Ketua dan Anggota DPRD Tana Toraja Terima Aspirasi Mahasiswa Terkait Kematian Nelson
- account_circle Arsyad Parende
- calendar_month Jum, 29 Agu 2025
- visibility 887
- comment 0 komentar

Ketua dan Anggota DPRD Tana Toraja menerima Aspirasi Pengunjuk Rasa dari aliansi Mahasiswa dan Keluarga Almarhum Nelson. (Foto/Arsyad-Karebatoraja)
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Sejumlah mahasiswa dan Keluarga almarhum Nelson, remaja yang ditemukan meninggal dunia gantung diri di Manggasa’ Kelurahan Lamunan Makale 11 Maret 2025 lalu menggelar unjuk rasa di Kantor DPRD Tana Toraja Kamis 28 Agustus 2025.
Unjuk rasa tersebut dalam rangka mendesak DPRD Tana Toraja bersikap atas kematian Nelson yang dinilai tak wajar dan penuh kejanggalan.
Sebelum memasuki ruangan kantor DPRD, para pengunjuk rasa secara bergantian menyampaikan orasi di depan kantor DPRD Tana Toraja.
Pengunjuk rasa lalu masuk ke gedung DPRD Tana Toraja dan diterima oleh Ketua dan sejumlah Anggota DPRD Tana Toraja.
Didepan Ketua dan anggota DPRD Tana Toraja, Pengunjuk rasa dari mahasiswa dan keluarga almarhum Nelson meminta DPRD Tana Toraja segera mendesak Kapolres Tana Toraja mengusut tuntas kematian Nelson yang dinilai tak wajar.
Ketua DPRD Tana Toraja Kendek Rante menyampaikan bahwa pimpinan dan anggota dewan menerima aspirasi hari ini dan akan menerbitkan surat rekomendasi agar pihak kepolisian segera mengusut tuntas kematian Nelson sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku.
“Kami menerima aspirasi ini sebagai wujud kepedulian terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat. DPRD berkomitmen mendengar dan menindaklanjuti suara masyarakat, dan hari ini juga akan menerbitkan surat rekomendasi yang ditandatangani oleh Anggota DPRD penerima aspirasi dan perwakilan pengunjuk rasa untuk diserahkan ke Polres Tana Toraja ” tegas Kendek Rante.
Pengunjuk rasa lalu membubarkan diri dan melanjutkan unjuk rasa di Mapolres Tana Toraja untuk mendesak Kapolres Tana Toraja mengusut tuntas kematian Nelson.
Sebelumnya, diberitakan seorang remaja bernama Nelson asal Lembang Bo’ne Buntu Sisong Kecamatan Makale Selatan ditemukan meninggal gantung diri di kebun coklat di Manggasa’ Kelurahan Lamunan Kecamatan Makale, 11 Maret 2025 lalu.
Beberapa kejanggalan ditubuh korban saat ditemukan kemudian membuat keluarga melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian Polres Tana Toraja sehari setelah kejadian.
Pihak Polres Tana Toraja kemudian menindaklanjuti kejadian tersebut dengan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Dari serangkaian penyelidikan yang dilakukan mulai dari olah TKP hingga proses autopsi dan hasil autopsi diterima dari tim Dokter Ahli Forensik, pemeriksaan saksi, uji forensik digital, pihak kepolisian tidak menemukan alat bukti yang cukup yang mengarah pada adanya tindak pidana. (*)
- Penulis: Arsyad Parende
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar