KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Intan, warga Siguntu, Makale Utara yang merupakan siswa SMA Negeri 1 Tana Toraja ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di objek wisata air terjun Sarambu Ratte, Lembang Balla, Kecamatan Bittuang, Tana Toraja, Kamis, 1 Juni 2023.
Dalam catatan KAREBA TORAJA, remaja putri yang pergi ke Sarambu Ratte dalam rangka berwisata ini, merupakan korban kesembilan yang meregang nyawa di sungai di Toraja dalam kurun waktu empat bulan (Maret-Juni) di tahun 2023.
April 2023 merupakan bulan dimana banyak sekali warga yang tenggelam dan ditemukan sudah menjadi mayat. Ada empat kasus penemuan mayat yang menjadi korban tenggelam di sungai.
Kasus warga tenggelam di sungai di Toraja diawali tanggal 30 Maret 2023. Seorang remaja berusia 16 tahun bernama Stoner Sammen, warga Sa’dan Malimbong, Kecamatan Sa’dan, Toraja Utara disebut melompat ke sungai Sa’dan di Kakondongan, Kecamatan Tallunglipu. Tim SAR sudah melakukan pencarian selama satu minggu, namun hingga kini jenazah Stoner belum ditemukan.
Kemudian, peristiwa orang tenggelam kembali terjadi pada Jumat, 24 Maret 2023. Seorang warga Kelurahan Bebo, Kecamatan Sangalla’ Utara, Tana Toraja, bernama Nober (31 tahun), terseret arus dan ditemukan meninggal dunia di Sungai Bebo.
Menyusul tanggal 3 April 2023. Warga dan karyawan PLTA Malea menemukan sesosok mayat laki-laki tersangkut di pintu air PLTA Malea. Setelah diidentifikasi, mayat itu adalah Pariu, 73 tahun, warga Manggau, Makale Selatan, Tana Toraja.
Awalnya, saat informasi penemuan mayat ini masuk ke Posko SAR, tim menduga bahwa mayat itu adalah Stoner Samen, remaja berusia 16 tahun, warga Sadan Malimbong yang diduga lompat ke Sungai Sa’dan di daerah Kakondongan, Kecamatan Tallunglipu, pada Kamis, Kamis, 30 Maret 2023.
Peristiwa orang tenggelam kembali terjadi di Tokesan, Kecamatan Sangalla Selatan, pada 18 April 2023. Seorang remaja putri bernama Anggun Bandaso, 15 tahun, terseret arus Sungai Palau. Anggun kemudian ditemukan sudah tak bernyawa pada Kamis, 20 April 2023.
Pada tanggal 16 April 2023, sesosok mayat tanpa kepala dan kaki, serta tanpa identitas ditemukan di Tambolang, Lingkungan Buttu Kou, Kelurahan Rettebuttu, Kecamatan Bonggakaradeng, Kabupaten Tana Toraja.
Mayat tanpa identitas tersebut sudah diautopsi oleh Tim dari Subbid Dokpol Biddokkes Polda Sulsel, Jumat, 28 April 2023. Autopsi dilakukan untuk mengetahui identitas serta penyebab kematian dari mayat yang ditemukan dalam kondisi tak utuh tersebut. Namun sejauh ini tim autopsi belum bisa memastikan identitas mayat tersebut.
Lanjut ke tanggal 29 April 2023. Seorang warga Dusun Belalang, Desa Mataran, Anggeraja, Enrekang, bernama Rudi (32 tahun), dinyatakan hanyut terseret arus di Sungai Masuppu, Dusun Kendenan, Lembang Bau, kecamatan Bonggakaradeng, Tana Toraja.
Sebelum tenggelam korban menyebrang sungai Masuppu sekitar pukul 11.00 Wita bersama rekannya Suardi (43) menuju Dusun Bulung, Lembang Bau, Kecamatan Bonggakaradeng, hendak menjerat burung dan menangkap ayam hutan.
Tanggal 17 Mei 2023 petang, Tim SAR Gabungan, Polri, TNI, dan masyarakat berhasil menemukan Noprianto alias Nopi (20) pada aliran sungai di Lembang Se’seng, Kecamatan Bittuang, Kabupaten Tana Toraja, Rabu, 17 Mei 2023 sore.
Karyawan penggilingan jagung di Lempe ini ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa dan tersangkut pada batu. Sebelumnya, Nopriato diduga terseret material longsor saat melintas menuju ke kampungnya pada Selasa, 16 Mei 2023.
Peristiwa orang tenggelam kembali terjadi di jembatan gantung Buntu Lepong, Lembang Lempo Potton, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara, Sabtu 20 Mei 2023. Delapan orang warga yang hendak menyeberang untuk mengikuti acara pernikahan terjatuh ke sungai akibat tali jembatan gantung putus. Enam orang selamat, sedangkan 2 orang lainnya ditemukan meninggal dunia.
Dua orang yang meninggal dunia terseret arus Sungai Maiting tersebut, masing-masing Adolfina dan seorang balita berusia 3 tahun, Zheina. Keduanya warga Lembang Buntu Lolo, Kecamatan Sesean, Toraja Utara. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
Data: KAREBA TORAJA
Komentar