KAREBA-TORAJA.COM, TANA TORAJA — Pemuda adalah ujung tombak dalam pembangunan. Namun, dalam praktek pemuda belum banyak diberi ruang untuk mengembangkan kreatifitas maupun pengembangan dirinya.
“Presiden kita sudah merangkul kaum milenial dalam mengambil kebijakan pembanguan, kenapa kita tidak? Kita mesti merangkul dan melibatkan serta memberi ruang yang besar kepada kaum muda untuk mengembangkan kreatifitasnya,” tutur Ketua Komisi D DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, John Rende Mangontan, saat melakukan Sosialisasi Peraturan Daerah Sulsel Nomor 3 Tahun 2018 tentang Pembangunan Kepemudaan di Objek Wisata Pango-Pango, Kecamatan Makale Selatan, Tana Toraja, Sabtu, 5 Desember 2020.
Toraja, kata JRM, begitu John Rende Mangontan disapa, merupakan daerah tujuan wisata, sehingga peran sangat-sangat penting dalam mendukung hal itu. “Sekali lagi, ruang kreativitas anak muda harus dibuka lebar dalam menunjang pengembangan pariwisata,” katanya.
Politisi Partai Golkar ini menegaskan jika kita tidak merangkul dan memberi ruang kepada pemuda, pasti mereka akan banyak membuang waktunya ke hal-hal yang negatif. “Tapi bila kita rangkul, saya yakin akan memberikan dampak positif dalam pembangunan karena pemuda akan mengembangkan bakatnya,” terangnya.
Menurut JRM, ada banyak cara merangkul pemuda, misalnya dalam Karang Taruna, KNPI, dan pendidikan informal. “Wadah inilah tempat mengarahkan dan melatih bakat dari kepemudaan namun sampai sekarang masih kurang banyak yang terpanggil. Menurut saya, kadang pemerintah hanya memperhatikan dalam sisi pelatihan saja sehingga pemudah belum optimal terpanggil karena tidak kelihatan market atau keuntungan,” urainya.
Dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2018, lanjut JRM, ditekankan bahwa pemuda itu tidak hanya dirangkul dan dididik dalam pengembangan bakat tapi juga dalam menyediakan wadah permodalan dan pasarnya hasil karya kepemudaan.
“Dengan cara ini maka saya yakin pemikiran dan kelakuan negatif bisa kita tekan sedemikian dan dampak positif lebih menonjol sehingga bisa memberi kontribusi dalam pembanguan daerah, menunjang kepariwisataan, serta membuka lapangan kerja,” tegas JRM.
JRM menegaskan mulai sekarang, pemerintah harus merangkul pemuda dalam menunjang pariwisata. “Sehingga Toraja benar-benar bisa jadi daerah tujuan wisata ke depan, apalagi dengan adanya keputusan Presiden yang menetapkan ibukota negara yang baru di Kaltim. Jarak Kaltim dan Toraja sangat dekat. Ditunjang iklim dan budaya yang dimiliki Toraja sehingga tidak menutup kemungkinan Toraja bisa jadi penyangga ibukota negara ke depan,” tutupnya. (*)
Penulis: Desianti
Editor: Arthur
Komentar