Biaya Surat Keterangan Sehat Mahal, Legislator Esra Padatu: Bebani Pencari Kerja
- account_circle Arsyad Parende
- calendar_month Sen, 22 Sep 2025

Legislator Partai Demokrat Esra Padatu saat mengikuti Rapat Pansus Rancangan Peraturan Daerah Pengarusutamaan Gender di Ruang Rapat Komisi 1 DPRD Tana Toraja. (Foto: Arsyad/Karebatoraja)
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Anggota DPRD Kabupaten Tana Toraja dari Fraksi Partai Demokrat Dapil 4 (Saluputti, Bittuang, Masanda, Kurra) Esra Padatu menyampaikan kritik terhadap biaya pengurusan dokumen kelengkapan bagi pencari kerja yang memakan biaya yang mahal.
Salah satu dokumen yang dimaksud adalah Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS) yang diterbitkan oleh Rumah Sakit Pemerintah dan Surat Keterangan Bebas Narkoba yang diterbitkan Badan Narkotika Nasional.
Kedua dokumen ini harus dibayar dengan biaya yang besar sehingga dinilai membebani pencari kerja yang kebanyakan berstatus pengangguran.
Kritik ini disampaikan Esra Padatu dalam rapat Pansus Ranperda Pengarusutamaan Gender (PUG) yang digelar Pansus DPRD Tana Toraja dengan OPD mitra kerja, Senin 22 September 2025 di Ruang Rapat Komisi 1 DPRD Tana Toraja.
Dalam rapat yang salah satu poinnya membahas bagaimana upaya menaikan angka kerja dan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Tana Toraja.
Esra Padatu mengkritik biaya-biaya yang harus ditanggung oleh para pencari kerja yang dinilai membebani.
“Pencari Kerja ini kan statusnya pengangguran, dari mana mau dapat biaya untuk membayar biaya berkas yang mahal” kata Esra
Esra mengatakan mustahil angka pengangguran menurun kalau pengangguran yang akan mencari kerja saja dibebani biaya yang mahal untuk mencari kerja.
“Ke Rumah Sakit bayar 300 ribu, Ke BNN bayar 300 ribu, SKCK 150 ribu, baru dokumen saja sudah 750 ribu, belum biaya lain yang harus disiapkan calon pencari kerja” urai Esra Padatu
Esra mengatakan harusnya biaya pengurusan dokumen seperti ini tidak membebani pencari kerja agar animo pencari kerja bisa meningkat.
Esra mengatakan di Tana Toraja masih sangat minim lapangan kerja sehingga sebagian besar tenaga kerja kita akan keluar Tana Toraja mencari kerja dan itu membutuhkan biaya yang besar sehingga disinilah peran Pemerintah dibutuhkan .
Esra berharap ada solusi dari Pemerintah terkait hal ini agar para pencari kerja betul-betul tidak terbebani dalam hal biaya dan animo orang untuk keluar mencari kerja bisa semakin meningkat. (*)
- Penulis: Arsyad Parende
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar