JKN Dampingi Mertua Nengsi Jalani Perawatan Patah Tulang

KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Saat melakukan aktivitas sehari-hari kadang tak luput dari musibah. Tidak terkecuali dengan Yohana Leon (70), seorang ibu rumah tangga asal Desa Kaduaja, Kecamatan Gandangbatu Sillanan, Tana Toraja, yang terjatuh ketika berjalan di halaman rumahnya. Akibat kejadian tersebut dirinya harus dirawat di Rumah Sakit Lakipadada karena patah tulang.

Kepada tim Jamkesnews (10/10), ia menceritakan kronologi kejadian yang menimpanya. “Waktu itu berjalan di halaman depan rumah tiba-tiba terjatuh, kemudian ditolong menantu saya dan lengan kanan saya terasa sangat sakit. Kemudian saya dibawa ke UGD , dan dilakukan pemeriksaan rontgen, dokter mengatakan bahwa kemungkinan patah tulang,” ujarnya.

Nengsi (30) yang merupakan pendamping sekaligus menantu Yohana mengungkapkan bahwa ibu mertuanya selalu memanfaatkan program JKN dari mulai pengobatan di puskesmas hingga rumah sakit tempat ia dirawat sekarang. Dirinya mengaku tidak mengalami kesulitan dalam mengurus keperluan administrasi.

Baca Juga  Manfaatkan JKN, Kakek Usia 100 Tahun Ini Jalani Perawatan Tanpa Diskriminasi

“Pelayanan kesehatan cukup bagus dan semuanya cepat. Waktu itu saya mengurus pendaftaran hanya diminta tunjukan KTP ibu saya. Kemudian dibantu oleh petugas untuk cek kepersertaan BPJS dan tidak ada masalah,” ungkapnya.

Saat ini Nengsi masih menunggu hasil observasi tim dokter yang menangani ibu mertuanya. Rasa sakit yang dialami pasca kejadian tersebut kini berangsur reda. Saat ini tangan Yohana telah terpasang gips yang berfungsi mengurangi gerakan agar posisi tulang yang patah tidak bergeser.

“Saya dan keluarga berharap semoga ibu saya cepat pulih dari sakitnya. Kebetulan kami di sini baru dua hari jadi masih menunggu hasil pemeriksaan lagi, semoga secepatnya dapat keluar hasil pemeriksaanya,” katannya.

Terdaftar sebagai peserta program JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) mandiri kelas satu, ia merasakan banyak manfaat. Nengsi mengaku dirinya sudah tidak khawatir tentang biaya perawatan karena sudah dijamin JKN. Saat ini ia beserta keluarga hanya fokus untuk mendukung psikis ibunya yang secara tidak langsung berdampak juga dengan cepat lambatnya proses penyembuhan.

Baca Juga  Dua Pesawat Terbang Bolak-Balik di Langit Toraja Utara dalam 2 Hari Ini, Ada Apa?

“Tentu sangat banyak manfaat yang di dapat sebagai peserta BPJS (program JKN). Kami sekeluarga semuanya sudah terdaftar BPJS. Saat ini kami sudah tenang dan tidak terlalu memikirkan biaya, mungkin kalau tidak pakai BPJS tentu bagi kami terasa berat, apalagi patah tulang mungkin lama penyembuhannya,” imbuhnya.

Untuk menambah kenyamanan, keluarga memutuskan untuk naik kelas rawat ke Very Important Person (VIP). Petugas telah memberikan informasi secara jelas dan mudah dimengerti tentang adanya selisih bayar yang menjadi tanggungan pasien karena perubahan kelas tersebut.

“Terdaftar sebagai pasien kelas satu namun saya sekeluarga memilih untuk pindah ke ruang inap VIP. Harapanya ibu saya lebih nyaman sehingga lebih tenang dalam menjalani pengobatan,” terangnya.

Baca Juga  Sudah Di-SK-kan Gubernur, Stevania Jadi Orang Pertama yang Jadi Paskibraka Nasional dari Tana Toraja

Sebagai pendamping pasien program JKN, Nengsi tidak melihat adanya suatu perbedaan dalam hal layanan kesehatan. Petugas medis serta fasilitas kesehatan yang diberikan pihak rumah sakit menurutnya cukup baik. Ia juga berterima kasih kepada pemerintah karena melalui program tersebut ibu mertuanya dapat tertolong lebih cepat.

“Pelayanan kepada pasien BPJS sudah cukup bagus, terima kasih sudah membantu ibu mertua saya untuk mengobati patah tulang. Semoga program–program yang dijalankan oleh BPJS juga semakin meningkat dan diberikan kemudahan,” ungkapnya.

Ia juga berharap kepada masyarakat yang belum mendaftarkan diri sebagai peserta program JKN untuk segera mungkin mendaftar. Manfaat yang banyak diterima tentu tidak sebanding dengan sedikitnya jumlah iuran yang dibayarkan tiap bulannya. Kesehatan merupakan satu asset penting yang harus terlindungi. (*)

Penulis: Arsyad Parende/Rls
Editor: Arthur

Komentar