Ikatan Dokter Anak Indonesia Kerjasama RS Elim Rantepao Gelar Bakti Sosial Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan pada Anak
- account_circle Arsyad Parende
- calendar_month Sel, 29 Jul 2025

Bakti Sosial Deteksi Dini Penyakit Jantung Bawaan pada Anak oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia Kerja sama RS Elim Rantepao. (Foto/Istimewa)
KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Salah satu kegiatan dalam rangkaian Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2025 yang digelar Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) di Tana Toraja adalah kegiatan pengabdian masyarakat berupa skrining atau deteksi dini penyakit jantung bawaan pada anak .
Meski dipusatkan di Tana Toraja, salah satu Rumah Sakit yang dipilih sebagai lokus kegiatan adalah Rumah Sakit Elim Rantepao Toraja Utara.
Bakti sosial deteksi dini penyakit jantung bawaan pada anak yang digelar IDAI dan RS Elim Rantepao tersebut dilaksanakan Jumat 25 Juli 2025.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia DR. dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), Subsp Kardio, Ketua UKK Kardiologi dr. Rizky Adriansyah, M.Ked (Ped), SpA(K), Subsp Kardio, dan dr.Mokhammad Ikhsan SpA(K), Subsp Kardio serta para ketua IDAI Cabang yang datang dari berbagai Provinsi di Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya deteksi dini gangguan jantung pada anak sejak usia dini.
Dalam kegiatan ini Tim Dokter melakukan pemeriksaan terhadap 35 anak yaitu 4 dari pasien yang dirawat di rumah sakit dan 31 anak dari masyarakat umum yang telah mendaftar.
Pemeriksaan ini meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik serta skrining menggunakan alat echokardiografi.
Selain kegiatan tersebut, para Dokter konsultan jantung anak ini juga memberikan pelatihan kepada perawat dan bidan di RS Elim Rantepao untuk melakukan deteksi bayi dengan penyakit jantung bawaan kritis secara sederhana.
dr. Prarindra Khrisanti, Sp.A yang merupakan dokter spesialis anak di RS Elim Rantepao menjelaskan bahwa deteksi dini penyakit jantung bawaan sangat penting guna mencegah komplikasi serius di kemudian hari.
“Semakin cepat diketahui, semakin besar peluang anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan hidup normal,” ujar dr. Prarindra Khrisanti, Sp.A
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya IDAI dalam mendukung program Pemerintah dalam menurunkan angka kematian anak akibat penyakit jantung bawaan serta meningkatkan kualitas layanan kesehatan anak di indonesia. (*)
- Penulis: Arsyad Parende
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar