Buntut Kematian Bertha Mimi, Puluhan Warga Toraja “Geruduk” Apotik Kimia Farma Samarinda

KAREBA-TORAJA.COM, SAMARINDA — Puluhan warga Toraja mendatangi Apotik Kimia Farma di Jalan Hidayatullah Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat, 15 Maret 2024. Mereka melakukan aksi menuntut pemilik Apotik dan Klinik tersebut memperlihatkan rekaman CCTV terkait penemuan jenazah Bertha Mini Jama, pada 18 Februari 2024 yang lalu. Aksi berlanjut pada hari ini, Sabtu, 16 Maret 2024.

Kepada KAREBA TORAJA yang mengkonfirmasinya melalui sambungan telepon, Sabtu, 16 Maret 2024 malam, salah satu kerabat korban, Lusiana Yusuf atau Ma’ Joice menerangkan bahwa kedatangan mereka ke Apotik Kimia Farma tersebut untuk meminta bukti rekaman CCTV terkait kematian saudaranya Bertha Mini Jama yang dinilai tak wajar.

“Kami datang untuk meminta itu rekaman CCTV, tapi mereka tidak mau kasih. Bilangnya sudah terhapus. Sehingga tadi, kami ke sana lagi sampai apotik itu disegel,” tutur Lusiana.

Baca Juga  Diduga Perkosa Mahasiswi, Pemuda Ini Ditangkap Resmob Polres Toraja Utara

Lusiana kemudian menceritakan kronologi hilangnya saudara mereka, Bertha Mini Jama, hingga ditemukan sudah menjadi mayat dan membusuk pada 18 Februari 2024 di Gudang Apotik dan Klinik Kimia Farma, Jalan Hidayatullah Samarinda, Kalimantan Timur.

“Pada tanggal 31 Januari 2024, kakak kami itu pergi kontrol ke rumah sakit bersama suaminya. Kemudian, saat menunggu obat, dia minta dibelikan minum kepada suaminya. Lalu, suaminya pergi belikan air minum. Tapi setelah pulang, dia tidak lagi mendapati istrinya,” terang Lusiana.

Kemudian, suami dan para kerabat di Samarinda melakukan pencarian terhadap Bertha. Dicari ke berbagai tempat, Bertha yang beberapa waktu belakangan menderita kelainan kejiwaan, tidak ditemukan. Menurut Lusiana, ini hal yang tak biasa, karena sebelumnya, jika pergi kemana-mana, Bertha selalu pulang ke rumah atau ke rumah keluarga. Karena tidak ketemu, pihak keluarga melaporkan kehilangan anggota keluarga ke polisi.

Baca Juga  Bupati Tana Toraja: PPNI Datang Membawa Berkat

“Tiba-tiba tanggal 18 Februari 2024 itu, ada telepon dari kantor polisi tentang penemuan jenazah yang sudah membusuk di Gudang Apotek Kimia Farma,” tutur Lusiana.

Keluarga pun pergi ke rumah sakit untuk mengenali jenazah itu. Benar saja, itu jenazah Bertha Mini Jama, ASN Kemenag Samarinda berusia 56 tahun, kelahiran Marosson, Kecamatan Kurra, Kabupaten Tana Toraja.

“Karena kematiannya tidak wajar sehingga kami minta diotopsi. Setelah diotopsi, jenasah Bertha dimakamkan di komplek pemakaman Kristen Mangkupalas Samarinda,” kata Lusiana.

Menurut Bertha, hasil otopsi tidak diserahkan kepada keluarga, tetapi hanya dibacakan oleh pihak kepolisian. Konon, hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Bertha.

“Karena itulah kami ke Apotik untuk minta itu CCTV, supaya kami yakin bahwa kakak kami itu meninggal secara wajar atau bagaimana?” tegas Lusiana.

Baca Juga  Pangdam XIV Hasanuddin dan Kapolda Sulsel Pimpin Simulasi Pengamanan Kunjungan Presiden di Bandara Toraja

Mengenai langkah-langkah selanjutnya terkait aksi mereka di Apotik Kimia Farma, Lusiana mengatakan belum tahu dan masih akan membicarakannya lagi dengan keluarga. (*)

Penulis: Desianti
Editor: Arthur

Komentar