KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Sebanyak 21 Mahasiswa dari University Of Western Australia (UWA) mengikuti kelas mahasiswa asing pada program BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing) UKI Toraja, Semester Ganjil Tahun Akademik 2024/2025.
Selain mengajarkan bahasa dan budaya Indonesia kepada mahasiswa UWA, program BIPA juga memperkenalkan budaya Toraja, sehingga memberikan pengalaman belajar yang kaya dan beragam bagi mahasiswa UWA.
Program ini dilaksanakan selama dua pekan di Bali sejak tanggal 7 Juli hingga 20 Juli 2024.
21 Mahasiswa dari Australia ini bertemu dengan para dosen dari UKI Toraja dan belajar di Bali.
Selain dihadiri Dosen dari UKI Toraja dan Mahasiswa dari Australia, program ini dihadiri langsung oleh Rektor UKI Toraja Prof. Dr. Oktavianus Pasoloran, S.E., M.Si., Ak. CA., didampingi sekretaris Universitas, Wakil Rektor, Kepala LPM, Kepala Bagian kerjasama dan urusan internasional, Kepala Pusat Bahasa dan seorang mahasiswa UKI Toraja program studi pendidikan bahasa inggris.
Sementara dari pihak University Of Western Australia (UWA) Australia dihadir Prof. Paul Trinidad (Academic Director of Bali Studio), Dr. Kate Hislop (Dekan School of Design UWA).
Selain dari pihak UKI Toraja dan pihak UWA, Pertemuan di Bali juga dihadiri Antonius selaku Perwakilan Konsulat Jenderal Republik Indonesia Perth Australia, dan Konsulat Jendral Australia di Bali Jo. Stevans.
Rektor UKI Toraja Prof. Dr. Oktavianus Pasoloran, S.E., M.Si., Ak. CA., mengatakan program ini merupakan implementasi kerjasama antara University of Western Australia (UWA) dengan UKI Toraja dalam rangka kegiatan BIPA (Bahasa Indonesia Penutur Asing).
“Program ini bagian dari upaya memperkuat kerja sama internasional dan meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek internasional dan pengembangan program akademik yang relevan dengan kebutuhan global,” terang Prof. Oktavianus.
Prof. Oktavianus berharap tindak lanjut dari program ini nantinya adalah terbukanya peluang antara UKI Toraja dan University of Western Australia untuk membuka kelas kolaboratif sehingga tidak hanya menggelar pertemuan di Bali saja tapi juga bisa menggelar pertemuan di Toraja.
Sementara itu, Ms. Jo Stevans selaku perwakilan dari Konsulat Jendral Australia di Bali mengapresiasi program ini.
“Kami sangat berterimakasih kepada UKI Toraja yang sudah mengajarkan bahasa dan budaya Indonesia serta budaya Toraja kepada mahasiswa kami, semoga program ini terus berlanjut sehingga semakin mempererat hubungan kerjasama Indonesia dan Australia,” ujar Ms. Jo Stevans.
Selama 2 minggu di bali, 21 mahasiswa dari Australia ini belajar bahasa dan budaya Indonesia serta budaya Toraja mulai dari menari/ma’gellu’, ma’tirra’, busana Toraja dan banyak lagi. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
Komentar