KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Menyemarakkan perayaan Natal tahun 2023, Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja menggelar lomba menghias pohon dan lampu Natal, yang diberi label Toraja Light Festival (TLF) 2023.
Festival yang dipusatkan di halaman Gereja Toraja Jemaat Rantepao itu menyediakan hadiah-hadiah menarik, yang totalnya mencapai puluhan juta rupiah.
Festival ini akan diisi dengan lomba pohon dan lampu Natal, juga Konser Natal di penghujung acara. Waktu pemasangan Pohon Natal akan dimulai pada 16 sampai 23 Desember 2023. Peserta terbuka untuk umum.
Pimpinan MG Rantepao, Pdt. David Tiranda mengucap syukur bahwa kegiatan TLF 2023 yang pertama kalinya digelar di halaman Jemaat Rantepao.
“Sebagai tuan rumah yang baik, kami menyambut dengan sukacita. Harapan dan doa kami kegiatan ini akan sukses dan sekaligus menjadi agenda tahunan Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja. Mari semua semarakkan TLF. Tuhan dimuliakan,” ungkap Pdt David Tiranda, Rabu, 6 Desember 2023.
Lokasi pemasangan Pohon Natal akan dipusatkan di halaman Gereja Toraja Rantepao dan Tongkonan Sangullele. Hal ini tentu akan menjadi pemandangan yang indah di kota Rantepao.
Ada dua kategori pohon natal yang dilombakan, yakni kategori tradisional dan kategori modern.
Ketua Umum BPS Gereja Toraja, Pdt. DR. Alfred Anggui mengajak semua masyarakat Toraja dan Diaspora untuk turut serta.
“Saya mengajak kita semua untuk turut serta dalam Toraja Light Festival 2023. Mari kita bersama menyaksikan semarak kemilau Natal di Toraja,” kata Pdt Alfred.
Rencananya, ke depan, Toraja Light Festival akan menjadi event tahunan Gereja Toraja. Menjadi salah satu destinasi wisata yang patut dikunjungi.
“Ke depan kita agendakan menjadi event tahunan. Ayo berkunjung ke Toraja, kita rayakan Natal bersama di Toraja,” ujar Pdt Alfred Anggui lebih lanjut.
Untuk informasi selanjutnya, bagi anda yang akan ikut serta dalam lomba tersebut, dapat menghubungi pelaksana kegiatan (KLM) dengan nomor kontak ini: Pdt. Sufriadi 0822 1104 1311 atau Rannu Kobong 0852 4188 2767. (*)
Penulis: Desianti/Rls
Editor: Arthur
Komentar