KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Menjadi mimpi semua orang, terutama warga iklim tropis untuk melihat dan merasakan yang namanya salju, juga bisa menyaksikan langsung band musik legendaris Inggris, seperti Spice Girl, Boyzone, atau Westlife.
Hal inilah yang membuat Beatrix Marendeng sejak remaja punya mimpi ingin sekali ke luar negeri, terutama Inggris.
Melalui sambungan zoom meeting bersama jurnalis Kareba Toraja, Arsyad Parende dan pihak Kedutaan Inggris untuk Indonesia serta pihak penyelenggara Beasiswa Chevening, Beatrix Marendeng yang saat ini sedang berada di Inggris menceritakan perjalanannya bisa mendapatkan kesempatan kuliah di Inggris dengan beasiswa dari pemerintah Inggris.
Tahun 2013, saat Rendeng, sapaan akrab Beatrix Marendeng, sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS), ia kembali memutuskan mengejar mimpinya bisa kuliah di luar negeri dengan mencari referensi beasiswa.
2014 adalah tahun pertama Rendeng mencoba melamar beasiswa keluar negeri namun gagal bahkan sampai tahun ke 5 (2019) Rendeng selalu gagal mendapatkan kesempatan kuliah lewat jalur beasiswa.
Kendala utamanya adalah kemampuan berbicara dalam Bahasa Inggris yang rendah sementara fasilitas untuk itu hanya ada di Makassar yang jaraknya lumayan jauh dari Toraja.
ASN yang mengabdi di RSUD Lakipadada ini tidak pernah putus asa. Ia membeli buku dan belajar autodidak untuk meningkatkan kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris, bahkan menjadi guide dadakan untuk turis yang datang ke Toraja hanya demi meningkatkan kemampuan berbicara Bahasa Inggris.
Saat niatnya mulai redup setelah 5 kali gagal, alhasil tahun ke-6 yakni tahun 2020, Rendeng kembali mendapatkan informasi tentang salah satu beasiswa bergengsi dari pemerintah Inggris bernama beasiswa Chevening.
Kelebihan dari beasiswa Chevening ini adalah inklusivitasnya yakni tidak ada batasan umur, terbuka untuk semua daerah di Indonesia dan terbuka untuk semua jurusan bidang study termasuk bidang seni musik, film, fashion, media, agama, dll (biasanya orang berpikir, beasiswa keluar negeri itu identik dengan ilmu sains saja).
Saat itu proses pendaftarannya tidak memerlukan persyaratan IELTS (salah satu test kemampuan bahasa Inggris) sehingga cukup membantu Rendeng pada saat itu yang kesulitan mengurus ke sana kesini akibat pandemi Covid-19.
Kesempatan langsung disambut Rendeng dengan mengikuti seleksi dan Juli 2021 ia mendapat email jika dirinya terpilih bersama kurang lebih 60 mahasiswa di seluruh Indonesia yang mendapat kesempatan kuliah gratis di Inggris.
September 2021, anak kedua dari pasangan Frans Rimbun Andilolo dan Christina Ulfa Sipi ini akhirnya menginjakkan kaki pertama kalinya di United Kingdom untuk melanjutkan pendidikan S2 di bidang Master of Public Health di University of Glasgow.
University Of Glasgow merupakan gambaran dari Hogwarts (School of Magic di cerita film serial legendaris, Harry Potter).
Dengan Beasiswa Chevening ini, Rendeng bisa merasakan menempuh pendidikan di Inggris dimana Inggris dikenal memiliki universitas terbaik di dunia dengan program master (S2) yang umumnya hanya 1 tahun sehingga lebih menghemat waktu.
Dengan beasiswa Chevening dari pemerintah Inggris, Rendeng dapat ber-networking dengan para calon leader dari 160 lebih negara dari segala jenis jurusan study dibawah naungan chevening scholarship dimana Menteri Dalam Negeri yang juga Mantan Kapolri Tito Karnavian juga salah saru penerima beasiswa Chevening.
Dengan beasiswa Chevening, Rendeng dapat melihat langsung para bintang sepak bola dunia yang ada di klub Inggris, seperti Liverpool, Manchester, Chelsea, dll berlaga di atas lapangan hijau serta bisa melihat berbagai tempat seperti The Beatles, Harry Potter, Sherlock Holmes dan mengikuti konser band Inggris ternama seperti Coldplay, Ed-Sheeran, Adele, Passenger, dll. Keindahan alam/kastil/Istana/pedesaan di United Kingdom yang terdiri dari 4 negara bagian ini (England, Scotland, Wales dan Northern Ireland) tidak terelakkan lagi keindahannya.
“Buat saya, ini seperti melihat negeri dongeng, negeri yang dulu hanya bisa saya lihat di layar kaca dan majalah,” katanya.
Diakhir diskusi, Rendeng memotivasi Generasi muda Toraja untuk mengikuti jejaknya bisa melanjutkan pendidikan S2 di Inggris melalui Beasiswa Chevening yang sudah ada sejak tahun 1983 itu.
Rendeng mengatakan keterbatasan fasilitas bukan menjadi penghalang selama keinginan itu ada. Kuncinya adalah kemauan.
Pendaftaran beasiswa Chevening dibuka online melalui www.chevening.org setiap tahun sekitar bulan Agustus-November.
Syaratnya cukup mudah yakni Warga Negara Indonesia, sudah memiliki ijazah S1, sudah memiliki minimal 2 tahun pengalaman bekerja (termasuk akumulasi part time, freelance, volunteer dan full time), dan belum pernah mendapat beasiswa dari Pemerintah Inggris.
Program ini terbuka untuk umum, tanpa batas usia, bebas memilih jurusan atau mata kuliah apapun dan di universitas manapun yang ada di United Kingdom ( Inggris / England, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara). (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
Komentar