KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Pelaksanaan Sidang Sinode Am XXV (SSA) Gereja Toraja yang dijadwalkan akan berlangsung pada 21 – 27 Juli 2021 di Kanuruan, Klasis Nonongan Salu, dipastikan ditunda.
“Iya, benar, ditunda. Ini sesuai hasil rapat BPS Gereja Toraja, Panitia Pengarah, dan Panitia SSA XXV yang dilaksanakan di Kanuruan, pada hari Minggu, 4 Juli 2021,” ungkap Ketua Umum Panitia SSA XXV Gereja Toraja, Pdt Syukur Matasak, M.Th kepada kareba-toraja.com, Senin, 5 Juli 2021.
Dia menyebut, alasan penundaan adalah mengikuti sekaligus mendukung himbauan pemerintah terkait penanganan dan pencegahan penularan virus Corona (Covid-19). Apalagi Sidang Sinode Am ini bakal dihadiri oleh ribuan orang dari berbagai daerah di Indonesia.
“Bapak Menteri Agama juga menyarankan agar jika bisa, kegiatan SSA ini ditunda dulu sambil melihat statistik Covid-19 di negara ini,” jelas Pdt. Syukur.
Pdt. Syukur mengatakan, keputusan penundaan SSA ini dilakukan Gereja Toraja sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
“Soal kapan akan dilaksanakan, nanti kita lihat perkembangan dan situasi pandemi Covid-19 ini. Kalau dalam waktu dua sampai tiga bulan ke depan, situasinya membaik, kita akan laksanakan. Kami akan mengirim surat dan pemberitahuan kepada utusan dan klasis-klasis yang ada,” terangnya.
Pdt. Syukur juga menerangkan bahwa panitia, pengarah, dan BPS juga akan memikirkan beberapa alternatif penyelenggaraan SSA XXV, selain pertemuan yang menghimpun banyak orang.
“Mungkin akan dibagi per wilayah atau dilakukan secara virtual, itu yang akan dipikirkan dan dipertimbangkan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Pdt. Musa Salusu, menerangkan bahwa panitia pelaksana sudah siap menggelar SSA XXV. Namun demi keselamatan bersama dan mengikuti anjuran pemerintah, terkait penanganan pandemi Covid-19, maka BPS bersama panitia pengarah dan panitia pelaksana sepakat untuk menundanya.
“Sidang Sinode Am Gereja Toraja yang ke XXV kita tunda sampai bulan Oktober 2021,” terang Pdt. Musa. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar