Rantepao-Bolu Banjir Lagi, Revitalisasi Drainase Sangat Mendesak
- account_circle Desianti
- calendar_month Jum, 25 Apr 2025

Banjir yang terjadi di jalan poros Rantepao-Bolu, Kamis, 24 April 2025. (Foto: dok. istimewah).
Kota di pegunungan kok banjir? Tidak masuk akal!
KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Banyak orang, termasuk diaspora Toraja di perantauan, yang bertanya-tanya, mengapa daerah pegunungan kok bisa banjir? Apa yang salah? Jangan-jangan ini berita hoax, ngarang atau mengada-ada?
Faktanya, beberapa tahun belakangan ini, ketika volume curah hujan sedang tinggi, beberapa daerah di Toraja Utara maupun Tana Toraja tergenang banjir. Penyebabnya, selain karena curah hujannya yang di atas normal, diduga karena penyempitan badan sungai. Di perkotaan, seperti Rantepao dan Makale, dugaannya karena sistem drainase yang buruk. Juga semakin minimnya daerah resapan air.
Dugaan lain, karena semakin berkurangnya hutan, sehingga tidak ada lagi yang bisa menyerap dan menahan air hujan. Air yang turun dari langit langsung mengalir ke tempat yang rendah, tak ada pohon-pohon yang menahannya.
Terkini, pada Kamis, 24 April 2025, hujan dengan intensitas tinggi melanda Kota Rantepao dan daerah di sekitarnya. Dampaknya langsung terlihat. Beberapa titik yang selama ini memang sudah menjadi langganan banjir, langsung tergenang. Bahkan, jalan poros Rantepao-Bolu, sudah berubah menjadi saluran air raksasa. Pantauan lapangan, ruas jalan yang berubah menjadi saluran air ini terlihat mulai dari Tagari hingga ke Kantor Bupati Toraja Utara di Marante, Tondon.
Banyak warga mengeluh dan “berteriak” terkait kondisi ini. Namun, teriakan dan keluhan itu mestinya diiringi tindakan nyata. Tak perlu yang berat-berat, cukup membuang sampah pada tempatnya. Tidak dibuang ke parit atau got air. Kemudin, kalau ada sedimen berupa pasir, tanah atau batu yang mengganjal di saluran air depan rumah, segera bersihkan; jangan dilihat-lihat saja. Kepada para Lurah, kalau ada kegiatan “Jumat Bersih” coba tengok juga got air yang ada di wilayahnya masing-masing.
Pemerintah bagaimana? Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong sudah mengeluarkan statemen bahwa pihaknya akan melakukan revitalisasi drainase dan sungai untuk mengatasi banjir ini.
“Masalah banjir, ini yang sangat mendesak. Kita akan revitalisasi sungai dan penataan drainase dalam kota, termasuk di Pasar Bolu,” ungkap Frederik Victor Palimbong, beberapa waktu lalu.
Sumber penganggarannya, menurut Dedy, sapaan akrabnya, diambil dari hasil penghematan pos-pos anggaran yang tak penting dalam APBD tahun 2025.
“Detailnya, titik Sungai Sa’dan yang akan direvitalisasi mulai dari Pangli, Bolu hingga Singki’, juga di sekitar Bua Tallulolo hingga Alang-alang. Termasuk juga revitalisasi Salu Tangnga’ yang biasa menimbulkan banjir di Kawasan Jalan Serang dan Malangngo’,” terangnya.
Kemudian, revitalisasi jaringan drainase di Pasar Bolu, dan sejumlah titik dalam Kota Rantepao, seperti Jalan Kelinci, Pacuan Kuda, dan Pasele Bawah.
“Selain upaya kami dari pemerintah, saya minta warga juga mesti meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan. Buang sampah di tempatnya, juga menjaga agar parit di depan rumah itu tidak tertimbun sedimen,” pinta Dedy. (*)
- Penulis: Desianti
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar