Lewat “Jalan Tikus”; Cara Oknum Pedagang Memasukkan Babi dari Luar ke Toraja
- account_circle Admin Kareba
- calendar_month Rab, 28 Jun 2023

Personil Polsek Mengkendek mencegah satu unit mobil pick up bermuatan puluhan ekor babi dari Sulawesi Tengah menuju ke Toraja menggunakan "jalan tikus". (AP/Kareba Toraja).
KAREBA-TORAJA.COM, SALUBARANI — Selain membawa serta orang-orang sangar yang disebut “preman”, menggunakan jalan alternatif (jalan tikus) adalah cara-cara yang digunakan oknum pedagang nakal membawa masuk babi dari luar ke Toraja di tengah ancaman penyakit African Swene Fever (ASF) atau Demam Afrika.
Jika beberapa kali dengan menggunakan cara-cara intimidasi serta premanisme, oknum-oknum pedagang bisa meloloskan ratusan ekor babi dari luar ke Toraja Utara melalui perbatasan Kaleakan, Senin, 26 Juni 2023 petang, personil Polri dan TNI yang berjaga di perbatasan Tana Toraja-Enrekang (Salubarani), bisa mencegah pengiriman pulahan ekor babi dari Sulawesi Tengah ke Toraja.
Ada yang menarik dalam proses pemulangan truk mini (pick up) bermuatan babi itu ke daerah asalnya. Oknum sopir dan pedagang mencoba mengelabui petugas dengan menggunakan jalan tikus. Mereka tidak menggunakan jalan poros Enrekang-Toraja serta menghindari pemeriksaan di Posko Salubarani. Sopir pick up memilih jalur Pangrara Kabupaten Enrekang tembus ke Lembang Garassik Kecamatan Gandasil, kemudian melewati Lembang Betteng Deata Kecamatan Gandasil dan tembus di Kelurahan Salubarani.
Sayangnya, meski sudah berupaya mengelabui, petugas dari Polsek Mengkendek tetap sigap dan mencegat pick up bermuatan 27 ekor babi dari Sulawesi Tengah tersebut.
“Jadi mereka masuk ke wilayah Toraja dari arah Pangrara Kabupaten Enrekang tembus Lembang Garassik Kecamatan Gandasil, kemudian melewati Lembang Betteng Deata Kecamatan Gandasil dan tembus di Kelurahan Salubarani untuk menghindari pos pemeriksaan perbatasan Salubarani. Inilah perlunya kerjasama yang baik jadi atas peran serta kita semua kami yakin hal seperti ini dapat kita atasi bersama,” ungkap Kapolres Tana Toraja, AKBP Malpa Malacoppo.
Kapolsek Mengkendek, IPTU Andarias Tonapa menambahkan, selain menggunakan jalan tikus, mereka juga menutupi pick up dengan terpal untuk mengelabui petugas.
IPTU Andarias juga menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap sopir, diketahui bahwa babi yang ia muat berasal dari daerah Palu, Sulawesi Tengah yang rencananya akan dibawa ke Buntu Pepesan, Kabupaten Toraja Utara.
“Tapi berdasarkan perintah Bapak Kapolres, kami sudah memberikan penjelasan kepada sopir tentang wabah penyakit ASF. Kemudian kita suruh mereka membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama. Selanjutnya kami arahkan untuk putar balik mengembalikan babi tersebut ke tempat asalnya,” jelas IPTU Andarias.
Pos penyekatan di setiap perbatasan terus dilakukan dengan melibatkan TNI – Polri dan Pemda dalam hal ini Satpol PP, Dishub, dan Tim Nakes. Namun peran serta masyarakat dalam memberikan informasi sangat dibutuhkan, mengingat akses jalan masuk kewilayah Kabupaten Tana Toraja Bukan hanya melalui Jalan poros tetapi ada beberapa titik jalur yang dapat dilewati. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
- Penulis: Admin Kareba
Saat ini belum ada komentar