Komda PGPKT Toraja Utara Gelar Kaderisasi Siswa Sadar Bising
- account_circle Citizen Reporter: dr. Theresia Huidinata
- calendar_month Sen, 15 Des 2025
- comment 0 komentar

Komite Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (KOMDA PGPKT) Kabupaten Toraja Utara mengadakan kegiatan Kaderisasi Siswa Sadar Bising bagi 7 SMA-SMK yang berada di Toraja Utara. (TH/Kareba Toraja).
KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Komite Daerah Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian (KOMDA PGPKT) Kabupaten Toraja Utara mengadakan kegiatan Kaderisasi Siswa Sadar Bising bagi 7 SMA-SMK yang berada di Toraja Utara.
Kaderisasi yang dilaksanakan atas kerjasama Panitia Peringatan 25 tahun Legio Maria dengan para dokter dari Perhati-KL cabang Sulselbar-Papua dan IDI Cabang Toraja Utara itu digelas di Aula STIKPAR Toraja, Sabtu, 13 Desember 2025.
Kegiatan Kaderisasi Sadar Bising ini dibuka oleh Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Toraja Utara, Hendrik Kalaltimang.
Menurut Kalatimang, kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk membentuk para siswa SMA-SMK menjadi kader penggerak dalam Gerakan “Sadar Bising” bagi teman-temannya di sekolah.
“Selanjutnya mereka diharapkan menjadi leader dan garda terdepan dalam berbagai upaya menyadarkan masyarakat akan dampak dari kebisingan yang dapat berakibat pada ketulian yang permanen,” ungkap Kalatimang.
Dalam kegiatan kaderisasi ini, para peserta diberi materi dari para dokter spesialis THT-KL dan kegiatan simulasi interaktif yang melibatkan para siswa bersama guru pendampingnya. Di akhir kegiatan para siswa dan guru pendamping merancang berbagai program kegiatan yang akan mereka wujudkan di masing-masing sekolah dan tampilkan dalam masyarakat.
Kegiatan ini dipuncaki dengan pelantikan bagi para siswa untuk menjadi Kader Sadar Bising oleh Ketua Komda PGPKT Kabupaten Toraja Utara, Damayanti Batti Palimbong.
Dalam pesan yang disampaikan kepada para kader Sadar bising, Damayanti mengigatkan agar menjadi siswa-siswa penggerak dan contoh baik yang mengajak sebanyak mungkin teman-teman di sekolah dalam Gerakan Sadar Bising dan selanjutnya dapat menyebarluaskan dalam masyarakat agar nantinya Kabupaten Toraja Utara.

Pelantikan bagi para siswa untuk menjadi Kader Sadar Bising oleh Ketua Komda PGPKT Kabupaten Toraja Utara, Damayanti Batti Palimbong. (TH/Kareba Toraja).
“Masyarakatnya semakin sadar akan dampak kebisingan yang berujung pada peningkatan kualitas kesehatannya. Kader Sadar Bising harus menjadi agent-agent penggerak untuk menjadikan Kabupaten Toraja Utara sebagai Kabupaten Sehat yang mendukung Gerakan global Sound Hearing 2030 yang digaungkan oleh WHO,” ujar Damayanti.
“Kaderisasi Siswa Sadar Bising” merupakan kegiatan pelatihan pada siswa dengan format yang dirancang dalam bentuk pembelajaran interaktif, komunal komunikatif tentang “Bising dan Akibatnya” dengan mengarahkan dan membentuk siswa untuk berani tampil dan dapat mengapresiasikan segala bakat, ketrampilan dan kemampuan khusus yang dimiliki dalam kebersamaan pada lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitarnya untuk menghadapi bising dan dampak yang ditimbulkannya.
Program yang dilakukan ini dapat ditawarkan sebagai salah satu bentuk kegiatan Komunitas dan Gerakan Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian di Indonesia, dalam mewujudkan upaya penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian terhadap bising bagi siswa di sekolah dan masyarakat yang rentan terdampak bising akibat perilaku, pekerjaan dan lingkungannya.
Diharapkan para kader sadar bising yang telah dilatih dapat menjadi agent-agent kesehatan yang berperan aktif dalam memberikan kontribusi positif terhadap upaya penanggulangan gangguan pendengaran akibat bising bagi dirinya, sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Dalam upaya mencapai target Sound Hearing 2030 untuk mengurangi gangguan pendengaran yang dapat dihindari hingga 90% di tahun 2030, bentuk kegiatan Kaderisasi Siswa Sadar Bising menjadi salah satu alternatif yang baik untuk dapat “dimasyarakatkan” di berbagai tempat dan kesempatan. Semakin banyaknya kegiatan ini dilakukan dan semakin tersebarnya kegiatan ini diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia diharapkan bahwa akan semakin banyaklah kader Sadar Bising yang tercipta untuk bisa menjadi leader dan garda terdepan yang menjadi duta dan panutan untuk bisa berbicara tentang Bising dan dampak buruknya terhadap gangguan pendengaran bagi masyarakat Indonesia terutama bagi mereka yang berpotensi dan rentan terhadap gangguan pendengaran akibat bising.
Kaderisasi yang dilakukan bagi siswa SMA dan setingkatnya menjadi pilihan terbaik yang dilakukan karena melihat di usia inilah mereka membutuhkan aktualisasi diri dan program ini dapat menjadi saluran positif bagi mereka untuk bisa tampil dan menampilkan bakat semangat muda mereka.
Dalam mewujudkan program ini tentu diperlukan persiapan dan pemahaman bersama dari para pelaksana kegiatan, selain pula yang tak kalah pentingnya adalah dukungan dari pihak pejabat terkait (pemerintah daerah) agar program ini dapat memberikan hasil yang maksimal dan bermanfaat bagi daerahnya. Peran serta Bupati, Wakil Bupati, Kepala Dinas, pemimpin sekolah menjadi point penting dalam keberhasilan dan keberlanjutan program ini, sehingga bagi setiap pelaksana kegiatan peran mereka jangan diabaikan.
Kaderisasi Siswa Sadar Bising merupakan sebuah bentuk kegiatan pelatihan yang dirancang untuk dapat membentuk Siswa yang siap untuk menjadi kader, namun pelatihan ini tidaklah selesai saat para kader telah dilantik. Justru proses pelatihan yang real baru dimulai karena mereka akan dibentuk untuk semakin matang oleh waktu dengan semakin seringnya mereka tampil dan berproses.
Keberhasilan dari program ini, tentunya akan dilihat dari seberapa aktifnya para Kader Sadar Bising ini dapat tampil dan menampilkan kemampuan diri mereka. Namun mereka tak mungkin bisa berjalan sendiri, semua karya dan ide-ide kreatif mereka haruslah didukung oleh pihak terkait. Pertama dan terutama adalah pihak sekolah tempat mereka belajar, dukungan dan spirit serta fasilitas akan memberikan mereka semangat untuk semakin menampilkan kemampuan mereka. Lebih dari itu dukungan aktif dari Pemerintah setempat akan memberikan gaung yang semakin besar, selanjutnya akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan dalam masyarakat. Komda PGPKT setempat bersama institusi terkait lainnya tentunya tak akan berpangku tangan, namun menjadi “sounding” agar program ini semakin dikenal tidak hanya lokal setempat namun juga dapat diketahui hingga ke seluruh Indonesia. (*)
- Penulis: Citizen Reporter: dr. Theresia Huidinata
- Editor: Arthur

Saat ini belum ada komentar