakan sampai pengendalian pajanan timbal di masyarakat. Kolaborasi dalam skema pentahelix  antara pemerintah, organisasi/kelompok, akademisi, dunia usaha dan media sangat diperlukan  dalam upaya penanganan dan pencegahan pajanan timbal.

“Anak-anak sangat rentan terhadap efek racun timbal dan dapat menderita dampak buruk yang besar dan permanen terhadap kesehatan, terutama pada perkembangan otak yang mengakibatkan berkurangnya kecerdasan intelektual (IQ), perubahan perilaku seperti berkurangnya rentang perhatian dan peningkatan perilaku antisosial, serta berkurangnya pencapaian pendidikan,”  jelasnya.

Dalam upaya pengendalian dampak kesehatan akibat pajanan timbal diharapkan Adanya kebijakan/regulasi yang kuat yang dapat dipakai sebagai acuan dalam pengendalian dampak kesehatan pajanan timbal; Dukungan K/L dalam pengendalian timbal dilakukan secara terkoordinasi yang dilakukan secara kolaborasi sesuai peran dan fungsi masing-masing K/L; Adanya kampanye dan edukasi secara massif melalui berbagai media untuk meningkatkan kesadaran masyarakat; Perlunya penguatan layanan masyarakat untuk memperoleh informasi dan fasilitas layanan kesehatan; Penguatan pembinaan dan pengawasan untuk penerapan aturan pengendalian pajanan timbal lingkungan dan gangguan kesehatan.

Diharapkan dari hasil kajian yang sudah dilaksanakan terutama dampak kesehatan akibat pajanan timbal pada anak di Pulau Jawa yang berupa pemaparan Kadar Timbal Darah (KTD) anak serta faktor – faktor determinannya dapat segera ditindaklanjuti oleh semua pihak.

Selanjutnya Jelsi mengapresiasi Kajian “Dampak Kesehatan Akibat Pajanan Timbal pada Anak di Pulau Jawa” dan berharap gambaran dari hasil studi memberikan pemahaman sekaligus langkah strategis yang harus segera diambil bersama. Evidence based ini akan sangat bermanfaat sebagai bagian dari upaya untuk memitigasi dan tindak lanjut kebijakan-kebijakan yang diperlukan.

Seminar tentang “Pengendalian Dampak Kesehatan Pajanan Timbal” diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran, UI dan di hadiri oleh Dekan FK UI – Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH. MMB;  hadir sebagai pembicara PD. Dr. Med Stephan Böse-O’Reilly, M.PH – University Hospital, LMU Munich; Prof. dr. Muchtaruddin Mansyur, Sp.Ok (K), PhD; Prof. Dr. dr. Antonius H Pudjiadi, Sp. A (K); dan Prof. Vina Adriany, M.Ed, Ph.D – Direktur SEAMEO CECCEP. (*)

Penulis: Desianti/Rls
Editor: Arthur

  • Penulis: Admin Kareba

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Treasury Well-being Program sebagai Solusi Masalah Kesejahteraan Mental Pegawai DJPB

    Treasury Well-being Program sebagai Solusi Masalah Kesejahteraan Mental Pegawai DJPB

    • calendar_month Sel, 29 Okt 2024
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 588
    • 0Komentar

    Oleh: Pasca Valiant Tandiabang* Salah satu kebijakan Kementerian Keuangan yang cukup mendapatkan banyak perhatian baik dari pihak internal maupun eksternal adalah Negative Growth Policy. Negative Growth Policy merupakan kebijakan perekrutan pegawai yang lebih sedikit dibandingkan pegawai yang pensiun. Kebijakan ini tertuang dalam Rencana Strategis Kementerian Keuangan yang mulai diterapkan sejak Tahun 2020. Negative growth policy […]

  • Seorang Wanita Ditangkap Satresnarkoba Polres Toraja Utara Saat Jemput Paket Narkoba

    Seorang Wanita Ditangkap Satresnarkoba Polres Toraja Utara Saat Jemput Paket Narkoba

    • calendar_month Rab, 20 Sep 2023
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 738
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Seorang wanita berinisial MRY (36) ditangkap Satuan Narkotika Polres Toraja Utara, saat menjemput paket kiriman narkoba jenis sabu-sabu di Rantepao, Senin, 18 September 2023. Saat diperiksa, wanita asal Luwu Timur ini menjemput paket berisi 2 sachet narkotika jenis sabu-sabu. Setelah menangkap MRY, polisi menginterogasinya. Dari hasil interogasi itu, MRY mengaku paket narkoba […]

  • Ketua Umum PTI Pertanyakan Sikap Mentan RI, Amran Sulaiman yang Tidak Beri Bantuan Bencana Alam kepada Toraja

    Ketua Umum PTI Pertanyakan Sikap Mentan RI, Amran Sulaiman yang Tidak Beri Bantuan Bencana Alam kepada Toraja

    • calendar_month Rab, 29 Mei 2024
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 604
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, JAKARTA — Ketua Umum Pemuda Toraja Indonesia (PTI), Ayub Pongrekun, menyatakan kekecewaannya atas keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman, yang tidak menyertakan kabupaten Tana Toraja dan Toraja Utara dalam daftar daerah penerima bantuan pertanian senilai Rp 410 miliar untuk bencana alam di Sulawesi Selatan. Bantuan yang disalurkan kepada tujuh kabupaten di Sulawesi Selatan, […]

  • Dua Kurir Narkoba Ditangkap di Toraja, 625 Gram Sabu-sabu Disita

    Dua Kurir Narkoba Ditangkap di Toraja, 625 Gram Sabu-sabu Disita

    • calendar_month Jum, 28 Mei 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 664
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan berbahaya (narkoba) kian mengkhawatirkan di Toraja. Berkali-kali aparat kepolisian maupun BNNK Tana Toraja menangkap para pelaku, namun peredaran barang haram tersebut terus terjadi. Terbaru, pada Rabu, 26 Mei 2021 malam, Tim Gabungan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tana […]

  • Besok, Ada Lomba Passuling Pandan di Pelataran Gereja Toraja Rantepao

    Besok, Ada Lomba Passuling Pandan di Pelataran Gereja Toraja Rantepao

    • calendar_month Sel, 14 Mar 2023
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 1.033
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Sudah nyaris hilang dan jarang ditampilkan, Panitia 110 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT) kembali menghadirkan dan memunculkan kembali salah satu alat musik tradisional Toraja, yakni Suling Pandan. Ketrampilan meniup alat musik Suling Pandan ini diperlombakan secara khusus pada rangkaian acara puncak perayaan 110 Tahun Injil Masuk Toraja di panggung utama yang ada […]

  • Bupati Toraja Utara Hentikan Pelaksanaan Rambu Solo’ dan Rambu Tuka Selama Februari 2021

    Bupati Toraja Utara Hentikan Pelaksanaan Rambu Solo’ dan Rambu Tuka Selama Februari 2021

    • calendar_month Sen, 25 Jan 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 6.674
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Bupati Toraja Utara, Kalatiku Paembonan meminta masyarakat agar tidak menggelar kegiatan sosial berupa upacara Rambu Solo’ maupun Rambu Tuka selama bulan Februari 2021. Hal ini perlu dilakukan untuk memutus mata rantai penularan virus Corona, yang hingga saat ini masih menunjukkan peningkatan yang signifikan. Pemerintah juga mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan masyarakat. Pemintaan untuk […]

expand_less