Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Uncategorized » OPINI : Fenomena Barcode Dikalangan Remaja Toraja

OPINI : Fenomena Barcode Dikalangan Remaja Toraja

  • account_circle Admin Kareba
  • calendar_month Sab, 29 Jun 2024

Iindarda S. Panggalo, M.Psi.Psikolog
(Dosen UKI Toraja dan Founder Biro Psikologi Bonafide). (foto: dok. pribadi).

 

 

Oleh: Iindarda S. Panggalo, M.Psi.Psikolog
(Dosen UKI Toraja dan Founder Biro Psikologi Bonafide)*

 

Belakangan ini, kita dihadapkan pada fenomena unik di kalangan remaja Toraja yang sedang marak, yakni membuat barcode di tangan mereka. Fenomena barcode yang dimaksud di sini adalah membuat tanda atau gambar menyerupai barcode di kulit. Fenomena ini menarik perhatian karena selain unik, juga mengundang banyak pertanyaan dari berbagai kalangan. Dan pada kenyataannya, tidak sedikit remaja di Toraja yang melakukan hal tersebut. Meski bagi sebagian orang mungkin terlihat sepele atau hanya sekadar tren sesaat, fenomena ini tidak boleh dianggap remeh. Sebagai seorang psikolog, saya merasa penting untuk menyoroti fenomena ini dengan melihat dari sudut pandang psikologis. Ada beberapa hal yang melatarbelakangi remaja membuat “barcode”, antara lain:

1. Identitas dan Ekspresi Diri

Remaja berada pada fase perkembangan yang sangat krusial, di mana mereka sedang mencari dan membentuk identitas diri. Jika dilihat dari teori perkembangan psikososial Erik Erikson, remaja berada dalam tahap Identity vs. Role Confusion dimana pada tahap ini, remaja berusaha menemukan siapa diri mereka dan bagaimana mereka cocok dengan dunia di sekitar mereka. Membuat barcode di tangan bisa jadi merupakan salah satu cara bagi mereka untuk mengekspresikan identitas mereka. Barcode mungkin dianggap sebagai simbol yang unik, berbeda, dan mampu menarik perhatian, sehingga mereka merasa lebih spesial dan diakui.

2. Pengaruh dan Tekanan Kelompok/ Teman Sebaya

Selain pencarian identitas, fenomena ini juga bisa dipahami melalui sudut pandang teori konformitas social dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh teman sebaya mereka dan sering kali merasa terdorong untuk mengikuti apayang dilakukan oleh kelompok mereka. Fenomena barcode tangan bisa juga merupakan bentuk konformitas, dimana remaja melakukan hal tersebut karena banyak teman mereka juga melakukannya. Dalam konteks ini, barcode tangan menjadi simbol keanggotaan dalam kelompok dan cara untuk memperoleh penerimaan sosial.

3. Self Harm dan Pengalihan Emosi

Tidak dapat dipungkiri bahwa beberapa kasus barcode tangan bisa terkait dengan perilaku self-harm. Dalam psikologi, self-harm atau menyakiti diri sendiri sering kali merupakan cara bagi seseorang untuk mengatasi perasaan emosional yang sifatnya intens dan tak tertahankan. Remaja yang merasa kehilangan kontrol atas hidup mereka atau yang berjuang dengan penuh tekanan, kecemasan, atau depresi mungkin mencari cara untuk mengalihkan perhatian dari rasa sakit emosional mereka dengan menyakiti diri sendiri secara fisik.

Menurut teori regulasi emosi, tindakan self-harm bisa menjadi cara bagi seseorang untuk melampiaskan luka batin mereka dan mendapatkan rasa nyaman. Dalam konteks barcode tangan, tindakan ini mungkin merupakan cara remaja untuk mengekspresikan dan mengatasi perasaan mereka yang tidak dapat mereka ungkapkan secara verbal.

4. Kebutuhan akan Penghargaan

Jika dilihat dari sudut pandang teori hierarki kebutuhan Maslow, fenomena ini bisa terkait dengan kebutuhan akan rasa memiliki dan penghargaan. Setelah kebutuhan dasar seperti keamanan dan hubungan sosial terpenuhi, remaja bergerak menuju kebutuhan akan penghargaan, termasuk pengakuan dari orang lain dan perasaan diterima dalam kelompok sosial mereka. Barcode tangan bisa jadi merupakan cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut, memberikan mereka rasa identitas, kebanggaan, dan penerimaan dari lingkungan sosial mereka.

Fenomena barcode tangan di kalangan remaja Toraja menjadi cerminan dari semakin kompleksnya perkembangan remaja dan interaksi mereka dengan dunia sosialnya. Diperlukan pendekatan yang bersifat komprehensif untuk mendukung remaja dalam perjalanannya mencari jati diri, membantu mereka menemukan cara-cara yang positif dan konstruktif untuk mengekspresikan diri mereka.

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan seperti: memberikan penguatan dukungan sosial melalui konseling dan dukungan psikologis, membentuk kelompok dukungan sebaya, pelatihan bagi orang tua tentang cara mendukung remaja dalam mengatasi tekanan sosial dan emosional, kampanye media dan penyuluhan sekolah terkait kesadaran tentang bahaya self-harm dan pentingnya dukungan psikologis, penanganan khusus bagi kasus self harm, pelatihan keterampilan emosional dan social bagi remaja dan yang tidak kalah penting adalah menyediakan fasilitas kesehatan mental. Yang pasti dalam upaya penanggulangan dan pencegahan sangat perlu melibatkan pemerintah, tokoh masyarakat, institusi pendidikan dan berbagai elemen yang ada di Toraja. Mengabaikan atau meremehkan fenomena ini hanya akan memperburuk masalah yang ada. Kita perlu bergerak bersama, karena mereka adalah generasi peneruskita di masa depan.

Jika membutuhkan bantuan atau layanan psikologis bisa menghubungi Biro Psikologi Bonafide di nomor kontak 087774561000.

 

*Iindarda S. Panggalo, M.Psi.Psikolog
(Dosen UKI Toraja dan Founder Biro Psikologi Bonafide)

  • Penulis: Admin Kareba

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Panitia 110 Tahun IMT Bantu Bedah Rumah Satu Keluarga Muslim di Toraja Utara

    Panitia 110 Tahun IMT Bantu Bedah Rumah Satu Keluarga Muslim di Toraja Utara

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, AWAN — Keluarga Bakri, yang tinggal di sebuah gubuk di Dusun Pa’tondokan, Lembang Londong Allo, Kecamatan Awan Rantekarua, Kabupaten Toraja Utara, mendapat bantuan bedah rumah dari Panitia 110 Tahun Injil Masuk Toraja (IMT). Keluarga yang memiliki tiga orang anak ini dikunjungi langsung oleh Ketua Umum BPS Gereja Toraja, Pdt Alfred Anggui dan Ketua Panitia […]

  • Umat Muslim di Makale Gelar Pawai Takbiran Sambut Idul Fitri 1443H

    Umat Muslim di Makale Gelar Pawai Takbiran Sambut Idul Fitri 1443H

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Umat Muslim dari sejumlah Masjid di Kota Makale menggelar kegiatan Pawai Takbiran menyambut Idul Fitri 1443H, Minggu, 1 Mei 2022 malam. Umat Muslim yang bersuka cita menyambut hari Kemenangan menggelar Pawai Takbiran dengan berkeliling pusat Kota Makale menggunakan kendaraan terbuka. H. Irwan Darwis selaku Pengurus Masjid Raya Makale yang menjadi penggagas kegiatan […]

  • JRM Bantu Fasilitasi Kepulangan Jenazah Korban Penembakan KKB di Papua ke Toraja

    JRM Bantu Fasilitasi Kepulangan Jenazah Korban Penembakan KKB di Papua ke Toraja

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Anggota DPRD Provinsi Sulsel, yang juga mantan Ketua Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Provinsi Papua, John Rende Mangontan menyatakan siap memfasilitasi kepulangan jenazah Almarhum Samsul Sattu dari Timika ke Makassar, selanjutnya ke Toraja. Almarhum Samsul Sattu, 45 tahun, warga asal Kecamatan Kurra, Kabupaten Tana Toraja, tewas tertembak saat tengah menikmati kopi di teras […]

  • Sudah 3 Bulan Tak Bisa Ditempati Akibat Longsor, Rumah Janda di Lembang Sapan Kua-Kua Ini Butuh Bantuan Pemerintah

    Sudah 3 Bulan Tak Bisa Ditempati Akibat Longsor, Rumah Janda di Lembang Sapan Kua-Kua Ini Butuh Bantuan Pemerintah

    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, BUNTAO’ — Bencana alam tanah longsor yang menerpa beberapa lokasi di Kecamatan Buntao’, Kabupaten Toraja Utara, Maret 2024 lalu, masih menyisakan sejumlah persoalan. Meski jalan poros Rantepao-Bastem (Luwu) sudah bisa dilalui, namun masih ada rumah warga luput dari perhatian pemerintah. Salah satunya adalah rumah milik Almarhum Markus Ruruk Tangdilintin, yang terletak di Dusun Paniki, […]

  • Setiap Calon Pengantin di Lembang Kaduaja Wajib Tes Urine

    Setiap Calon Pengantin di Lembang Kaduaja Wajib Tes Urine

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, GANDASIL — Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tana Toraja kembali mempersiapkan program “Desa Bersinar” (Bersih Narkoba) yang kali ini dilakukan di Lembang Kaduaja, Kecamatan Gandang Batu Silannan, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Rabu, 24 Maret 2021. Dalam sosialisasi “Desa Bersinar” ini hadir sebagai pemateri, Kepala BNNK Tana Toraja, AKBP Natalia Dewi Tonglo, Kepala Kesbangpol […]

  • FOTO: Lomba Mewarnai Toraja Highland Festival 2021

    FOTO: Lomba Mewarnai Toraja Highland Festival 2021

    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Selain promosi wisata dan membangkitkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, event Toraja Highland Festival juga diisi dengan edukasi seni budaya untuk anak PAUD maupun sekolah dasar. Untuk PAUD, ajang ini mengedukasi anak-anak untuk mencintai dan menggemari batik Toraja. Kemudian, untuk anak sekolah dasar, dibekali ketrampilan mewarnai dalam bentuk lomba mewarnai. Lomba mewarnai […]

expand_less