Waspadai Penipuan dengan Modus Kloning WA dan Facebook yang Mengatasnamakan Legislator Provinsi, John Rende Mangontan
- account_circle Redaksi
- calendar_month Jum, 4 Feb 2022

Penipuan dengan modus kloning akun Whatsaap milik anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, John Rende Mangontan. (*)
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Modus penipuan dengan cara kloning atau menyamarkan akun/nomor Whatsaapp (WA) dan Facebook kian marak di Toraja. Jika sebelumnya, Kepala Kejaksaan Negeri Makale, Erianto Paundanan yang jadi korban, kini kejadian yang sama dialami anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, John Rende Mangontan (JRM).
BACA: Oknum Penipu Catut Nama Kajari Tana Toraja Peras Sejumlah Pejabat
Modus yang digunakan penipu untuk memperdayai korban adalah dengan membuat akun Whatsaapp (WA) atau Facebook atas nama John Rende Mangontan disertai fotonya. Padahal akun tersebut dan nomor teleponnya tidak dikenal oleh John Rende Mangontan.
Kemudian, akun WA samara tersebut mengirimkan pesan secara acak kepada beberapa orang dengan menjanjikan bantuan untuk rehabilitasi/pembangunan gereja. Juga bantuan untuk panti asuhan. Dalam aksi ini, sang penipu kelihatan sudah mempelajari banyak hal mengenai Toraja, baik nama gereja maupun panti asuhan yang ada di Toraja.
Dalam kasus kloning WA John Rende Mangontan ini, pelaku penipuan pura-pura mengirimkan resi transfer uang kepada calon korban dengan nominal tertentu. Beberapa saat kemudian, penipu ini mengirimkan pesan bahwa uang yang dikirimnya ke rekening gereja atau panti asuhan itu, lebih. Sehingga dia meminta korban untuk mengirim kembali kelebihan dana tersebut ke rekening penipu. Padahal uang yang katanya sudah dikirimkan itu tidak pernah ada atau tidak pernah masuk ke rekening gereja atau panti asuhan.
Dalam kasus kloning WA John Rende Mangontan ini, penipu menggunakan rekening atas nama Rio Julianto Putra dan Khodidjah. Sedangkan nomor WA yang digunakan yakni 082143125409.
“Sudah ada beberapa Pendeta dan pengurus gereja yang mengalami penipuan ini. Saya tegaskan bahwa saya tidak mengenal nomor WA tersebut dan tidak pernah menjanjikan bantuan gereja, tanpa bertatap muka terlebih dahulu dengan pengurus/jemaat setempat,” ungkap John Mangontan, Jumat, 4 Februari 2022.
Dia meminta agar para pengurus gereja, masjid, lembaga sosial, dan masyarakat pada umumnya agar behati-hati dan tidak lekas percaya dengan aksi penipuan seperti ini.
“Kalau ada yang mengatasnamakan saya, harus dikonfirmasi kembali kepada saya agar tidak terjadi hal-hal seperti ini. Jangan hanya karena pesan WA atau pesan Facebook langsung dipercaya. Jadi tolong, kepada masyarakat Toraja, saya menghimbau agar berhati-hati dan waspada dengan aksi penipuan seperti ini,” ujar John Rende Mangontan.
Dia mengatakan, dirinya sudah melaporkan aksi kloning WA dan penipuan ini ke Polres Tana Toraja. Namun sejauh ini, belum ditangkap pelakunya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tana Toraja, AKP Syamsul Rijal yang dikonfirmasi terkait laporan penipuan tersebut mengatakan kasus tersebut masih dalam penyelidikan.
“Sedang dalam proses penyelidikan, Dek,” jawab Syamsul, singkat.
Kasus penipuan dengan modus kloning WA dan akun facebook ini sudah dialami oleh beberapa warga Toraja. Ada yang berpura-pura memesan kamar hotel. Ada pula yang berpura-pura mencari kamar kost. Cara menipunya juga sama, pura-pura mengirim resi transfer sejumlah uang (yang diedit), kemudian berselang beberapa saat, dia mengirim pesan lagi yang mengatakan bahwa uang yang dia kirim itu lebih serta meminta agar ditransfer kembali kelebihan itu ke rekening tertentu. Masyarakat diminta berhati-hati dan selalu waspada. Jangan lekas percaya. (*)
Penulis: Desianti/Arsyad
Editor: Arthur
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar