Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Nasional » Bulan Ini, Pemerintah Lakukan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

Bulan Ini, Pemerintah Lakukan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting

  • account_circle Admin Kareba
  • calendar_month Ming, 9 Jun 2024
  • visibility 426
  • comment 0 komentar

KAREBA-TORAJA.COM, JAKARTA — Selama bulan Juni, pemerintah pusat melaksanakan  Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024.

Kegiatan Pengukuran dan Intervensi Serentak ini dilakukan secara nasional di 38 Provinsi, sehingga didapatkan data yang akurat by name by address yang nantinya dapat diberikan intervensi   program yang semakin terarah tepat sasaran.

Pengukuran dan Intervensi serentak sebagai gerakan bersama yang melibatkan semua Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota, dan Pemerintah Desa  untuk mencegah lahirnya anak stunting baru.

Sasaran  Pengukuran dan Intevensi serentak ini adalah semua calon pengantin, ibu hamil, dan balita yang diharapkan datang ke Posyandu untuk dilakukan pendataan, penimbangan, pengukuran , edukasi, validasi dan intervensi. Untuk itu, kesiapan sarana dan prasarana seperti antropometri yang terstandar, kader yang kompeten,  dan tenaga kesehatannya juga harus dipersiapkan dengan baik.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy menyampaikan, pengukuran dan intervensi serentak pencegahan stunting dilakukan sebagai upaya kejar target mempercepat penurunan stunting di bawah 14 persen di tahun ini.

Menurutnya, dengan upaya ini bisa mencegah stunting baru lebih maksimal dan mendapatkan data yang lebih baik.

Hal tersebut disampaikannya saat memantau proses pengukuran intervensi serentak pencegahan stunting, di Posyandu Villa Taman Kartini (Vitaka), RW 23, Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Senin, 3 Juni 2024 yang lalu.

Dalam pelaksanaan Pemantauan Pengukuran dan IntervensinSerantak Pencegahan Stunting tersebut,  Menteri Koordinator PMK, didampingi Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono,  Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunanan Kemenko PMK, Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Jelsi Natalia Marampa dan Pemda Provinsi Jawa Barat dan Kota Bekasi serta hadir pejabat kementerian dan kembaga lainnyan

Lebih lanjut Menko PMK menyampaikan bahwa bulan ini kita harapkan di seluruh Indonesia, seluruh kader posyandu, kader pendamping keluarga dan seluruh jajaran perangkat desa kecamatan sampai tingkat kabupaten kota provinsi bergerak bersama melakukan kegiatan pengukuran dan penimbangan  secara nasional sekaligus mengawasi dan memantau semua berjalan dengan benar.

Menko PMK selanjutnya menyampaikan bahwa kunci dalam penanganan stunting adalah kesadaran ibu dalam memantau pemenuhan gizi serta pertumbuhan dan perkembangan anaknya.

“Jadi untuk stunting itu kuncinya kesadaran ibu. Semua kegiatan ini hanya membantu, tetapi kuncinya di masing-masing ibu. Biar kita bantu bagaimanapun kalau ibunya tidak perduli pada anaknya tidak bisa berhasil,” ucapnya.

Dia juga meminta kepada para ibu agar rutin setiap bulan rutin datang ke posyandu untuk melakukan penimbangan agar anaknya dapat dipantau tumbuh kembangnya.  Apabila berat badan anaknya tidak naik atau  turun, agar  segera konsultasikan ke petugas kesehatan atau kader di posyandu

“Kalau sudah tahu timbangannya turun segera lapor. Jangan menunggu didatangi (kader posyandu), harus ada kesadaran sendiri dari ibu,” ungkapnya.

Menko Muhadjir juga berpesan kepada petugas Puskesmas,  kelurahan dan kecamatan agar mengecek betul kondisi ibu hamil dan gizi balita  di wilayahnya. Dia meminta supaya setiap  anak balita mendapatkan gizi yang cukup . Termasuk juga untuk keluarga yang tidak mampu perlu diberikan bantuan intervensi cadangan pangan pemerintah.

“Pastikan gizi yang diberikan kepada anak tersedia,” ucapnya.

Menko PMK berharap, dengan Pengukuran dan intervensi pencegahan stunting yang dilakukan ini anak-anak Indonesia menjadi generasi yang berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Mudah-mudahan semua berjalan lancar. Kita doakan semua anak-anak itu tumbuh sehat, cerdas, kuat, dan memiliki budi pekerti luhur,” ujarnya.

Sebagai informasi, Kemenko PMK yang mengoordinasikan Kementerian/Lembaga terkait dalam melakukan berbagai upaya percepatan penurunan stunting,  termasuk pelaksanaan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan stunting sehingga tidak lahir stunting-stunting baru.

Pengukuran dan intervensi serentak ini juga untuk meningkatkan kunjungan dan cakupan ibu hamil dan balita ke posyandu dan mendeteksi masalah gizi, serta memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran yang memiliki masalah gizi.

Secara strategis, telah dirumuskan 10 (sepuluh) langkah pasti dalam intervensi serentak, yaitu:

  1. Memastikan dilakukan pendataan seluruh calon pengantin, ibu hamil, dan balita;
  2. Memastikan seluruh calon pengantin, ibu hamil, dan balita datang ke Posyandu;
  3. Memastikan alat antropometri terstandard tersedia di setiap Posyandu;
  4. Memastikan seluruh kader Posyandu memiliki keterampilan dalam penimbangan dan pengukuran;
  5. Memastikan penimbangan dan pengukuran menggunakan antropometri terstandard;
  6. Memastikan intervensi pada seluruh calon pengantin, ibu hamil, dan balita yang mempunyai masalah gizi;
  7. Memastikan seluruh calon pengantin, ibu hamil, dan balita mendapatkan edukasi;
  8. Memastikan pencatatan hasil penimbangan dan pengukuran ke aplikasi Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM) dan calon pengantin ke aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Siap Hamil (elsimil);
  9. Memastikan dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap intervensi serentak;
  • Memastikan ketersediaan pembiayaan pelaksanaan intervensi serentak termasuk rujukan kasus ke fasilitas kesehatan

Untuk itu, pemerintah mendorong semua ibu hamil, calon pengantin, dan balita untuk datang ke Posyandu di bulan Juni ini untuk  diberi intervensi sebagai upaya pencegahan stunting. (*)

Penulis: Desianti/Rls
Editor: Arthur

  • Penulis: Admin Kareba

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Terlibat Kasus Narkoba, Pria Ini Terpaksa Menikah di Kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tana Toraja

    Terlibat Kasus Narkoba, Pria Ini Terpaksa Menikah di Kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten Tana Toraja

    • calendar_month Jum, 21 Mei 2021
    • account_circle Redaksi
    • visibility 955
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Teribat kasus narkotika, seorang pria berinisal MD, 34 tahun, terpaksa harus menikahi kekasihnya dari balik jeruji tahanan. MD dan kekasihnya melangsungkan pernikahan, Jumat, 21 Mei 2021 di kantor BNNK Tana Toraja, Jalan Tongkonan Ada’, Makale. MD adalah warga Kota Palopo. Dia menjadi tahanan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Tana Toraja karena tertangkap […]

  • Virus Demam Afrika pada Babi Sudah Masuk Toraja, Apa yang Harus Kita Lakukan?

    Virus Demam Afrika pada Babi Sudah Masuk Toraja, Apa yang Harus Kita Lakukan?

    • calendar_month Kam, 1 Jun 2023
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 853
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Penyakit yang disebabkan oleh virus paling mematikan pada babi, yakni African Swine Fever (ASF) atau Demam Afrika sudah masuk ke Tana Toraja dan Toraja Utara. African Swine Fever (ASF) merupakan penyakit pada babi yang disebabkan oleh virus ASF (ASFV) dari famili Asfarviridae. Penyakit ini menimbulkan berbagai pendarahan organ internal pada babi domestik maupun […]

  • Dugaan Pengrusakan Hutan Lindung, 3 Pejabat di Toraja Utara Dilaporkan ke Polda Sulsel

    Dugaan Pengrusakan Hutan Lindung, 3 Pejabat di Toraja Utara Dilaporkan ke Polda Sulsel

    • calendar_month Sen, 22 Mei 2023
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 501
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKASSAR — Dua pejabat dan satu oknum anggota DPRD Toraja Utara dilaporkan ke Polda Sulsel terkait dugaan pengrusakan hutan lindung di Ulusalu, Kecamatan Sa’dan, Toraja Utara, Senin, 22 Mei 2023. Dua pejabat dimaksud, masing-masing ALT (oknum Kepala di salah satu OPD Toraja Utara) dan HG (oknum Kepala Lembang/Desa). Kemudian, oknum anggota DPRD Toraja Utara […]

  • Pertama Kali, Penerimaan Anggota PPK dan PPS Secara Online

    Pertama Kali, Penerimaan Anggota PPK dan PPS Secara Online

    • calendar_month Sel, 22 Nov 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 445
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Untuk pertama kalinya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menerapkan sisten pendaftaran online dalam penerimaan badan Adhoc untuk Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang. Pendaftaran Badan Adhoc KPU Tana Toraja yakni Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) akan dilakukan secara online dan tidak lagi secara ofline. Hal itu disampaikan Ketua KPU […]

  • Sudah 3 Hari Dicari, Tentara Kodim 1414 yang Diduga Tenggelam Belum Ditemukan

    Sudah 3 Hari Dicari, Tentara Kodim 1414 yang Diduga Tenggelam Belum Ditemukan

    • calendar_month Jum, 11 Nov 2022
    • account_circle Redaksi
    • visibility 508
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, PANGALA’ — Proses pencarian terhadap SERDA Amiruddin, anggota TNI dari Kodim 1414 Tana Toraja, yang diduga tenggelam di Sungai Maiting, Lembang (Desa) Lempo Poton, Kecamatan Rindingallo, Toraja Utara, terus dilakukan. Hari ini, Jumat, 11 November 2022, proses pencarian sudah memasuki hari ketiga. Namun, SERDA Amiruddin, Babinsa Lembang Lempo Poton Koramil 1414-03 Rindingallo, belum ditemukan. […]

  • Kepala Kantor Kementerian Agama Tana Toraja Mengutuk Keras Aksi Pengeboman di Makassar

    Kepala Kantor Kementerian Agama Tana Toraja Mengutuk Keras Aksi Pengeboman di Makassar

    • calendar_month Sen, 29 Mar 2021
    • account_circle Admin Kareba
    • visibility 6.302
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Kepala Kantor Kementerian Agama Tana Toraja Drs H. Junaidi Mattu MH mengutuk keras aksi pengeboman yang terjadi di depan Gereja Katedral, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu pagi 28 Maret 2021. Junaidi Mattu menyebut aksi Pengeboman ini adalah tindakan keji yang menodai ketenangan hidup bermasyarakat dan jauh dari ajaran agama. “Kami atas nama […]

expand_less