Mengapa Suhu di Toraja Lebih Dingin dari Biasanya, Berikut Penjelasannya
- account_circle Desianti/Rls
- calendar_month 7 jam yang lalu

Kabut tebal disertai udara dingin menyelimuti kota Rantepao, Toraja Utara, Selasa, 15 Juli 2025 pagi. (AP/Kareba Toraja)
KAREBA-TORAJA.COM, RANTETAYO — Jika Anda merasa suhu di Toraja lebih dingin dari biasanya dalam beberapa hari terakhir, itu bukan tanpa sebab. Stasiun Meteorologi Toraja memiliki jawaban untuk itu.
Bahkan BMKG Stasiun Meteorologi Toraja mencatat, pada pagi hari suhu bisa mencapai angka 17.9-20.8 derajat Celsius selama bulan Juli 2025. Dan berdasarkan data histori Stasiun Meteorologi Toraja suhu terendah pernah mencapai 15.4 C pada Agustus 2020.
BMKG Stasiun Meteorologi Toraja juga memperkirakan suhu dingin ekstrim akan sering terjadi hingga beberapa bulan ke depan.
Menurut BMKG Stasiun Meteorologi Toraja penyebab suhu dingin ektrim ini merupakan kombinasi dari beberapa faktor geografis dan musiman.
Ketinggian Geografis: Wilayah yang terletak di dataran tinggi dengan ketinggian rata-rata sekitar 700 hingga 1.700 meter di atas permukaan laut (mdpl). Semakin tinggi suatu lokasi, semakin rendah suhu udaranya. Kondisi ini secara alami membuat Toraja lebih sejuk dibandingkan wilayah pesisir.
ARTIKEL TERKAIT: “Dinginnya Toraja” Trending Topik di Media Sosial, Begini Penjelasan BMKG
Musim Kemarau: Fenomena suhu dingin ini bertepatan proses menuju dan saat terjadinya musim kemarau. Angin Muson Timur: Di musim kemarau, Indonesia umumnya dipengaruhi oleh Angin Muson Timur yang bertiup dari Benua Australia. Angin ini membawa massa udara yang cenderung kering dan dingin. Massa udara dingin ini kemudian memengaruhi wilayah-wilayah yang dilaluinya, termasuk Toraja.
Saat puncak musim kemarau dalam beberapa bulan kedepan, secara umum tutupan awan relatif sedikit, memungkinkan panas dari permukaan bumi terpancar kembali ke atmosfer dengan lebih cepat pada malam hari. Akibatnya, suhu udara di malam hari hingga dini hari dapat turun drastis. Langit yang cerah dan minim awan juga menyebabkan radiasi matahari tidak terhalang, namun pada malam hari, efeknya berbalik, yaitu pelepasan panas secara maksimal.
Dampak dan Himbauan kepada Masyarakat
Meskipun suhu dingin ini memberikan suasana yang umum terjadi saat musim kemarau masyarakat setempat diimbau untuk tetap menjaga kesehatan. Penggunaan pakaian hangat, konsumsi makanan dan minuman yang menghangatkan tubuh, serta memastikan kondisi fisik prima sangat dianjurkan untuk menghindari risiko penyakit. (*)
- Penulis: Desianti/Rls
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar