BPS Gereja Toraja Kecam Aksi Terorisme yang Membantai 4 Warga Asal Toraja di Poso
- account_circle Redaksi
- calendar_month Rab, 12 Mei 2021

Empat jenazah warga sipil asal Toraja yang tewas dibantai oleh kelompok teroris MIT disemayamkan di sebuah gereja di Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulteng.
KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Peristiwa pembantaian terhadap empat warga sipil, yang diduga dilakukan oleh Kelompok Teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Desa Kalemago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa, 11 Mei 2021 menimbulkan reaksi beragam dari seluruh elemen bangsa.
Salah satu reaksi keras muncul dari Badan Pekerja Sinode (BPS) Gereja Toraja. Ketua Umum BPS Gereja Toraja, Pdt Musa Salusu mengecam keras aksi terorisme yang tak berperikemanusiaan tersebut. Apalagi peristiwa itu terjadi menjelang perayaan dua hari raya besar umat Islam dan Kristen, yakni Idul Fitri 1442 hijriah dan Kenaikan Isa Almasih.
Dia juga menyatakan, BPS Gereja Toraja sangat berduka atas peristiwa tersebut.
“Saya menyampaikan rasa turut berdukacita yang dalam atas kematian 4 anak bangsa yang menjadi korban pembantaian teroris di Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso. Para korban adalah rakyat kecil yang tidak bersalah, yang sedang mencari sesuap nasi,” ungkap Pdt Musa Salusu, Rabu, 12 Mei 2021.
Pdt Musa juga meminta kepada pemerintah, khususnya TNI dan Polri agar segera menangkap para pelaku terorisme tersebut dan dihukum sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku di negara ini.
“Kami meminta kepada pemerintah, khususnya TNI dan PolriI agar segera mengejar dan menangkap para pelaku terorisme sesuai dengan hukum yang berlaku di NKRI yang kita cintai ini,” ujar Pdt Musa lebih lanjut.
Pdt Musa juga memohon kepada Presiden Joko Widodo agar bersungguh-sungguh dalam menuntaskan dan menyelesaikan masalah terorisme di Indonesia.
“Mohon dengan sangat kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo agar bersungguh-sungguh menuntaskan pemberantasan teroris di Indonesia, karena telah banyak memakan korban jiwa,” pinta Pdt Musa.
Selain itu, Pdt Musa Salusu menghimbau kepada seluruh warga Gereja Toraja untuk mendokan keluarga korban dan para aparat keamanan, serta tidak mudah terprovokasi dengan adanya tindakan terorisme ini.
“Mari kita percayakan penegakan hukum kepada aparat kemamanan,” pungkasnya.
Dibunuh dengan Sadis
Pada Selasa, 11 Mei 2021 pagi menjelang siang, beberapa warga sipil asal Toraja sedang melakukan kegiatan di kebun mereka yang berada di Lembah Napu, Poso. Tak berapa lama, sekelompok orang, yang diduga anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) muncul. Beberapa warga yang melihat kedatangan mereka langsung melarikan diri ke kampung terdekat. Namun naas bagi dua orang warga, yakni Marthen Solo, 52 tahun, Simson Susah atau Ne’ Uban, 62 tahun yang tidak sempat melarikan diri. Keduanya dibantai secara sadis oleh kepompok teroris tersebut.
Selang beberapa jam kemudian, aparat kepolisian dan TNI yang mendapat laporan dari warga tentang kemunculan orang tak dikenal di Lembah Napu, langsung melakukan penelusuran dan mengevakuasi jenazah dua korban.
Tak jauh dari lokasi penemuan pertama, Tim Satgas Madago Raya menemukan lagi dua jenazah warga sipil. Kedua jenazah itu teridentifikasi bernama Paulus Papa, 42 tahun dan Lukas Lese’, 50 tahun. Keduanya juga warga sipil asal Toraja. (*)
Penulis: Herson Pasuang/Desianti
Editor: Arthur
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar