KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Dari 7 ekor yang pertama kali terdeteksi di Pasar Hewan Bolu, 3 Juli 2022 yang lalu, jumlah kerbau yang mengalami Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Toraja Utara terus mengalami peningkatan. Beruntung, dalam dua hari terakhir sudah ada yang sembuh setelah menjalani perawatan.
Ketua Satgas PMK, yang juga Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong membeberkan data terkini per 15 Juli 2022. “Dari data harian, jumlah yang positif sebenarnya mengalami penurunan, karena ada yang sembuh. Tapi kita tetap lakukan berbagai upaya agar tidak semakin meluas dan bertambah jumlah kasus,” terang Frederik, yang akrab disapa Dedy, kepada kareba-toraja.com, Sabtu, 16 Juli 2022.
Dedy menguraikan, hingga Jumat, 15 Juli 2022, total kerbau yang dinyatakan positif PMK sebanyak 129 ekor. Dari jumlah itu, 13 ekor diantaranya sudah dinyatakan sembuh, termasuk 7 ekor di Pasar Bolu, yang terdeksi pertama kali. Yang masih dinyatakan positif sebanyak 109 ekor. Kemudian, ada 6 ekor kerbau yang mati serta 1 ekor yang dipotong bersyarat.
“6 ekor yang mati itu rata-rata kerbau kecil. Satu ekor yang kita potong bersyarat itu ada uang pengganti sebesar Rp 10 juta dari pemerintah pusat,” terang Dedy.
Dedy mengatakan, pemerintah Kabupaten Toraja Utara terus melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran wabah PMK.
“Treatmen yang kita lakukan saat ini adalah pemberian multivitamin, antibiotik, larutan penyegar, dan obat luka kepada hewan yang terpapar. Kemudian, kita juga lakukan penyeprotan disinfektan,” tutur Dedy.
Langkah lainnya adalah melakukan lockdown lalu lintas hewan, baik yang mau masuk maupun keluar wilayah Kabupaten Toraja Utara.
“Satgas PMK bekerja sama dengan Polri dan TNI bertindak tegas terhadap hal ini (lockdown). Sudah ada satu kasus truk pengangkut ternak dari daerah lain kita pulangkan,” tegas Dedy.
Pemerintah juga mulai melakukan vaksinasi PMK terhadap kerbau, setelah menerima bantuan vaksin sebanyak 2000 dosis dari Kementerian Pertanian.
“Mulai kemarin kita sudah lakukan vaksinasi. Targetnya Senin depan sudah selesai untuk 2000 ekor kerbau,” jelas Dedy.
Dedy menghimbau kepada masyarakat dan peternak agar bekerja sama dengan pemerintah dalam membatasi penyebaran virus PMK ini. Salah satunya adalah segera melapor ke aparat pemerintah terdekat jika menemukan kerbau peliharaan memperlihatkan tanda-tanda PMK. Supaya cepat ditangani dan tidak menyebar ke hewan lain. (*)
Penulis/Editor: Arthur
Komentar