15 Negara Ikuti Program Pembelajaran Bahasa Indonesia di UKI Toraja
- account_circle Arsyad Parende
- calendar_month 6 jam yang lalu

Pembukaan Program Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) UKI Toraja yang diikuti oleh 15 Negara. (Foto/TimMultimediaUKIToraja)
KAREBA-TORAJA COM, MAKALE — Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKI Toraja) terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat diplomasi budaya dan pendidikan melalui pelaksanaan Program Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
Pada tahun 2025 ini, program BIPA UKI Toraja akan diikuti oleh peserta dari 15 negara. Program ini akan berlangsung selama 4 bulan, mulai dari Juni hingga September 2025.
Negara-negara peserta dalam program ini adalah India, Madagaskar, Bangladesh, Suriah, Mesir, Peru, Sudan, Libya, Filipina, Pakistan, Spanyol, Timor Leste, Palestina, Yordania, dan Yaman.
Kehadiran peserta dari berbagai belahan dunia ini mencerminkan meningkatnya ketertarikan terhadap bahasa dan budaya Indonesia.
Kegiatan secara resmi dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Kerja Sama, Keilmuan, dan Pengembangan, Dr. Pdt. Johana Ruadjanna Tangirerung, M.Th., Jumat 13 Juni 2025 dan dilakanakan secara hybrid di ruangan kelas Internasional UKI Toraja.
Dalam sambutannya, Dr. Pdt. Johana Ruadjanna Tangirerung menyampaikan bahwa program ini bukan hanya sarana pembelajaran bahasa, tetapi juga merupakan upaya memperkenalkan nilai-nilai budaya lokal, khususnya budaya Toraja, kepada masyarakat internasional.
Acara pembukaan juga dihadiri oleh Direktur Direktorat Kerja Sama Urusan Internasional, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Dekan Fakultas Ekonomi, serta para Ketua Program Studi yang turut mendukung penyelenggaraan kegiatan ini.
Selama empat bulan ke depan, para peserta akan mengikuti pembelajaran intensif yang mencakup keterampilan berbicara, membaca, menulis, dan mendengarkan dalam Bahasa Indonesia, disertai pengenalan budaya Indonesia melalui praktik langsung, kunjungan budaya, dan kegiatan sosial kemasyarakatan.
Program ini diharapkan menjadi jembatan untuk mempererat hubungan internasional serta mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di panggung global. (*)
- Penulis: Arsyad Parende
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar