Jalur Pendakian Buntu Karua Bittuang Penuh Sampah, Pendakian Ditutup Sementara
- account_circle Arsyad Parende
- calendar_month 15 jam yang lalu
- visibility 249
- comment 0 komentar

Kondisi Jalur Pendakian Buntu Karua yang penuh sampah. (Foto: Lembaga Alam Bombongan Toraja)
KAREBA-TORAJA.COM, BITTUANG — Jalur pendakian menuju Buntu Karua yang terletak di Lembang Balla Kecamatan Bittuang penuh dengan sampah.
Hal ini membuktikan kesadaran para pendaki yang berkunjung ke Buntu Karua masih sangat minim untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam.
Sampah- sampah sepanjang titik peristirahatan atau pos menuju Puncak Buntu Karua ini diungkap oleh beberapa anggota dari Organisasi Lembaga Alam Bombongan Toraja Ranting Bittuang yang melakukan pendakian pada 28-29 November 2025 kemarin.
Pendakian sekaligus bakti sosial ini dilakukan anggota Lembaga Alam Bombongan Toraja sekaligus membawa pulang semua sampah – sampah yang ditinggalkan pendaki di jalur pendakian.
Adrianus Ones salah satu anggota Lembaga Alam Bombongan Toraja yang ikut dalam pendakian mengatakan semua pos menuju Puncak Buntu Karua penuh dengan sampah plastik.
Andrianus meminta pendaki yang berkunjung ke Buntu Karua agar memperhatikan kelestarian alam dengan membawa pulang sampahnya.
Andrianus juga menyoroti sejumlah pendaki yang melakukan pendakian tanpa melapor ke pihak kepolisian atau pemerintah setempat karena hal ini berkaitan dengan keselamatan para pendaki.
Temuan kondisi jalur pendakian Buntu Karua yang penuh sampah ini telah dilaporkan Lembaga Alam Bombongan Toraja ke Camat Bittuang, Kepala Lembang Balla dan Polsek Saluputti dan telah direspon dengan penutupan sementara jalur pendakian mulai 01 Desember 2025 sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Penutup ini didasari beberapa hal diantaranya:
1. Rencana Penghijauan Kembali di Kawasan Hutan Buntu Karua
2. Curah hujan yang terlalu tinggi di bulan desember sehingga tidak aman bagi pendaki.
3. Potensi longsor atau pohon tumbang yang bisa membahayakan pendaki.
4. Serta menunggu peresmian jalur umum Pendakian Buntu Karua. (*)
- Penulis: Arsyad Parende
- Editor: Arthur

Saat ini belum ada komentar