Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Cabang Tana Toraja dan Wanita Katolik Republik Indonesia Cabang Makale menyambangi rumah salah satu korban Bencana Longsor Palangka. (foto: dok. istimewa).
KAREBA-TORAJA.COM MAKALE — Peduli Kemanusiaan Pemuda Katolik Komisariat Cabang Tana Toraja dan Wanita Katolik Republik Indonesia Cabang Makale menyambangi salah satu korban Bencana Lonsor Palangka yang terjadi kuramg lebih setahun yang lalu tepatnya awal April tahun 2024 lalu.

Minggu 23 Februari 2023, Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Cabang Tana Toraja dan Wanita Katolik Republik Indonesia Cabang Makale menyambangi rumah salah satu korban Bencana Longsor Palangka April 2024 yakni anak kekasih Audri dan ibunya.

Audri adalah balita berusia 4 tahun anak dari Masse’ salah satu korban meninggal akibat longsor palangka yang terjadi 2024 lalu.
Audri saat ini sudah berumur 5 tahun dan tinggal dirumah neneknya bersama ibunya di Lembang Lea Kecamatan Makale.

Saat musibah terjadi tahun lalu, Alm. Ayah Audri disemayamkan di kampung halamannya di Lauso, Lembang Perindingan, Kecamatan Gandangbatu Sillanan.


Meski sudah hampir setahun musibah itu berlalu, Joni Matalangi Ketua Pemuda Katolik Tana Toraja menyampaikan bawah meski masa tanggap darurat sudah selesai namun mengambil bagian dalam tugas kemanusiaan tidak menjadi soal dalam hal waktunya.
Joni mengurai jika dalam kebencanaan ada tiga fase yakni Mitigasi (pencegahan), Emergency Response (Tanggap Darurat) dan Recovery (Pemulihan) dan saat ini kita masih dalam tahap Recovery (Pemulihan) sehingga dukungan dan bantuan masih dibutuhkan oleh para korban bencana alam tanah longsor Palangka.
Joni mengatakan bantuan ini telah lama disiapkan baik oleh Pemuda Katolik juga oleh Wanita Katolik namun karena berbagai kesibukan sehingga baru bisa tersalurkan dan bantuan ini tidak lagi melalui posko bantuan melainkan langsung ke korban.

“Ada yang cukup menarik empati dari Aaudri yakni anak kecil yang ayahnya salah satu korban longsor sekarang mereka tinggal berdua dengan Ibunya, sehingga tidak ada maksud lain dari apa yang kami lakukan ini murni kemanusiaan, dimana saat ini Ibu dari Audri bekerja disebuah kios lokal demi dan untuk menafkahi anaknya” cerita Joni Matalangi.
Hal senada disampaiakan oleh Sivida Paundanan, Ketua Wanita Katolik Republik Indonesia Cabang Makale bahwa bantuan kemanusiaan ini tidak melihat latar belakang apa dan siapa sasarannya melainkan kepedulian semata dan tentunya kita berharap apa yang diberikan oleh Pemuda Katolik dan Wanita Katolik Republik Indonesia ini dapat bermanfaat bagi anak kekasi Audri secara khusus dalam menempu pendidikan nantinya.
Menurut Ibunya tahun ini Audri sudah masuk sekolah tingkat taman Kanak-kanak (TK).
“Adapun bantuan tersebut kami kumpulkan dari berbagai tangan tangan yang peduli melalui Pemuda Katolik Komisariat Cabang Tana Toraja dan WKRI cabang Makale baik dari anggota sendiri juga dari kenalan yang berada diluar Toraja” urai Sivida Paundanan.
Pemuda Katolik berharap, Pemda Tana Toraja tetap memperhatikan masa pemulihan bagi korban longsor Palangka dan Makale Selatan yang terjadi sekitar 1 tahun lalu terutama yang masih tinggal di sekitar lokasi longsor dan warga yang rumahnya masih terancam.
“Masa pemulihan yang dimaksud adalah penanganan psikologi, agar masyarakat tidak trauma mungkin perlu dipikirkan keamanan tempat tinggal misalnya relokasi dan pembangunan shalter” tutup Joni Matalangi. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur



Komentar