Ketua APDESI Tana Toraja Minta Polisi Tangkap Pelaku Pengrusakan dan Pencurian Kios Souvenir di Gerbang Perbatasan Salubarani
- account_circle Desianti/Arsyad
- calendar_month Rab, 27 Agu 2025
- visibility 1.058
- comment 0 komentar

Ketua APDESI Kabupaten Tana Toraja, Pradyan Londong Allo minta polisi mengusut dan menangkap pelaku pengrusakan dan pencurian kios souvenir di Salubarani. (Foto: dok. istimewah).
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Aksi tak terpuji sejumlah orang yang diduga merupakan penjemput jenasah pada sebuah kios souvenir dan warung makanan di pintu gerbang perbatasan Salubarani, Selasa, 26 Agustus 2025 dini hari, menyisakan keprihatinan banyak pihak. Salah satunya adalah Asosiasi Kepala Desa Indonesia (APDESI) Kabupaten Tana Toraja.
Ketua APDESI Kabupaten Tana Toraja, Pradyan Londong Allo menyatakan keprihatinan sekaligus mengutuk aksi yang disebutnya tak terpuji itu.
Kepala Lembang Batualu Selatan yang akrab disapa Iin itu, menduga oknum-oknum yang melakukan pengrusakan dan pencurian merupakan orang yang tidak murni keluarga atau kerabat dari jenazah yang akan dijemput, tapi orang lain yang memboncengi kegiatan tersebut.
Untuk itu, Iin meminta Kepolisian Resor Tana Toraja untuk menangkap dan menindak tegas para pelaku pengrusakan dan pencurian tersebut.
“Saya selaku Ketua APDESI Tana Toraja mengutuk keras aksi tak terpuji ini. Dan mohon kiranya Bapak Kapolres Tana Toraja segera mengusut dan menangkap para pelaku serta diproses hukum dengan tegas,” tandas Iin Londongallo, dalam keterangan tertulis ke redaksi KAREBA TORAJA, Selasa, 26 Agustus 2025 malam.
Menurut Iin, kelakuan oknum-oknum yang memboncengi penejemputan jenazah ini sudah tidak bisa ditolerir. Karena kalau dibiarkan bisa menjadi titik awal tindak kejahatan, bahkan bisa terjadi yang lebih ektrim.
“Aksi pencurian dan pengrusakan ini bisa jadi merupakan efek dari pelanggaran-pelanggaran lama yang dibiarkan. Karena selama ini belum ada tindakan nyata bagi pelaku pelanggaran dalam kegiatan penjemputan jenazah,” kata Iin.
Dia menyebut, aksi-aksi tak terpuji penjemput atau pengatar jenazah yang sering meresahkan, diantaranya menggunakan knalpot bogar/racing yang menimbulkan suara bising dan sangat mengganggu warga di sekitar jalan.
“Suara bising ini sangat berbahaya bagi para penderita penyakit jantung. Juga anak-anak balita dan orang sakit,” katanya.
Kemudian, aksi para pengantar/penjemput jenazah juga sering menyebabkan kesalahpahaman dengan para pengguna jalan lainnya. Juga berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
“Mohon Pak Kapolres segera menertibkan aktivitas ini. Kami dari APDESI siap mendukung penegak hukum dalam melakukan penertiban ini,” tegas Iin Londong Allo.
Sebelumnya diberitakan, sekelompok orang, yang diduga merupakan penjemput jenazah melakukan aksi pengrusakan dan pencurian pada sebuah kios souvenir dan warung makan di pintu gerbang perbatasan Salubarani, pada Selasa, 26 Agustus 2025 subuh.
Sejumlah barang dagangan, seperti sarung hitam dan bahan makanan dicuri. Lemari jualan yang ada di warung tersebut, juga dirusak.
Nurhayati Marupa, pemilik kios souvenir dan warung makanan ini sudah melaporkan kejadian yang menimpa kios miliknya ke polisi. (*)
- Penulis: Desianti/Arsyad
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar