UKI Toraja gelar Talkshow dalam rangka Aksi Kolektif Memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan. (foto: dok. istimewa).
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKI Toraja) bekerjasama dengan Yayasan Eran Sangbure Mayang (YesMa) menggelar Talkshow dalam rangka Aksi Kolektif Memperingati 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan.
Talkshow digelar di Aula Kampus I UKI Toraja, Makale, Tana Toraja, Kamis 05 Desember 2024.
Talkshow dengan tema “Membangun Kampus Tanpa Kekerasan: Hentikan Kekerasan Seksual dan Perundungan Gender” ini diikuti sejumlah mahasiswa perwakilan dari berbagai Kampus yang ada di Toraja.
Adapun Narasumber pada Talkshow tersebut adalah dosen sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UKI Toraja, Pdt. Johana R Tangirerung, M.Th, yang membawakan materi “Peran Lembaga Pendidikan Tinggi dalam Upaya Pencegahan Kekerasan di Kampus”.
Dalam pemaparan materinya, Pdt. Johana R Tangirerung, M.Th, mengulas tentang bentuk-bentuk kekerasan, data tingkat kekerasan terhadap perempuan berdasarkan hasil survei, peraturan atau UU mengenai kekerasan terhadap perempuan, upaya atau kebijakan-kebijakan yang dilakukan kampus melalui Satgas PPKS Kampus UKI Toraja dalam mendorong dan menangani kekerasan di Kampus.
Pdt. Johana R Tangirerung, M.Th menegaskan kampus harus bebas dari kekerasan seksual, kampus tempat mahasiswa mengembangkan kompetensi, maka kampus semestinya menjadi tempat yang bersih dan aman.
“Tetapi kenyataannya, persentase kekerasan seksual tertinggi terjadi di lingkungan perguruan tinggi,” urai Pdt. Johana R Tangirerung.
Pdt. Johana R Tangirerung mengurai beberapa upaya dan kebijakan -kebijakan yang telah dilakukan UKI Toraja dalam mendorong pencegahan kekerasan di Kampus, mulai dari pembentukan satgas PPKS, pemberian sanksi kepada pelaku kekerasan, hingga penyediaan hotline/kontak aduan bagi korban kekerasan yang kerasahasiaannya terjaga.
Kemudian Narasumber yang kedua adalah Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3A-PPKB) Rante Limbong, dengan materi “Kekerasan Pada Perempuan dan Anak”.
Dalam pemaparan materinya, Rante Limbong mengurai beberapa kebijakan Pemerintah Daerah dalam pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Rante Limbong mengklaim jika Pemda Tana Toraja telah memiliki peraturan daerah terkait perlindungan terhadap perempuan dan anak.
“Pemerintah daerah juga telah membentuk unit layanan untuk penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” urai Rante Limbong.
Sebagai moderator yang memandu kedua narasumber dalam talkshow adalah mahasiswi UKI Toraja, Gladys Kurnia.
Sementara itu, Lenynda Tondok selaku program officer Yayasan Eran Sangbure Mayang (YesMa) menjelaskan bahwa talksow ini merupakan kolaborasi antara YesMa dengan UKI Toraja sebagai tindak lanjut MoU keduap pihak yang telah ditandatangani beberapa waktu yang lalu.
“Kita bersama-sama menyatakan sikap dan dukungan untuk bagaimana kampus menjadi tempat yang aman, bagaimana di kampus tidak terjadi lagi praktek kekerasan, kemudian bagaimana kampus berkomitmen menghentikan kekerasan,” urai Lenynda Tondok.
Pada penghujung acara, perwakilan dari masing-masing kampus membuat pernyataan sikap melalui spanduk dan brosur dan mengkampanyekan tolak segala bentuk kekerasan baik dalam kampus maupun di luar kampus. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor : Arthur
Komentar