Irjen Kementan Siap Bantu Meningkatkan Kembali Kejayaan Kopi Toraja

KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Dr. Jan Samuel Maringka menyatakan Kementerian Pertanian siap membantu pemerintah Kabupaten Tana Toraja untuk mengembalikan kejayaan Kopi Toraja.

Hal ini dikatakan Jan Maringka saat melakukan pemantauan di lapangan terkait pengembangan kopi di Kabupaten Tana Toraja, Jumat, 3 Maret 2023.

“Kita akan bersama-sama meningkatkan kembali kejayaan Kopi Toraja,” kata Jan Maringka.

Menurut Jan Maringka, Kopi merupakan salah satu komoditas andalan yang berpotensi ekspor di Toraja, dengan produksi mencapai 3.567,72 ton di Kabupaten Tana Toraja dan 1.667 ton di Kabupaten Toraja Utara setiap tahunnya.

“Kita melihat bahwa tadi sudah juga dilakukan panen, artinya hampir setiap hari para petani melakukan panen kopi dan tentunya kopi menjadi potensi dari ekspor Indonesia,” tutur Jan Maringka.

Baca Juga  Departemen Geofisika Unhas Bantah Terlibat dalam Investigasi Seismik Penyebab Getaran dan Dentuman di Sekitar PLTA Malea

Kementerian Pertanian, kata dia, memiliki program peremajaan 10.000 ha. “Kita berharap dengan melihat secara langsung dan kita tahu bukan saja secara nasional, secara internasional mengakui keunggulan dari Kopi Toraja. Ini yang harus dipertahankan dan tidak boleh seperti ini saja. Jadi perlu ada kerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan peremajaan,” katanya.

Meski begitu, Jan menyebut, peremajaan tidak akan dilakukan secara menyeluruh, karena kopi adalah kehidupan dari para petani, sehingga akan melakukan secara bertahap.

“Dan kita berharap di tahun ini dan selanjutnya wilayah kabupaten Tana Toraja akan mendapatkan prioritas untuk peremajaan kopi, itu yang kita harapkan. Target khususnya adalah kopi indonesia menjadi kopi dunia,” tambah Jan Maringka.

Baca Juga  Sehari Dua Warga Meninggal karena Covid-19, Dimakamkan di Toraja Utara

Kopi merupakan salah satu produk unggulan ekspor komoditas pertanian nasional, karena Indonesia merupakan negara produsen kopi terbesar ke-4 di dunia dengan persentasi 6.69% dari total produksi kopi dunia.

Sesuai data Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, kopi memiliki peran dalam pendapatan devisa negara dengan nilai ekspor tahun 2021 sebanyak 387.264 ton senilai US$ 858.558 ribu. Laju pertumbuhan volume ekspor kopi atau meningkat 0,94% dari 2020 ke 2021, sedangkan Laju pertumbuhan nilai ekspor kopi 2011-2022 (hingga Sept 22) Atau meningkat 3,62% dari 2020 ke 2021.

Berdasarkan Kepmentan No. 830 Tahun 2016 juncto Kepmentan No 472 Tahun 2018 tentang Lokasi Kawasan Pertanian Nasional, pengembangan Kawasan kopi di Indonesia tersebar di 16 provinsi (Aceh, Bengkulu, Sumsel, Jambi, Riau, Sumut, Lampung, Jabar, jateng, Jatim, Bali, NTB, NTT, Sulsel, Gorontalo dan Papua) dan 61 kabupaten/kota. Sesuai data Ditjen Perkebunan, pengembangan Kawasan kopi tahun 2023 akan dilakukan perluasan areal tanam kopi seluas 9.600 ha.

Baca Juga  600-an Warga Sangalla’ Dapat Layanan Kesehatan Gratis dari Timkes Yubileum 85 Tahun BPKT

Dalam kesempatan ini, Jan S. Maringka melakukan kunjungan ke Kelompok Tani Koperasi Produsen Petani Kopi Tana Toraja Kelurahan Salubarani Kecamatan Gandangbatu Sillanan Kabupaten Tana Toraja yang turut didampingi oleh Bupati Tana Toraja Theofilus Allorerung, Produksi kopi di kelompok tani tersebut sebanyak 70 ton/tahun.

Alokasi anggaran untuk pengembangan kopi arabika pada tahun 2022 di Kabupaten Tana Toraja seluas 600 ha senilai Rp2.596.500.000,00 dan di Kabupaten Toraja Utara seluas 500 ha senilai Rp1.600.000.000,00. (*)

Penulis: Arsyad Parende/Rls
Editor: Arthur

Komentar