Diknas Toraja Utara Gencarkan Gerakan Kembali Bersekolah Bagi Siswa Putus Sekolah
- account_circle Desianti
- calendar_month 22 jam yang lalu

Kepala Dinas Pendidikan Toraja Utara, Martinus Manatin beserta jajarannya mengantar seorang anak putus sekolah ke SMK Kristen Harapan Rantepao untuk bersekolah kembali di sekolah tersebut. (AP/Kareba Toraja).
Libatkan Operator Lembang dan Sekolah
Persoalan anak putus sekolah ini merupakan isu kompleks yang melibatkan berbagai faktor dan berdampak luas, baik bagi individu maupun masyarakat. Anak putus sekolah adalah anak yang tidak menyelesaikan pendidikan formal pada usianya, yang berpotensi menyebabkan berbagai masalah sosial, seperti pengangguran, kemiskinan, dan kenakalan remaja.
Di Toraja Utara, masalah dasar yang dihadapi adalah ketidaksesuaian data. Tahun 2023 misalnya, berdasarkan data BPS, jumlah anak usia sekolah yang putus sekolah sebanyak 3.000 lebih orang. Namun setelah Tim Pendataan ATS dam APS Dinas Pendidikan turun ke lapangan melakukan verifikasi faktual pada 21 kecamatan yang ada di Toraja Utara, jumlah anak putus sekolah tidak sebanyak itu.
“Tahun 2024, sesuai data Dinas Pendidikan, jumlah anak usia sekolah (7-17) dari semua jenjang (SD-SMA/SMK) di Toraja Utara sebanyak 1.810 orang. Ini yang kita upayakan terus agar mereka kembali ke sekolah. Dan kalau tidak mau kembali ke sekolah dengan alasan yang masuk akal, kita akan arahkan ke program Paket A, B, atau Paket C,” terang Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal Dinas Pendidikan Kabupaten Toraja Utara, Bernat Rantetasak, ST.Map.
Bernat menyatakan untuk menyukseskan program wajib belajar 12 tahun dan merapihkan pendataan, pihaknya sudah mulai melakukan kerjasama dengan operator Lembang/Kelurahan serta Operator Sekolah.
“Kita sementara melakukan pilot project di tiga kecamatan soal pendataan ini. Dan akan kita terapkan ke semua kecamatan. Tujuannya, agar kita memperoleh data yang riil. Dengan begitu, kita bisa memutuskan langkah-langkah apa yang tepat untuk mengatasinya,” pungkas Bernat. (*)
- Penulis: Desianti
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar