Unjuk Rasa Ricuh, Wakil Bupati Tana Toraja Nyaris Adu Jotos
- account_circle Monika/Indra
- calendar_month Sel, 8 Apr 2025

Wakil Bupati Tana Toraja, Erianto L. Paundanan berdiri dan menunjuk-nunjuk pengunjuk rasa. Tindakan ini memicu kericuhan dalam aksi unjuk rasa para pedagang Pasar Makale di Kantor Bupati Tana Toraja, Selasa, 8 April 2025. (MRA/Kareba Toraja)
Kepada massa aksi, Bupati Tana Toraja, Zadrak Tombeq menjelaskan bahwa revitalisasi Pasar Makale dilakukan pemerintah demi tujuan yang baik. Pasar itu akan dirapihkan dan dikembalikan ke fungsi semula. Karena di dalam pasar ada beberapa aktivitas yang sudah tidak sesuai fungsi dan kontrak.
Zadrak juga menyebut, tidak semua lods pasar yang akan dibongkar dan dibangun. Hanya beberapa blok saja, yakni Blok B, F, dan G.
“Tujuan revitalisasi untuk kebaikan kita semua, seluruh masyarakat Tana Toraja,” jelas Zadrak.
Sementara itu, Wakil Bupati Tana Toraja, Erianto L. Paundanan yang merupakan Ketua Tim Terpadu Penertiban Pasar Makale, menyatakan bahwa Surat Edaran yang dirinya tanda tangani adalah keputusan pemerintah, bukan pribadi.
Kemudian, Pasar Makale, kata Erianto, sudah waktunya direvitalisasi karena sudah hampir 40 tahun tidak pernah diperbaiki. Juga karena banyak lods pasar yang sudah tidak difungsikan sebagaimana mestinya.
“Kebijakan yang diambil pemerintah ini tujuannya untuk membangun masyarakat Tana Toraja, lebih khusus lagi, yang menggunakan pasar itu,” terang Erianto.
Berdiri dan Tunjuk Pengunjuk Rasa
Setelah mendapat penjelasan dari Bupati, Wakil Bupati, maupun Sekda, maka dibuka sesi diskusi dan pertanyaan dari pengunjuk rasa. Salah satu pengunjuk rasa kemudian menyampaikan aspirasinya. Dia menyatakan bahwa aksi yang mereka lakukan bukan untuk menghalangi atau menolak revitalisasi Pasar Makale. Tetapi mereka ingin mendapatkan penjelasan dari pemerintah mengenai relokasi sementara para pedagang, menunggu proses pembangunan.
- Penulis: Monika/Indra
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar