Terjadi Lagi di Simbuang, Pasien Meninggal di Jalan Akibat Minimnya Sarana dan Prasarana Transportasi
- account_circle Arsyad Parende
- calendar_month 2 jam yang lalu
- visibility 46
- comment 0 komentar

Keluarga menandu pasien bernama Rita (Indo' Elma), baik saat hendak dibawa ke Puskemas maupun saat sudah meninggal dan kembali ke kampung halaman di Dusun Limbong, Lembang Simbuang Batu Tallu. (Foto: dok. istimewah).
KAREBA-TORAJA.COM, SIMBUANG — Simbuang dan Mappak, dua kecamatan terpencil di Kabupaten Tana Toraja terus memunculkan cerita sedih dari warganya. Dari sekian banyak cerita pilu, keterbatasan prasarana dan sarana transportasi menjadi salah satu penyebabnya.
Terbaru, seorang pasien bernama Rita (Indo’ Elma) meninggal dunia dalam perjalanan saat hendak dirujuk ke rumah sakit di Makale. Indo’ Elma meninggal dalam perjalanan pada Minggu, 12 Oktober 2025.
Kematian seseorang adalah kuasa dari yang empunya kehidupan, namun kisah yang dialami oleh Almarhumah Rita (Indo’ Elma) ini menunjukkan bahwa prasana dan sarana transportasi sangat penting bagi kehidupan manusia.
Ceritanya bermula pada Jumat, 10 Oktober 2025. Karena kondisi jalan yang tidak memungkinkan dilalui kendaraan, Rita mesti ditandu oleh keluarga menuju ke Puskeskas Lekke. Dari kampung Limbong, Lembang (Desa) Simbuang Batu Tallu, Rita ditandu keluarga menempuh jarak sekitar 9 kilometer.
Kepada KAREBA TORAJA, salah satu anggota keluarga, Ri’pi Bulawan, menuturkan bahwa Rita (Indo’ Elma) tiba di Puskesmas Lekke pada Jumat, 10 Oktober 2025. Sesampainya di Puskesmas, keluarga ingin merujuk Indo’ Elma ke rumah sakit yang lebih besar dan lengkap di Makale, Ibukota Kabupaten Tana Toraja.
“Namun tidak ada sopir ambulance, sehingga Almarhumah dirawat di Puskesmas Lekke. Hari Minggu, 12 Oktober 2025 baru ada sopir. Lalu pasien dibawa ke Makale. Tetapi di tengah perjalanan dia meninggal dunia,” ungkap Ri’pi Bulawan.
Karena sudah pasien sudah meninggal, keluarga memutuskan untuk membawa pulang ke kampung halaman di Dusun Limbong, Lembang Simbuang Batu Talu.
Namun, upaya keluarga untuk membawa pulang jenazah pasien kembali terhambat oleh kondisi jalan. Sehingga ambulance hanya bisa mengantar jenazah hingga ke Lindangan, Dusun Paun. Kemudian, jenazah Indo’ Elma kembali ditandu oleh keluarga dan warga menuju ke rumah duka sekitar pukul 20.00 Wita. (*)
- Penulis: Arsyad Parende
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar