Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Politik » Pemahat Batu Terpanggil Menjadi Penyelenggara Pemilu, Alasannya Bikin Bangga

Pemahat Batu Terpanggil Menjadi Penyelenggara Pemilu, Alasannya Bikin Bangga

  • account_circle Admin Kareba
  • calendar_month Rab, 11 Des 2024
  • comment 0 komentar

Ini adalah kisah tentang seorang pemahat batu asal Sangalla’, Kabupaten Tana Toraja. Namanya Monto. Sehari-harinya, pria lulusan SMA ini bekerja sebagai pengrajin atau pemahat batu. Batu hasil pahatan Monto ini biasanya digunakan masyarakat sebagai pengalas tiang rumah (parandangan, dalam istilah Toraja).

Meski berprofesi sebagai pemahat batu, namun hal itu tidak menyurutkan niat Monto untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa, terutama di bidang demokrasi. Dia pun mendaftar sebagai calon Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kecamatan Sangalla’.

Pendidikannya yang hanya SMA dengan latar profesi tukang pahat batu tidak membuat Monto takut bersaing dengan pelamar lain yang rata-rata berpendidikan sarjana. “Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan,” kata Monto, saat diwawancarai di sela-sela Rapat Pleno KPU Kabupaten Tana Toraja di hotel Pantan, beberapa hari lalu.

Monto pun lolos menjadi salah satu dari 5 anggota PPK Kecamatan Sangalla’ pada Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur dan Bupati/Wakil Bupati Tana Toraja tahun 2024.

“Tidak ada motivasi lain. Saya hanya ingin melayani dan berbakti kepada bangsa, negara, dan daerah,” kata dia.

Apakah Monto mau jadi penyelenggara Pemilu hanya karena gaji atau pendapatan? “Kita tidak bisa bandingkan, apalagi jenis pekerjaan yang berbeda. Intinya menjadi pelayan publik memiliki cerita dan keindahan tersendiri dan sangat memuaskan, bukan berapa yang diterima melainkan apa yang sudah dilakukan,” katanya.

Cek per cek ternyata bukan baru kali ini saja Monto terlibat sebagai penyelenggara Pemilu. Dia memulainya dari yang paling kecil, yakni menjadi anggota Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS). Kemudian, maju ke Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat Lembang (Desa).

“Karena pengalaman di KPPS dan PPS, saya memberanikan diri mendaftar PPK. Puji Tuhan lolos,” ungkapnya.

Menjadi penyelenggara Pemilu, menurut Monto, susah-susah gampang. “Kuncinya adalah apakah kita mau belajar dan mau bekerja? Karena jadi penyelenggara sebenarnya kita tinggal mau bekerja dimana sistemnya sudah ada dilengkapi dengan rambu-rambu, maka kita sudah dibekali dengan pedoman yang jelas yakni undang-undang,” jelas Monto.

Adakah kesan yang paling menarik selama menjadi penyelenggara Pemilu? “Siapapun yang menjadi penyelenggara, selalu diukur dari hasil kinerja yang telah dilakukan. Untuk mewujudkan kinerja yang baik alasannya hanya satu yakni disiplin karena ketika kita disiplin maka yakin dan percaya pasti bertanggung jawab dengan job yang telah dipercayakan,” pungkasnya. (*)

Citizen Reporter: JM, temannya Monto
Editor: Arthur

  • Penulis: Admin Kareba

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Jenazah 2 Guru Korban Penembakan KKB Papua Disambut Isak Tangis Keluarga di Toraja

    Jenazah 2 Guru Korban Penembakan KKB Papua Disambut Isak Tangis Keluarga di Toraja

    • calendar_month Sel, 13 Apr 2021
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Jenazah dua orang guru yang meninggal karena ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua, 8-9 April 2021 yang lalu, tiba di kampung halamannya di Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Senin, 12 April 2021. Jenazah kedua orang guru yang mengabdi di pedalaman Papua ini disambut isak tangis […]

  • Pemuda Adat Simbuang Gelar Silaturahmi Menyambung Tali Sejarah dengan Sawitto, Pinrang

    Pemuda Adat Simbuang Gelar Silaturahmi Menyambung Tali Sejarah dengan Sawitto, Pinrang

    • calendar_month Ming, 3 Jul 2022
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, PINRANG — Kader Pemuda Adat Simbuang, Seprianus Sambira Bonga mengunjungi Sawitto, daerah bersejarah yang terletak di Kabupaten Pinrang, Sulsel, 26 Juni 2022. Kehadiran Seprianus menghadiri undangan Keluarga Besar Kerajaan Sawitto sebagai agenda menjalin hubungan silahturahmi antara Simbuang dengan Kerajaan Sawitto yang telah terputus puluhan tahun silam. Di rumah berarsitektur adat Bugis, Seprianus menguraikan benang […]

  • 23 September, Penerbangan Perdana Wings Air Rute Toraja-Balikpapan

    23 September, Penerbangan Perdana Wings Air Rute Toraja-Balikpapan

    • calendar_month Ming, 4 Sep 2022
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Pesawat ATR 72-600 milik maskapai Wings Air akan melakukan penerbangan perdana rute Toraja-Balikpapan pada 23 September 2022. Toraja-Balikpapan dan sebaliknya adalah rute baru yang dibuka Bandara Toraja bekerja sama dengan Pemprov Sulsel dan pemerintah Kabupaten Tana Toraja. Rute ini dibuka untuk menjemput peluang pariwisata dan ekonomi dari Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara […]

  • 1 Tongkonan dan Rumah Panggung Ludes Terbakar di Buntu Batu, Tikala

    1 Tongkonan dan Rumah Panggung Ludes Terbakar di Buntu Batu, Tikala

    • calendar_month Jum, 20 Agu 2021
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, TIKALA — Kebakaran hebat terjadi di Dusun Tanete Pa’bosok, Lembang Buntu Batu, Kecamatan Tikala, Toraja Utara, Jumat, 20 Agustus 2021. Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 15.00 Wita itu menghanguskan satu unit rumah adat Toraja, Tongkonan dan satu unit rumah panggung milik warga setempat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun harta benda yang […]

  • 400-an Warga Lembang Balepe’ Tandatangani Petisi Penolakan Patok Batas Kawasan Hutan

    400-an Warga Lembang Balepe’ Tandatangani Petisi Penolakan Patok Batas Kawasan Hutan

    • calendar_month Rab, 30 Jun 2021
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, TANA TORAJA — Hingga Rabu, 30 Juni 2021, sudah 400 lebih warga Lembang Balepe’, Kecamatan Malimbong Balepe’, Kabupaten Tana Toraja menyatakan penolakan terhadap pemasangan patok batas kawasan hutan yang dilakukan secara sepihak oleh Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH). Jefri Palallo, salah satu tokoh pemuda Balepe’, yang dikonfirmasi mengatakan penolakan terhadap patok batas kawasan hutan […]

  • Ratusan Tabebuya, Pohon yang Mirip Sakura, Ditanam di Objek Wisata Buntu Burake

    Ratusan Tabebuya, Pohon yang Mirip Sakura, Ditanam di Objek Wisata Buntu Burake

    • calendar_month Jum, 14 Okt 2022
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Bentuk pohon dan bunganya yang mirip dengan Sakura dari Jepang, bisa mengecoh banyak orang. Tabebuya pun kadang disebut sebagai Sakura. Padahal, sejatinya, pohon Tabebuya (handroanthus chrysotrichus) berasal dari Amerika Latin, tepatnya Brazil. Mulai heboh di Indonesia ketika bunga dari pohon ini mulai mekar di Kota Surabaya, kini Tabebuya banyak ditanam di beberapa […]

expand_less