KAREBA-TORAJA.COM, MAKASSAR — Dini Puspita Sari, siswi SMPN Satap 3 Makale Selatan, Tana Toraja berhasil keluar sebagai juara pertama pada Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, pada kategori Cerpen Putri.
Sedangkan Kabupaten Toraja Toraja Utara keluar sebagai Juara Umum pada ajang FTBI tahun 2023 yang berlangsung di Hotel Aryaduta Makassar, 6-8 November 2023 tersebut.
Dini Puspita Sari, yang biasa dipanggil Dini merupakan anak kedua dari 4 bersaudara, hasil perkawinan Tammu Mangguali dan nama Ibuku adalah Fatmawati. Dia lahir di Santung, 1 Februari 2008. Ayahnya berprofesi petani dan ibunya mengurus rumah tangga.
Siswi yang rajin beribadah dan pekerja keras ini berhasil menyisihkan ratusan peserta dari 24 kabupaten/kota se-Sulsel dan tiga kabupaten dari Provinsi Sulawesi Barat.
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023 ini diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bersama Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan. Festival ini diikuti oleh siswa-siswi SMP dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.
Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai 3 program besar yaitu literasi, perlindungan Bahasa daerah, dan penginternasionalan Bahasa Indonesia.
Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan, Dr Ganjar Harimansyah menyatakan bahwa kegiatan FTBI Tahun 2023 ini bisa terlaksana dengan baik berkat kolaborasi dan sinergitas dari semua pihak yang telah mengawal program revitalisasi Bahasa daerah hingga FTBI tingkat Provinsi.
Istimewanya peserta kegiatan FTBI tingkat SMP tahun 2023 ini merupakan siswa SMP sederajat berasal dari 24 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dan 3 kabupaten di Provinsi Sulawesi Barat ini memberikan penampilan terbaiknya di beberapa kategori lomba yaitu lomba mendongeng, berpidato dan komedi tunggal dan penulisan cerpen.
Harapan Balai Bahasa Provinsi Sulawesi Selatan terhadap kegiatan FTBI Tahun 2023 ini bukan sekadar ajang lomba tetapi membangkitkan kegembiraan para peserta dalam berbahasa daerah, dan menapakkan langkah awal yang lebih baik dan akan berlanjut untuk berprestasi lebih baik pula dibandingkan dengan mereka yang ketika sekolah menggunakan bahasa baru (yang bukan bahasa ibu). (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
Komentar