KAREBA-TORAJA.COM, SANGALLA’ UTARA — Kasus dugaan bunuh diri terjadi lagi di Tana Toraja. Kamis, 26 November 2020, seorang pemuda berinisial NB, 40 tahun, ditemukan meninggal dunia dalam posisi tergantung di kamarnya, di Tumbang Datu, Kecamatan Sangalla’ Utara. Nk diduga meninggal karena bunuh diri.
Sebelumnya, kasus bunuh diri juga dilakukan oleh seorang siwa SMA di depan Kampus I UKI Toraja di Makale, tanggal 4 November 2020. Kepolisian Resor Tana Toraja mencatat, hingga November 2020 sudah 12 kasus bunuh diri terjadi di wilayah Kabupaten Tana Toraja.
Informasi yang diterima kareba-toraja.com dari Humas Polres Tana Toraja, menyebutkan NB ditemukan tergantung pada balok rumah di kamarnya sekitar pukul 10.30 Wita oleh saudari perempuannya. Lalu, keluarga melapor ke polisi.
Tak lama kemudian, personil Polsek Sangalla, di back-up oleh SPKT Polres Tana Toraja dan Unit Inafis Sat Reskrim Polres Tana Toraja mendatangi TKP kejadian gantung diri. Aparat kepolisian yang tiba bersama dengan tim Identifikasi Polres Tana Toraja serta Tim medis dari Puskesmas Tumbang Datu yang dipimpin Dr.Orva Rajuni B, segera melakukan olah TKP dan pemeriksaan pada tubuh korban.
“Hasil dari pemeriksaan tersebut menyebutkan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban selain luka jerat pada leher dan kelamin korban mengeluarkan cairan,” ungkap Humas Polres Tana Toraja, Aiptu Erwin, Kamis, 26 November 2020 malam.
Erwin menjelaskan, dari hasil oleh tempat kejadian perkara, polisi menemukan selembar surat di kamar korban yang isinya berupa curahan hati dan perasaan dari korban NB. Berikut isi suratnya : “Aku Bingung mau berangkat dari mana sebenarnya, aku pusing jadi maafkan aku Mama dan semua keluarga, Aku bingung berangkat dimana sebenarnya, Tuhan, semoga kamu bisa memaafkan aku, hanya aku pesan bawa aku kerumah Ma’ Yudan. Maafkan aku sayang aku melakukan ini karna aku bingung mau berangkat dimana “.
“Atas peristiwa tersebut, keluarga korban menerima kenyataan itu sebagai takdir. Orang tua korban serta sanak keluaga menyatakan kepada aparat kepolisian menolak untuk dilakukan otopsi terhadap korban,” terang Aiptu Erwin. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
Komentar