Dari Ruang Kelas Sekolah Dasar di Belanda, Dosen UKI Toraja Perkenalkan Negeri Diatas Awan dan Deppa Tori’
- account_circle Arsyad Parende
- calendar_month 3 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Dosen UKI Toraja Judith Ratu Tandi Arrang saat mengajar di Basisschool de Dúnwizer Belanda. (Foto: Dokumen Pribadi)
KAREBA-TORAJA.COM, BELANDA — Dari ruang kuliah di Kampus UKI Toraja ke ruang kelas Sekolah Dasar di Belanda, cerita Judith Ratu Tandi Arrang, S.Pd., M.Pd., memperkenalkan budaya Toraja dan Indonesia.
Judith Ratu Tandi Arrang adalah Dosen Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKI Toraja).
Judith Ratu memperkenalkan Budaya Toraja dan Indonesia lewat kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) internasional dengan mengajar di Sekolah yang terletak di bagian utara negara Belanda, tepatnya di Friesland, di kota kecil bernama Bakkeven. Nama sekolah tersebut adalah Basisschool de Dúnwizer.
Di ruang kelas yang berisi 22 orang siswa dari kelompok kelas 7 dan 8, setara dengan kelas 6 SD di Indonesia, dengan usia antara 12 hingga 13 tahun, Judith Ratu memperkenalkan budaya Indonesia dan kegiatan sehari-hari siswa SD di Indonesia serta mengajar Bahasa Indonesia, Selasa 16 Desember 2025.
Kepada Wartawan KAREBA TORAJA, Jumat 19 Desember 2025, Judith Ratu menguraikan tujuan PkM internasional yang dilakukan yakni untuk memperkenalkan berbagai aspek tentang Indonesia, termasuk letak geografis, iklim, bahasa yang digunakan, warna bendera, jumlah pulau, provinsi, pakaian daerah di seluruh Indonesia, makanan favorit, serta hewan langka yang ada di Indonesia.
“Selain itu, kami juga memberikan pengenalan singkat mengenai Toraja, termasuk objek wisata terkenal seperti negeri di atas awan” dan deppa tori yang sempat dicicipi oleh siswa yang kami bawah langsung dari Toraja kesini” cerita Judith Ratu
Selanjutnya kata Judith, siswa diperkenalkan dengan kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh siswa SD di Indonesia, sehingga mereka dapat membuat perbandingan antara pengalaman mereka dengan informasi yang disampaikan dalam kelas.
Setelah pengenalan tentang Indonesia dan kegiatan sehari-hari anak SD di Indonesia, aktivitas dilanjutkan dengan pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
“Dalam sesi ini, siswa belajar cara memberikan salam dan memperkenalkan diri dan respon siswa sangat positif, mereka terlihat fokus dan dapat merespon pertanyaan dari guru dengan baik” cerita Judith Ratu lebih lanjut.
Judith mengatakan bahwa sebelum dirinya datang kesana, siswa telah diberi tugas terlebih dahulu membaca tentang Indonesia lewat buku – buku sehingga proses belajar diisi dengan sesi tanya jawab yang disambut antusias oleh para siswa.
Judith berharap kegiatan yang dilakukan mampu membangun ketertarikan para siswa terhadap Indonesia.
Program PkM internasional ini menjadi momentum memperkuat jejaring akademik, memperkenalkan budaya dan memberikan pengalaman global bagi pesertanya. (*)
- Penulis: Arsyad Parende
- Editor: Arthur

Saat ini belum ada komentar