KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang menghadiri peresmian gedung Gereja Katolik Santo Petrus Kanisius Stasi Saloso, Paroki Rantepao, Rabu, 7 Juli 2021.
Gedung gereja yang terletak di jalan poros Singki’-Alang-Alang ini diberkati dan diresmikan oleh Uskup Agung Makassar, Mgr. John Liku-Ada’ dalam misa kudus yang dilaksanakan secara inkuluturasi dan dihadiri oleh Vikep Toraja dan beberapa iman Kevikepan Toraja.
Hadir pula dalam misa peresmian gereja, Ketua Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja, Pdt Musa Salusu dan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Toraja Utara.
Bupati Toraja Utara, Yohanis Bassang dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada segenap umat Katolik Stasi Santo Petrus Kanisius Saloso secara khusus dan Paroki Santa Theresia Rantepao secara umum.
“Kita semua bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan atas peresmian gereja ini. Atas nama pemerintah, kita memberikan dukungan dan support terhadap seluruh umat Stasi maupun Paroki. Kita berharap, dengan diresmikannya gereja ini, umat di sini semakin kuat dalam keyakinan iman,” ungkap OmBas, sapaan akrab Yohanisa Bassang.
OmBas juga mengingatkan kepada seluruh umat dan segenap undangan yang hadir tentang pentingnya menjaga protokol kesehatan dalam menghadapi wabah virus Corona. Pemerintah, kata dia, sedang mengkaji untuk membatasi kegiatan sosial kemasyarakatan yang melibatkan banyak orang, seperti Rambu Solo’, Rambu Tuka, dan kegiatan sosial lainnya.
“Semua kegiatan sosial maksimal tiga hari pelaksanaannya, tentu dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Pemerintah, Forkopimda, dan Satgas Covid-19 akan terus memantau perkembangan penanganan Covid-19 dalam dua pekan ke depan. Kalau trendnya naik, kita akan batasi kegiatan sosial. Tapi kita semua berharap trendnya menurun,” katanya.
Berikut, OmBas juga memaparkan tentang program pemerintah terkait kebersihan dan ketertiban, terutama di Kota Rantepao dan sekitarnya. Saat ini, pemerintah sedang gencar menata lingkungan, jalan raya, maupun komplek perkantoran pemerintah dan sekolah. Namun semua itu harus didukung oleh masyarakat.
Masyarakat Toraja Utara juga diingatkan agar memiliki budaya malu. “Malu membuang sampah sembarangan. Malu kalau halaman dan lingkungan di sekitar kotor. Malu kalau parkir sembarangan. Malu kalau got air di depan rumah tersumbat. Kita harus memiliki rasa malu,” tegasnya. (*)
Penulis: Papa Rey
Editor: Arthur
Komentar