Henry Arie Pongrekun Sebut Stunting dan Kemiskinan Bisa Diatasi dengan UMKM

KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Angka stunting dan kemiskinan yang sangat tinggi di Kabupaten Tana Toraja menimbulkan keprhatinan banyak pihak. Termasuk salah satu bakal calon Bupati, Henry Arie Pongrekun.

Henry menganggap masalah stunting dan kemiskinan di Tana Toraja merupakan hal yang sangat serius.

“Saya terus terang terkejut terkejut dan sangat sedih melihat besarnya data angka kemiskinan dan stunting di Tana Toraja. Itu data Badan Pusat Statistik,” ujar Henry, Jumat, 19 Juli 2024.

Menurut Henry, Kabupaten Tana Toraja menempati posisi angka kemiskinan terbesar ke-6 diantara 24 Kabupaten lainnya di Provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan data angka stunting Tana Toraja berada pada posisi terbesar ke-2 di Sulsel setelah Kabupaten Jeneponto.

Baca Juga  OmBas: Mari Jaga dan Rawat Drainase di Depan Rumah Kita

Henry meyakini bahwa sejatinya hal ini sangat bisa diperbaiki jika sumber masalahnya bisa diketahui jika ingin daerah tanah leluhurnya ini bebas dari stunting dan kemiskinan.

“Terjadinya stunting bagi balita dimulai dari dalam kandungan seorg ibu yg tidak melakukan asupan nutrisi yg cukup. Dikarenakan kendala ekonomi keluarga. Peran Pemda sangat besar dalam melakukan pemantauan di setiap desa dan kelurahan. Sangat disayangkan kalau pemantauan tsb selama ini terabaikan,” sesalnya.

Menurut Henry Henry Arie Pongrekun, salah satu cara untuk menghilangkan angka kemiskinan di Tana Toraja tidak lain adalah dengan cara menghidupkan peluang usaha untuk menciptakan pendapatan yang rutin dalam rana Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca Juga  Dua Bupati Toraja Kompak Hadiri Upacara HUT ke-77 TNI di Kodim 1414

“Potensi yang dimiliki Toraja untuk menggeliatkan ekonomi adalah bagaimana membuat strategi agar pariwisata bisa dihidupkan dalam skala yang besar. Agar dapat menaikkan jumlah kunjungan wisatawan dalam target skala yang besar. Itu merupakan kunci utama,” katanya.

Mengelola startegi Pariwisata, kata dia, mesti dimulai dari perencanaan yang besar. Kemudian dalam merealisasikan perencanaan dibutuhkan anggaran yang sangat besar.

“Jika Pemda hanya mengelola anggaran standard APBD, maka diyakini tidak akan ada inovasi apapun yang bisa digerakkan utk membiayai strategi menggeliatkan sumber ekonomi baru,” terangnya.

Untuk itulah Henry Arie Pongrekun ingin membaktikan dirinya bagi Tana Toraja secara khusus. Dan memberikan dampak yang sama bagi ketiga Toraja secara luas yaitu Tana Toraja, Toraja Utara dan Toraja Mamasa. (*)

Baca Juga  Pengurus Ikatan Apoteker Indonesia Cabang Toraja Dilantik, Fokus Menekan Peredaran Obat Secara Liar di Masyarakat

Penulis: Desianti
Editor: Arthur

Komentar