Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Komunitas » Nama Gereja Katolik di Sa’dan Likulambe’ Ini Dipersoalkan Warga, Pastor Paroki: Nama Gereja Tak Bisa Diganti

Nama Gereja Katolik di Sa’dan Likulambe’ Ini Dipersoalkan Warga, Pastor Paroki: Nama Gereja Tak Bisa Diganti

  • account_circle Arsyad Parende
  • calendar_month 4 jam yang lalu
  • visibility 499
  • comment 0 komentar

KAREBA-TORAJA.COM, SA’DAN — Umat Gereja Katolik Stasi Santo Lukas Buntu Kole yang terletak di Lembang Sa’dan LikuLambe’, Kecamatan Sa’dan, Toraja Utara tak terima nama gerejanya diganti.

Penamaan Gereja Katolik yang mencantumkan Buntu Kole dalam namanya disoal segelintir warga.

Keberatan atas penamaan gereja Katolik tersebut diketahui berdasarkan surat yang ditujukan kepada Kepala Lembang Sa’dan Likulambe’, tertanggal 7 Oktober 2025, yang ditembuskan kepada pengurus gereja dan Pastor Paroki Deri.

Surat tersebut ditandatangani beberapa orang yang mengatasnamakan Keluarga Tongkonan Lombok, yang terdiri atas Drs. Phiter Salempang, Yohanis Sampe Angin, Lianus Paliwan, Yakub Buntu, Markus Tanga, dan Daniel Tandirerung.

Dalam surat tersebut Keluarga Tongkonan Lombok memprotes penanaman Gereja yang menyebut nama Buntu Kole dimana Buntu Kole dianggap kurang tepat oleh warga sekitar gereja karena membawa etnis atau golongan tertentu.

Menurut pihak keluarga Tongkonan Lombok, nama yang tepat adalah Gereja Katolik Stasi Lukas Tangdibayang, dimana Tandibayang adalah nama nenek moyang yang merupakan panutan generasi penerus.

Pihak Tongkonan Lombok mengklaim protes atas nama tersebut bukan bertujuan untuk menghalang-halangi pembangunan gereja tetapi semata – mata untuk menghormati dan melestarikan kearifan lokal yang telah ditinggalkan nenek moyangnya, yakni Tandibayang.

Pada Selasa, 28 Oktober 2025 dijadwalkan untuk dilakukan mediasi antara pihak gereja dan pihak Tongkonan di Kantor Lembang Sa’dan Likulambe’ terkait polemik nama tersebut, namun pihak Tongkonan tidak hadir, sehingga pertemuan tidak jadi digelar

Pastor Paroki Deri, Ruvinus Rampun yang bertanggung jawab atas pelayanan di Stasi Santo Lukas Buntu Kole yang hadir dalam pertemuan, menegaskan bahwa umat gereja tidak akan mengganti nama tersebut

“Nama gereja ini sudah tercatat sejak didirikan 22 tahun lalu, bahkan sudah diberkati. Ketika sudah diberkati bukan hanya soal urusan umat dengan umat atau umat dengan pastor, tapi juga dengan Tuhan. Nama tersebut juga sudah tercatat di Paroki, di Kementerian Agama, dan bahkan di Vatikan,” terang Pastor Ruvinus

Pastor Ruvinus juga menegaskan bahwa proses untuk mengganti nama tidak mudah, apalagi tidak ada protes dari umat Katolik setempat sejak dulu.

Pastor Ruvinus juga mempertanyakan para pihak yang melakukan protes yang mana merupakan pihak dari denominasi Gereja lain, bukan dari umat Gereja Katolik Stasi Santo Lukas Buntu Kole.

“Jika masalah ini berlanjut ke ranah hukum, gereja siap untuk menjelaskan posisi mereka,” tegas Pastor Ruvinus.

Sementara itu, salah satu perwakilan umat, yakni Helena mengaku tidak keberatan dengan nama tersebut.

Helena mengaku sebagai saksi sejarah dalam proses hibah tanah dari salah satu Tongkonan setempat kepada gereja sehingga pihak yang keberatan tidak memiliki kewenangan untuk mengubah nama Gereja.

“Nama Kole itu adalah nama kampung dimana dan sebagian umat Gereja Katolik itu memang dari Kampung Kole,” kata Helena. (*)

  • Penulis: Arsyad Parende
  • Editor: Arthur

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Tertimpa Dahan Pohon, Rumah Warga Mengkendek Rusak Parah

    Tertimpa Dahan Pohon, Rumah Warga Mengkendek Rusak Parah

    • calendar_month Kam, 16 Jun 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 552
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MENGKENDEK — Cuaca ekstrim berupa hujan deras disertai petir dan angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Tana Toraja, Rabu, 15 Juni 2022 malam, mengakibatkan terjadinya dahan pohon jatuh dan menimpa rumah warga. Dahan pohon yang patah dan menimpa rumah warga tersebut terjadi sekitar pukul 21.00 Wita di RT Moroangin, Kampung Buntu, Lembang simbuang, Kecamatan […]

  • Ratusan Tabebuya, Pohon yang Mirip Sakura, Ditanam di Objek Wisata Buntu Burake

    Ratusan Tabebuya, Pohon yang Mirip Sakura, Ditanam di Objek Wisata Buntu Burake

    • calendar_month Jum, 14 Okt 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 815
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Bentuk pohon dan bunganya yang mirip dengan Sakura dari Jepang, bisa mengecoh banyak orang. Tabebuya pun kadang disebut sebagai Sakura. Padahal, sejatinya, pohon Tabebuya (handroanthus chrysotrichus) berasal dari Amerika Latin, tepatnya Brazil. Mulai heboh di Indonesia ketika bunga dari pohon ini mulai mekar di Kota Surabaya, kini Tabebuya banyak ditanam di beberapa […]

  • Dinas Lingkungan Hidup Minta Pengunjung Objek Wisata Jaga Kebersihan

    Dinas Lingkungan Hidup Minta Pengunjung Objek Wisata Jaga Kebersihan

    • calendar_month Kam, 4 Jan 2024
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 870
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Para pengunjung objek wisata di Kabupaten Tana Toraja diminta untuk selalu menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya. Sebab, Dinas Lingkungan Hidup, instansi yang menangani masalah sampah, cukup kewalahan dalam menangani sampah di berbagai objek wisata di Tana Toraja pada libur Natal dan Tahun Baru 2024. Salah satu objek wisata yang terpantau […]

  • Toraja Utara Bakal Terapkan Aplikasi “Elsimil” untuk Percepatan Penurunan Stunting

    Toraja Utara Bakal Terapkan Aplikasi “Elsimil” untuk Percepatan Penurunan Stunting

    • calendar_month Sab, 7 Agu 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 551
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Direktorat Bina Ketahanan Remaja BKKBN RI dan Provinsi  Sulawesi Selatan dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana  Nasional Toraja Utara melakukan ujicoba aplikasi Elsimil untuk percepatan penurunan stunting. Ujicoba aplikasi skrining dan pendampingan calon pengantin siap nikah  dan hamil (aplikasi berbasis Web dan Mobile Application), dengan tema “Mewujudkan Percepatan Penurunan Stunting” Provinsi Sulawesi […]

  • Sudah 3 Hari Dicari, Remaja 16 Tahun Diduga Lompat ke Sungai, Belum Ditemukan

    Sudah 3 Hari Dicari, Remaja 16 Tahun Diduga Lompat ke Sungai, Belum Ditemukan

    • calendar_month Ming, 2 Apr 2023
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 832
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, SA’DAN — Tim SAR Gabungan kembali melakukan pencarian terhadap Stoner Samen, remaja berusia 16 tahun, warga Sadan Malimbong yang diduga lompat ke Sungai Sa’dan, pada Kamis, 30 April 2023. Pencarian yang dilakukan sejak pagi, Minggu, 2 April 2023, masih belum membuahkan hasil. Hingga petang, Tim menghentikan pencarian dan akan dilanjutkan pada Senin, 3 April […]

  • Pelonggaran PPKM di Toraja Utara Diperpanjang Hingga 6 September

    Pelonggaran PPKM di Toraja Utara Diperpanjang Hingga 6 September

    • calendar_month Sel, 24 Agu 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 560
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Pemerintah dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Toraja Utara kembali memperpanjang pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 6 September 2021. Sebelumnya, pelonggaran PPKM diberlakukan pemerintah Kabupaten Toraja Utara sejak tanggal 16 Agustus hingga 23 Agustus 2021. Perpanjangan pelonggaran PPKM ini diputuskan pemerintah dan Satgas Covid-19 Kabupaten Toraja Utara setelah melakukan evaluasi […]

expand_less