Eko Wisata Berbasis Pekarangan, Dosen UKI Toraja Bina Dasa Wisma Paratta Manfaatkan Mesin Pencacah Rumput
- account_circle Arsyad Parende
- calendar_month Sel, 16 Sep 2025
- visibility 981
- comment 0 komentar

Tim Dosen UKI Toraja dampingi Dasa Wisma Paratta wujudkan Eko Wisata Berbasis Pekarangan melalui pemanfaatan Mesin Pencacah Rumput. (Foto:DokumenPribadiTim)
KAREBA-TORAJA.COM, REMBON — Dasa Wisma Paratta merupakan salah satu dari beberapa kelompok dasa wisma yang berada di Lembang To’ Pao, Kecamatan Rembon, Kabupaten Tana Toraja, Prov Sulawesi Selatan yang memiliki anggota aktif sejumlah 20 orang umumnya adalah ibu rumah tangga.
Wilayah Lembang To’pao memiliki kekayaan sumber daya alam yang masih sangat potensial untuk dikembangkan, terutama dalam konteks pemanfaatan lingkungan berbasis masyarakat.
Keberadaan lahan pekarangan yang cukup luas dan tersebar merata pada tiap rumah warga menawarkan peluang besar dalam pengembangan kegiatan produktif yang memiliki daya tarik dan bernilai ekonomi tinggi serta berada pada lingkungan yang segar yang belum terlalu mengalami polusi yang mengancam kesehatan masyarakatnya.
Disisi lain, semangat gotong royong dan keterlibatan masyarakat yang tinggi, khususnya kelompok Dasa Wisma Paratta, yang anggotanya mayoritas ibu rumah tangga, menunjukkan bahwa Lembang To’pao memiliki fondasi sosial yang kuat untuk mengimplementasikan program berbasis pemberdayaan komunitas.
Modal inilah yang mengantarkan 3 Dosen Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKI Toraja) untuk menggagas program Eko Wisata Berbasis Pekarangan.
3 Dosen UKI Toraja ini masing-masing Dr. Drs. Nehru Pasoloran Pongsapan, M.Pd (Ketua), Matius Tandi Kombong, S.Pd, M.Pd (Anggota 1) dan Prajman Evansi Pasambo, S.P, M.P (Anggota 2).
Ketiga Dosen tersebut dibantu dua mahasiswa UKI Toraja yakni Meishe Putri dan Ebenhezer Olo dari Fakultas Pertanian dan FKIP serta dukungan penuh dari Ketua Dasa Wisma Paratta Dorkas Paundanan.
Dengan mengusung tema “Saatnya bergerak bersama menjaga bumi tetap hijau dan lestari, setiap aksi kecil kita berarti” , Dosen UKI Toraja ini mengedukasi Dasa Wisma Paratta membangun Eko Wisata Berbasis Pekarangan dengan menggunakan Mesin Pencacah Rumput.
Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Melalui program ini, Tim Dosen UKI Toraja ini mengajak masyarakat melalui Dasa Wisma Paratta bagaimana menjadikan Pekarangan Rumah tidak hanya sebagai sumber pangan dan penghijauan tapi juga sebagai sarana edukatif dan rekreatif.
Konsep ini memadukan prinsip Eko Wisata yang mengedepankan pelestarian lingkungan, edukasi dan keterlibatan komunitas lokal dengan praktik pertanian berbasis limbah organik.
Selama program ini dilaksanakan yang dimulai sejak Juni hingga Agustus 2025, beberapa tahapan dilakukan oleh Tim Pelaksana program mulai dari survey dan sosialisasi, pelatihan dan seminar, diskusi, demonstrasi dan praktek penggunaan mesin pencacah rumput dan demonstrasi dan praktek pembuatan pupuk organik.
Dalam praktek penggunaan mesin, peserta tidak hanya dilatih menggunakan mesin namun juga mendapatkan pelatihan tentang cara pemeliharaan mesin.
Pada praktek pembuatan pupuk, peserta dilatih mulai dari pengumpulan bahan baku, proses fermentasi, penyaringan sampai proses pemupukan.
Dari program ini, di Lembang To’pao kini terbentuk 3 pekarangan contoh yang siap dikunjungi sebagai bagian dari program ekowisata edukatif.
25 anggota dasa wisma aktif terlibat dan mahir menggunakan mesin pencacah dan produksi kompos alami meningkat dari 10 menjadi ± 50 kg/bulan dan tentu berdampak pada lingkungan yang menjadi bersih dan menarik.
Dampak langsung yang dirasakan masyarakat dari program ini adalah meningkatnya kesadaran lingkungan, terbentuk model wisata alternatif untuk edukasi anak sekolah dan pengunjung, muncul potensi ekonomi baru dari hasil olahan pekarangan, dan yang terpenting adalah sosial kemasyarakat diantara sesama angota kelompok Dasa Wisma Paratta semakin meningkat.(*)
- Penulis: Arsyad Parende
- Editor: Arthur

Saat ini belum ada komentar