KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan semakin banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Tidak terkecuali masyarakat di wilayah Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan. Adalah Osinta Rombe (34), yang berasal dari Kelurahan Ariang, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, yang merasa terbantu dengan hadirnya Program JKN.
“Sangat merasa terbantu dengan Program JKN oleh BPJS Kesehatan ini, kebetulan keluarga saya semua sudah mengikuti program tersebut sebagai peserta pada segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) dengan iuran yang langsung dipotong dari gaji. Kalau sakit, tinggal pergi ke Puskesmas ataupun di rumah sakit jika darurat dan pastinya menggunakan kartu JKN,“ terangnya.
Osinta mengatakan Program JKN ini sudah setia menemani dirinya saat masa kehamilan hingga kelahiran anaknya tanpa adanya kendala atau hambatan. Ia menuturkan di masa kehamilan dapat memanfaatkan Program JKN ketika melakukan prosedur Ultrasonografi (USG) untuk mengetahui perkembangan janin yang dikandungnya saat itu hingga akhirnya menjalani proses persalinan.
“Sangat mudah pakai kartu JKN sekarang, karena memang tinggal bawa KTP saja sudah bisa berobat, waktu itu pakai BPJS tidak ada tambahan biaya lagi yang dibebankan kepada kami. Hanya saja ada beberapa jenis vitamin untuk asi booster yang memang permintaan sendiri jadi itu harus saaya bayar, selebihnya tanpa kendala dan saya sangat merasa terbantu sekali,” ungkapnya.
Osinta yang sehari-harinya bekerja sebagai petugas administrasi pendaftaran di Rumah Sakit Fatima, Tana Toraja ini juga menceritakan rasa antusias para pasien untuk mengikuti Program JKN. Hal tersebut tidak terlepas dari biaya kesehatan yang menurutnya relatif mahal, terlebih untuk beberapa penyakit yang proses penyembuhannya membutuhkan waktu dan tahapan yang panjang.
“Kebetulan kan saya bekerja di RS Fatima juga, mungkin sekitar 80 persen pasien di RS Fatima itu memakai kartu JKN. Tidak bisa dipungkiri JKN dan BPJS Keesehatan sangat membantu masyarakat untuk berobat, terutama juga untuk pasien lama yang rutin berobat seperti pasien penyakit stroke itu yang biayanya relatif mahal, tentu mereka sangat terbantu karena tidak membayar lagi ketika periksa dan menerima obat,” imbuhnya.
Sebagai garda terdepan pelayanan di rumah sakit, diakui bahwa pihaknya sudah menjalankan janji layanan JKN, diantaranya tidak adalagi fotokopi berkas dan cukup menunjukkan KTP saja. Hal tersebut menurutnya sangat efektif, ia merasakan transformasi layanan tersebut sangat membantu untuk mengurangi durasi pelayanan, sehingga tidak menimbulkan antrean panjang yang dapat memperburuk kondisi kesehatan pasien saat itu.
“Kami sudah menerapkan janji layanan kesehatan dengan baik, yaitu dengan tidak meminta lagi berkas fotokopi, hanya cukup menunjukkan KTP saja. Jadinya semakin cepat pasien untuk segera mendapatkan pertolongan. Biasanya kalau sudah yang parah, pasien langsung masuk IGD kemudian dari perwakilan keluarga akan mengurus ke loket pendaftaran dengan bawa KTP pasien tersebut,” ujarnya.
Osinta berharap dirinya dan keluarga akan terus terlindungi oleh Program JKN, dan program ini diharapkan akan terus membantu masyarakat. Dengan manfaat yang diperoleh tidak sebanding dengan jumlah iuran kecil yang tiap bulan ia bayarkan, tentu menjadi pilihan bijak.
“Manfaatnya sangat banyak, tentu siapa pun butuh Program JKN. Semoga semakin banyak pasien yang tertolong, semoga semakin banyak juga yang ikut program ini. Sukses selalu untuk BPJS Kesehatan, semoga manfaatnya juga semakin baik dan BPJS Kesehatan senantiasa dipermudah dalam untuk membantu masyarakat yang sedang membutuhkan,” tutupnya. (*)
Penulis: Arsyad Parende/Rls
Editor: Arthur
Komentar