Tempat Pemakaman Umum di To’kaluku Makale Penuh, Pemda Akan Sediakan Tempat Baru di Mengkendek
- account_circle Monika Rante Allo/Rls
- calendar_month Kam, 24 Apr 2025
- visibility 1.318
- comment 0 komentar
Kondisi TPU di To’kaluku Makale yang sudah penuh. (Foto/Istimewa).
KAREBA-TORAJA.COM, MAKALE — Salah satu persoalan yang menjadi keresahan masyarakat Muslim di Toraja khususnya Makale saat ini adalah ketersediaan Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang representatif, mengingat satu-satunya TPU yang ada saat ini yakni TPU yang terletak di To’kaluku Kelurahan Bombongan Kecamatan Makale sudah penuh.
Menjawab keresahan masyarakat Muslim ini, Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg berupaya menghadirkan TPU baru yang representatif.
Selasa 22 April 2025, Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg meninjau langsung lokasi rencana Tempat Pemakaman Umum (TPU) khusus umat Muslim di Lembang Marinding, Kecamatan Mengkendek.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan lahan dan kelayakan lokasi. Adapun rencana lokasi pembangunan TPU kurang lebih seluas 5 hektare.
“Kita sudah sepakat bersama Kepala KPH Saddang I untuk segera mengusulkan ke Kementerian Kehutanan melalui bapak Gubernur Sulawesi Selatan,” kata Zadrak.
Zadrak berharap dukungan dari berbagai pihak agar rencana lokasi TPU ini dapat segera terealisasi, apalagi ketersediaan TPU ini sangat mendesak bagi masyarakat muslim di Tana Toraja.
“Mari kita tetap berdoa semoga ini bisa terlaksana dengan baik, karena TPU ini sangat mendesak bagi masyarakat muslim di Tana Toraja,” harap Zadrak Tombeg
Untuk diketahui, lokasi pemakaman Muslim di wilayah To’kaluku saat ini sudah penuh.
Bahkan, beberapa makam dilaporkan telah menumpuk satu sama lain, sehingga Pemerintah perlu segera menyediakan lokasi pemakaman baru.
Upaya pengadaan TPU khusus Muslim di Tana Toraja sejatinya telah dirintis sejak masa Pemerintahan Bupati Nicodemus Biringkanae dan Wakil Bupati Victor Datuan Batara.
Namun, hingga akhir masa jabatan mereka, rencana tersebut belum berhasil direalisasikan. (*)
- Penulis: Monika Rante Allo/Rls
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar