Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Pasien Asal Toraja Utara Ini Rekomendasikan Peserta JKN Akses Aplikasi Mobile JKN

Pasien Asal Toraja Utara Ini Rekomendasikan Peserta JKN Akses Aplikasi Mobile JKN

  • account_circle Admin Kareba
  • calendar_month Jum, 29 Des 2023
  • visibility 357
  • comment 0 komentar

KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hadir untuk membantu masyarakat mendapatkan akses kesehatan yang layak. Program ini juga bertujuan untuk menghindari kesulitan pembiayaan masyarakat saat sakit. Beberapa penyakit membutuhkan rangkaian penyembuhan bertahap sehingga membutuhkan biaya yang tak sedikit. Seperti penyakit syaraf yang diderita oleh Wenny Payung Langi (25) peserta program JKN dari Desa Bokin Kecamatan Rantebua Kabupaten Tana Toraja.

“Saat ini sakit syaraf dan menggunakan BPJS untuk pengobatanya. Sudah beberapa kali dirawat di rumah sakit Elim, kontrol dan mengambil obat tanpa biaya selama ini,” ujarnya.

Dirinya tercatat sebagai penerima manfaat program JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) mengaku menerima banyak manfaat. Ia sampai saat ini masih menjalani rangkaian proses penyembuhan sakit syaraf. Kepada Tim Jamkesnews (16/11) saat menunggu antrian untuk kontrol di poli syaraf RS Elim, ia menceritakan kronologi awal mula sakit yang dideritanya.

“Waktu itu rasa nyeri dikepala dan pusing karena sudah tidak tertahankan akhirnya saya masuk UGD Rumah Sakit Elim sekitar akhir Oktober. Saya dirawat selama empat hari lima malam dan akhirnya diperbolehkan pulang, namun harus rajin kontrol dan ambil obat,” terangnya.

Kondisi kesehatan Wenny saat ini membaik dan mulai bisa beraktifitas kembali. Biaya yang timbul karena proses penyembuhan pasca dirawat dirumah sakit dirasakan sangat ringan karena sudah ditanggung oleh Program JKN untuk biaya kontrol dokter hingga penebusan obat. Dari banyaknya manfaat yang diterima ia tidak ragu untuk merekomendasikan Program JKN kepada masyarakat yang belum terdaftar.

“Mungkin kalau tidak memakai BPJS biaya pengobatan akan lebih mahal karena banyak obat yang harus ditebus. Berkat BPJS semuanya gratis tanpa biaya walaupun gratis namun selama ini tidak ada perbedaan pelayanan dengan pasien umum semuanya sama,” imbuhnya.

Di kesempatan yang sama Tim Jamkesnews mencoba menyampaikan berbagai fitur dari Mobile JKN. Terlebih untuk Wenny sebagai pasien yang rutin berobat dan harus bolak–balik ke klinik terkadang harus menunggu antrean lama. Dengan fitur antrean online dari Mobile JKN permasalahan tersebut bisa disiasati karena pasien bisa mendaftar terlebih dahulu dari rumah tanpa harus datang ke faskes dahulu.

“Sebelumnya memang sudah pernah pakai Mobile JKN tapi biasanya hanya akses kartu digital atau fitur info peserta untuk cek keaktifan. Fiturnya ternyata banyak salah satunya antrean online yang memudahkan pasien untuk berobat di rumah sakit,” ungkapnya.

Dirinya berharap akan terus menerima manfaat Program JKN dan juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan pemerintah. Biaya beban kesehatan yang dirasa berat untuk penyakitnya sudah terbantu dengan hadirnya program tersebut. Manfaat yang dirasakan tidak hanya ketika berobat di rumah sakit namun juga di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) seperti Puskesmas.

“Biasanya juga pakai BPJS di Puskesmas Bokin. Di sana pelayanannya juga sudah baik dan ada dokter jaga sehingga tidak perlu lagi jauh jauh ke rumah sakit,” tambahnya.

Di penghujung waktu ia juga berharap kepada BPJS Kesehatan agar lebih gencar menyosialisasikan program baru terutama kepada masyarakat desa. Ia berpendapat beberapa masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya masih belum paham mengenai program tersebut. Semakin banyak masyarakat yang ikut program JKN semakin banyak masyarakat yang terlindungi kesehatannya.

“Terima kasih untuk BPJS yang sudah membantu saya dan keluarga untuk medapatkan pengobatan gratis. Semoga program yang sudah ada ini terus berkelanjutan dan semakin banyak masyarakat yang pakai Mobile JKN agar semakin mudah terutama bagi mereka yang mau berobat ke faskes,” tutupnya. (*)

Penulis: Arsyad Parende/Rls
Editor: Arthur

  • Penulis: Admin Kareba

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Sepekan Menghilang, Ambe’ Lopo’ Ditemukan Sudah Jadi Mayat di Buntu Tulak Langi’

    Sepekan Menghilang, Ambe’ Lopo’ Ditemukan Sudah Jadi Mayat di Buntu Tulak Langi’

    • calendar_month Jum, 11 Agu 2023
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 530
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, REMBON — Tim SAR Palopo bersama aparat kepolisian berhasil menemukan Ambe’ Lopo’ atau Lamba’ (80), yang dilaporkan hilang sejak 2 Agustus 2023. Ambe’ Lopo’ ditemukan sudah dalam kondisi tidak bernyawa di Buntu Tulak Langi’, Lembang Sarapeang, Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja, Jumat, 11 Agustus 2023. “Korban kami temukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di […]

  • FOTO: Ada Bangunan Mirip Tongkonan di Korea Selatan

    FOTO: Ada Bangunan Mirip Tongkonan di Korea Selatan

    • calendar_month Rab, 28 Des 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 2.462
    • 0Komentar

    KAREBATORAJA.COM, SEOUL — Tongkonan dan lumbung padi khas Toraja (alang) mendunia. Bukan hanya di Jerman dan Belgia, Tongkonan juga berdiri di Korea Selatan dan Thailand. Petrus Palembangan, seorang karyawan di Korea Selatan melihat bangunan mirip Tongkonan di National ASEAN Recreation Forest, Yangju-si, sekitar dua jam perjalanan dari Seoul, Ibukota Negara Korea Selatan. Petrus mengunjungi taman […]

  • Meski Pembangunan Sudah Jalan, Pembebasan Lahan Jembatan “Kembar” Malango’ Belum Tuntas

    Meski Pembangunan Sudah Jalan, Pembebasan Lahan Jembatan “Kembar” Malango’ Belum Tuntas

    • calendar_month Sen, 4 Sep 2023
    • account_circle Redaksi
    • visibility 749
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Meski proses pembangunan Jembatan “kembar” Malango’ sudah berjalan sejak beberapa bulan lalu, namun penyelesaian pembebasan tanah dan bangunan milik warga ternyata belum tuntas. Pemerintah kekurangan uang. Total anggaran yang harus dibayarkan pemerintah kepada pemilik lahan dan bangunan yang sampai saat ini belum terbayarkan sekitar Rp 6,3 miliar. Hal ini terungkap dalam pertemuan […]

  • Terjadi Longsor Baru di Jalan Poros Rantepao-Buntao’ Rantebua, Ratusan Warga Mengungsi

    Terjadi Longsor Baru di Jalan Poros Rantepao-Buntao’ Rantebua, Ratusan Warga Mengungsi

    • calendar_month Kam, 9 Mei 2024
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 808
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, BUNTAO’ — Situasi di Kelurahan Tallang Sura’, Kecamatan Buntao’, Kabupaten Toraja Utara cukup mengkhawatirkan saat ini. Betapa tidak, belum tuntas dikerjakan 2 titik longsor di jalan poros Rantepao-Buntao’-Rantebua, terjadi longsor baru lagi yang lebih besar. Longsor terbaru yang terjadi sekitar pukul 02.00 Wita, Kamis, 9 Mei 2024 dini hari, menyebabkan badan jalan tertutup total. […]

  • Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran di SPBU Kamali Pentalluan Makale, Tana Toraja

    Polisi Selidiki Penyebab Kebakaran di SPBU Kamali Pentalluan Makale, Tana Toraja

    • calendar_month Sab, 19 Jul 2025
    • account_circle Arsyad Parende
    • visibility 1.637
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Kepolisian Resor Tana Toraja merespon cepat kebakaran mobil yang merambat ke bangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kamali Pentalluan, Makale, Tana Toraja, Sabtu, 19 Juli 2025. Selain membantu pemadaman api bersama tim Damkar (Pemadam Kebakaran) Pemkab Tana Toraja, Polres Tana Toraja juga langsung melakukan penyelidikan terkait penyebab kebarakan tersebut. Beberapa […]

  • Bupati Toraja Dipanggil KPK, Begini Tanggapan Praktisi Hukum dan Forum Mahasiswa

    Bupati Toraja Dipanggil KPK, Begini Tanggapan Praktisi Hukum dan Forum Mahasiswa

    • calendar_month Sab, 15 Okt 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 896
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Mantan Wakil Bupati Mimika, yang saat ini menjadi Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang dikabarkan dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat, 14 Oktober 2022. Yohanis Bassang dipanggil dalam rangka diambil keterangannya sebagai saksi dalam perkara tindak pidana korupsi pembangunan gereja Kingmi Mile 31 di Mimika, Papua tahun 2015 yang lalu. Kabag Pemberitaan KPK, […]

expand_less