Mengenang 106 Tahun Wafatnya Misionaris A.A Van de Loosdrecht

KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Peringatan dan perenungan 106 tahun wafatnya misionaris Antonie Aris Van de Loosdrecht dilaksanakan di dua tempat dalam waktu yang bersamaan, Rabu, 26 Juli 2023. Tempat pertama yakni di Rantedengen, Bori’, tempat dimana zendeling asal Belanda tersebut dibunuh. Kemudian, tempat kedua di Buntu Ria, Karassik, Rantepao, tempat pekabar Injil itu dimakamkan.

Antonie Aris van de Loosdrecht adalah seorang pekabar Injil atau zendeling asal Belanda yang pertama tiba di Tana Toraja. Dia diutus oleh Perhimpunan Pekabaran Injil Gereformeerd Belanda untuk melakukan misi di Toraja, Sulawesi tahun 1901. Dia lahir di Veenendaal, Belanda pada tanggal 21 Maret 1885 dan meninggal dunia dibunuh di Rantedengen, Bori’, Toraja, Sulawesi, tanggal 26 Juli 1917.

Di kalangan gereja, A.A Van de Loosdrecht dianggap sebagai martir, yang mengorbankan dirinya demi pekabaran Injil dan misi pendidikan serta kesehatan. Itu sebabnya, setiap tahun, wafatnya misionaris ini diperingati secara khusus oleh Gereja Toraja.

Baca Juga  Kakek Daud Dapat Bantuan Bedah Rumah dari BPS Gereja Toraja

Peringatan 106 tahun wafatnya Antonie Aris van de Loosdrecht di Rantedengen, Bori’ diikuti sekitar seribuan warga gereja dan Persekutuan Pemuda Gereja Toraja. Ibadah dan pembacaan kembali riwayat hidup Antonie Aris van de Loosdrecht dilakukan pada acara peringatan yang digelar pada Rabu, 26 Juli 2023 malam itu.

Perenungan akan karya-karya penginjilan Antonie Aris van de Loosdrecht juga dilakukan oleh sejumlah komunitas masyarakat di lokasi pemakaman zendeling di Buntu Ria, Karassik, Rantepao. Selain diskusi dan berbagai pengalaman, juga dilakukan penyalaan 106 obor di lokasi ini. Penyalaan obor ini bertujuan untuk mengobarkan semangat pekabaran Injil kepada generasi muda gereja.

Ketua Panitia Peringatan 106 Tahun Wafatnya, sekaligus peresmian Taman Wisata Rohani Antonie Aris van de Loosdrecht, Boby Sangka mengatakan semangat dan pengobanan misionaris ini harus tetap tumbuh dan berkembang di tengah umat Kristen di Toraja.

Baca Juga  FORMAT Laporkan Sejumlah Kasus Kerusakan Lingkungan di Toraja ke KLHK

Dia menyebut, Toraja dipilih sebagai ladang pekabaran Injil oleh GZB Belanda dengan mengutus Antonie Aris van de Loosdrecht bukan tanpa sebab. “Kenapa dia jauh-jauh dari Belanda datang sampai kesini (Toraja)? Kenapa dia tidak melakukan misi di Makassar saja atau di kota-kota, tapi daerah terpencil? Nah saya melihat bahwa Toraja ini memang sudah dipilih oleh Tuhan,” tutur Boby usai ibadah peringatan di Rantedengen, Bori, Rabu, 26 Juli 2023 malam.

Penyalaan 106 obor di makam misionaris Antonie Aris van de Loosdrecht di Buntu Ria, Karassik, Rantepao. (ist).

Karena itu, cucu dari salah satu martir gereja Toraja, Pdt Pieter Sangka’ Palisungan itu mengingatkan bahwa ke depan, sektor pendidikan dan kesehatan, yang merupakan bagian karya misi Antonie Aris van de Loosdrecht, harus dilanjutkan dan ditingkatkan.

Baca Juga  2 Mahasiswi Ini Syukuri Yudisium dengan Berbagi Makanan kepada Pasien Isoman di Tangmentoe

“Orang Toraja itu terkenal karena pekerja keras, juga pendidikan yang sangat maju. Tapi belakangan kita mundur, sehingga kita mesti bekerja lebih keras lagi untuk memajukan pendidikan dan kesehatan di daerah kita,” kata Boby.

TAMAN WISATA ROHANI

Boby Sangka juga menginformasikan bahwa Taman Wisata Rohani Antonie Aris van de Loosdrecht yang berlokasi di Rantedengen, Bori. Di situ ada bangunan rumah guru Manumpil, tempat dimana Antonie Aris van de Loosdrecht dibunuh. Rumah panggung berbahan dasar bambu ini sudah direnovasi. Taman di sekitar rumah juga sudah ditata. Dibangun pula patung dan relief para tokoh yang mati sebagai martir bagi Gereja Toraja.

Ketua Panitia Peringatan 106 tahun wafatnya Antonie Aris van de Loosdrecht, Boby Sangka menyerahkan door prize untuk para peserta yang hadir. (ist).

Selain taman, lanjut Boby, di lokasi ini juga akan dibangun museum Antonie Aris van de Loosdrecht. “Ya, kalau kita mau jadikan sebagai objek wisata rohani (sejarah) harus dilengkapi dengan museum, sehingga ketika wisatawan datang berkunjung, dia akan mendapatkan story yang lengkap di museum tersebut,” terang Boby. (*)

Penulis/Editor: Arthur

Komentar