KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Toraja Utara mengisolasi sementara Pasar Hewan Bolu untuk jangka waktu yang belum ditentukan.
Langkah isolasi ini dilakukan karena berdasarkan hasil pemeriksaan dokter hewan terdapat tujuh ekor kerbau yang mengalami gejala Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
“Kemarin kami sudah melakukan pengamatan bersama dokter hewan dan dokter menyatakan bahwa ini (tujuh ekor kerbau) sudah 85% ke PMK (penyakit mulut dan kuku),” terang Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Toraja Utara, Lukas Pasari Datubari, saat dikonfirmasi kareba-toraja.com, Selasa, 5 Juli 2022.
Meski begitu, lanjut Lukas, pihaknya tetap ingin memastikan 100 persen PMK dengan mendatangkan ahli penyakit dari Balai Besar Veteriner Maros untuk memeriksa tujuh kerbau yang teridentifikasi PMK tersebut.
Balai Besar Veteriner Maros adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Republik Indonesia.
“Tadi Tim dari Balai Besar Veteriner Maros bersama Dinas Pertanian Provinsi Sulsel sudah mengambil sampel darah. Hasilnya nanti hari Jumat baru kita ketahui,” terang Lukas Pasari Datubari.
Lukas Pasari mengatakan isolasi sementara Pasar Hewan Bolu dilakukan baik untuk kerbau yang ada dalam pasar maupun kerbau yang mau masuk pasar.
Lukas menegaskan bahwa isolasi ini merupakan langkah antisipasi agar Penyakit Mulut dan Kuku tidak menyebar di dalam pasar maupun di wilayah Toraja Utara pada umumnya.
Dia menyebut, isolasi ini akan dilakukan hingga hasil pemeriksaan dari Balai Besar Veteriner Maros sudah keluar. Jika hasilnya nanti tujuh kerbau itu dinyatakan positif, maka akan diambil tindakan dan langkah lebih lanjut.
“Nanti kita lihat hasil laboratoriumnya bagaimana. Kalau positif PMK, kita akan lakukan langkah-langkah strategis lebih lanjut,” ujar Lukas.
Lukas juga menghimbau kepada para pedagang kerbau di Pasar Bolu agar bekerja sama dengan pemerintah dalam mengantisipasi Penyakit Mulut dan Kuku ini. Sebab, PMK ini merupakan penyakit menular yang bisa menyebabkan kematian pada hewan.
Para pedagang juga diminta agar menahan diri sambil menunggu langkah-langkah yang dilakukan pemerintah demi kebaikan bersama.
“Langkah yang kami lakukan ini adalah untuk kebaikan bersama. Ini langkah antisipasi. Itu sebabnya saya minta agar para pedagang di pasar bekerja sama dengan pemerintah,” pungkas Lukas Pasari Datubari. (*)
Penulis/Editor: Arthur
Komentar