Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Komunitas » Konvensi Nasional III Pendeta Gereja Toraja Siap Digelar di Asrama Haji Sudiang Makassar

Konvensi Nasional III Pendeta Gereja Toraja Siap Digelar di Asrama Haji Sudiang Makassar

  • account_circle Redaksi
  • calendar_month Sen, 16 Mei 2022
  • comment 0 komentar

KAREBA-TORAJA.COM, MAKASSAR — Konvensi Nasional Pendeta Gereja Toraja yang ke-3 siap digelar di Asrama Haji Sudiang Makassar, 18-20 Mei 2022. Ribuan Pendeta Gereja Toraja dari seluruh Indonesia dan luar negeri dijadwalkan menghadiri Konvensi Nasional ini.

Sekretaris Panitia Konvensi Nasional Pendeta Gereja Toraja ke-3, Mesakh R. Rantepadang, mengatakan pelaksanaan tinggal dua hari namun panitia sudah mempersiapkan semuanya dan menanti kedatangan para peserta.

Menurut Mesakh, Panitia sudah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk dengan pemerintah maupun TNI dan Polri serta melakukan kunjungan ke MUI Sulsel.

“Persiapan sudah dilakukan dan minus dua hari lagi, kita sudah siap 95 persen dan koordinasi eksternal dan internal telah dilakukan panitia. Kemudian pembukaan dan pelaksanaan konvensi sudah matang dilakukan yang kita layani ini sudah ada para peserta yang sudah tiba terlebih dahulu. Antusias peserta ini kita apreasiasi dan kita berdoa pelaksanaan kegiatan ini 100 persen berjalan dengan baik nantinya,” ujar Mesakh Rantepadang, dalam rapat pemantapan panitia, Senin, 16 Mei 2022.

Dikawal 60 Pandu

Sementara itu, ada 60 pandu atau pemandu peserta konvensi Nasional Pendeta Gereja Toraja ke-3 bakal ditempatkan di Asrama Haji Makassar untuk mengawal jalannya pelaksanaan kegiatan selama tiga hari terhitung mulai 18 Mei hingga 20 Mei 2022.

Jumlah 60 peserta pandu ini akan mengawal dan mendampingi ribuan pendeta dari berbagai daerah di Indonesia yang akan menggelar konvensi selama tiga hari. Para pandu ini merupakan anggota Persekutuan Pemuda Pereja Toraja (PPGT) dan juga dari Sekolah Tinggi Theologia Intim (STT) Intim.

Koordinator Pandu Konvensi, Predy Piether Lomo, mengatakan jumlah 60 pandu ini terbagi akan tugas masing-masing, dimana jumlah ini dinilai cukup untuk mengawal para peserta konvensi, mulai dari registrasi peserta hingga mengawal saat jalannya kegiatan konvensi.

“Memang kita tugaskan dari berbagai tempat, apalagi jumlah peserta ribuan di Asrama Haji nantinya dan peserta terbagai dibeberapa wisma yang cukup lumayan jauh lokasi-lokasinya, sehingga kita atur sedemikian rupa agar pelayanan bagi peserta bisa maksimal nantinya,” ujar Eed sapaan akrab Koordinator Pandu.

Eed yang juga Panitia Kesekretarian, menambahkan saat ini pandu masih melakukan persiapan dengan memastikan kelengkapan peserta mulai dari tas, hingga peralatan lainnya penunjang kegiatan konvensi (Seminar Kit) termasuk kartu identitas pendeta (id card).

Registrasi yang dilakukan pihak panitia kesekretariatan menggunakan sistem digital, dimana untuk menghindari kerumunan para pandu nantinya mengarahkan peserta untuk melakukan scan barcode di meja registrasi peserta.

“Ini dilakukan teman-teman panitia dan dibantu para pandu khusus yang ditempatkan di sekretariat agar menghindari kerumunan peserta saat registrasi, dan jumlah meja registrasi siapkan enam meja,” tambahnya.

Konvensi Pendeta Gereja Toraja merupakan suatu bentuk pertemuan khusus pejabat gerejawi untuk membicarakan implementasi keputusan Sidang Sinode Am Gereja Toraja, ajaran Gereja Toraja, serta hal-hal aktual dan krusial dalam artian jika Konvensi Pendeta menghayati sebagai momen istimewa untuk menyatukan persepsi terhadap berbagai isu ekslesialogis baik bersifat sistematis maupun praktis. Dengan tanggung jawab secara bersama untuk melakukan tugas pelayanan berdasarkan firman Allah yang dituntun  oleh keputusan-keputusan Gerejawi. (*)

Penulis: Desianti/Rls
Editor: Arthur

  • Penulis: Redaksi

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Anggaran Ganti Rugi Minim, Pemilik Lahan Jembatan Kembar Malango’ Mengadu ke DPRD

    Anggaran Ganti Rugi Minim, Pemilik Lahan Jembatan Kembar Malango’ Mengadu ke DPRD

    • calendar_month Sel, 15 Feb 2022
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Jumlah anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk pembebasan lahan pembangunan jembatan kembar di Malango’ dinilai terlalu kecil oleh pemilih lahan dan bangunan. Itu sebabnya, mereka mengadu ke DPRD Toraja Utara. Sebanyak 10 Kepala Keluarga pemilik lahan dan bangunan, yang kemungkinan besar akan terdampak pembangunan jembatan kembar di Malango’ Rantepao, mendatangi kantor DPRD Toraja […]

  • Sabtu Besok, Aksi World Cleanup Day di Tana Toraja Dilaksanakan, Ayo Ikut!

    Sabtu Besok, Aksi World Cleanup Day di Tana Toraja Dilaksanakan, Ayo Ikut!

    • calendar_month Jum, 17 Sep 2021
    • account_circle Redaksi
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Tim Inti World Cleanup Day Tana Toraja mengajak masyarakat untuk ikut dalam aksi membersihkan secara LINGKUNGAN serentak PADA Sabtu, 18 September 2021 besok. World Cleanup Day merupakan aksi membersihkan sedunia yang diadakan serentak setiap tahun dan telah dilaksanakan di 166 negara, termasuk Indonesia, melibatkan lebih dari 200 kabupaten di 34 Provinsi sejak […]

  • 5 Terduga Pelaku Pembongkaran dan Pencurian Patane di Sopai Ditangkap, Semua Masih Dibawah Umur

    5 Terduga Pelaku Pembongkaran dan Pencurian Patane di Sopai Ditangkap, Semua Masih Dibawah Umur

    • calendar_month Sel, 4 Jun 2024
    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, SOPAI — Lima terduga pelaku pembongkaran patane (makam) dan pencurian barang di Dusun Kata, Lembang Salu, Kecamatan Sopai, Toraja Utara, Sabtu, 1 Juni 2024, berhasil ditangkap polisi. Video tentang pembongkaran patane dan pencurian barang di dalamnya ini viral di media sosial. Pembongkaran makam dan pencurian merupakan sesuatu yang dianggap tabu dan terlarang oleh masyarakat […]

  • Kerugian Negara Dalam Kasus Dugaan Korupsi Proyek Jalan Bangkelekila-To’yasa Capai Rp 1,1 Milyar

    Kerugian Negara Dalam Kasus Dugaan Korupsi Proyek Jalan Bangkelekila-To’yasa Capai Rp 1,1 Milyar

    • calendar_month Sel, 9 Jan 2024
    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Tana Toraja di Rantepao menyebut ada potensi kerugian negara bertambah dalam kasus dugaan korupsi proyek jalan Bangkelekila-To’yasa di Kecamatan Bangkelekila, Toraja Utara. Hal ini disampaikan Kepala Cabang Kejaksaan Negeri Tana Toraja di Rantepao, Alexander Tanak SH. MH, Selasa, 9 Januari 2024. Potensi bertambahnya kerugian negara ini didapatkan dari […]

  • Ini Aturan Baru Terkait Naik Turun Penumpang Serta Bongkar Muat Barang di Kota Rantepao

    Ini Aturan Baru Terkait Naik Turun Penumpang Serta Bongkar Muat Barang di Kota Rantepao

    • calendar_month Sel, 25 Nov 2025
    • account_circle Desianti/Art
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Pemerintah Kabupaten Toraja Utara mengeluarkan aturan baru terkait pembatasan naik turun penumpang serta bongkar muat barang dalam Kota Rantepao, Tallunglipu, serta Kawasan Niaga Bolu. Aturan baru ini tertuang dalam Surat Edaran Bupati Toraja Utara Nomor 100.3.4.2.20/DISHUB/XI/2025 tentang Pembatan Menurukan dan Menaikkan Penumpang serta Bongkar Muat Barang di Sepanjang Jalan Protokol. Surat Edaran […]

  • 3 Bulan di Tenda Pengungsian, Gereja Toraja Akan Bangun 26 Huntara untuk Korban Banjir Bandang di Malangke, Luwu Utara

    3 Bulan di Tenda Pengungsian, Gereja Toraja Akan Bangun 26 Huntara untuk Korban Banjir Bandang di Malangke, Luwu Utara

    • calendar_month Sel, 28 Mar 2023
    • account_circle Admin Kareba
    • 0Komentar

    KAREBA-TORAJA.COM, MALANGKE — Crisis Centre Gereja Toraja akan segera membangun hunian sementara (Huntara) untuk 26 Kepala Keluarga korban banjir di Malangke’, Luwu Utara, yang selama tiga bulan terakhir bertahan hidup di tenda pengungsian. “Bertahan di tenda pengungsian dengan berbagai keterbatasan sangat memilukan, apalagi dalam waktu yang lama. Tetapi yang lebih memprihatinkan adalah mereka kehilangan pekerjaan. […]

expand_less