“Silopak Papa Tallang” ala Panitia 110 Tahun IMT Melalui Program Bedah Rumah

KAREBA-TORAJA.COM, MENGKENDEK — “Silopak Papa Tallang” dalam filosofi Toraja berarti menggandengkan dua atau lebih bambu sehingga memilik fungsi seperti atap pada rumah adat Toraja.

Istilah “Silopak Papa Tallang” ini pernah digunakan Pemda Tana Toraja era Nico-Victor dalam merealisasikan program pembangunan daerah dimana saat itu Pemda Tana Toraja menggandengkan (Ma’pasilopak) dua sumber anggaran berbedah yakni APBD dan dana desa  untuk merealisasikan program pembangunan.

Pada momentum perayaan 110 tahun Injil Masuk Toraja (IMT) yang jatuh pada tahun 2023 ini, salah satu program yang dilakukan panitia adalah program bedah rumah sebanyak 110 rumah.

Dalam program ini, Panitia menggandeng berbagai pihak mulai dari Kodim 1414 Tana Toraja, mahasiswa UKI Toraja, dan pemerintah Lembang.

Baca Juga  Sudah Tiga Hari Pencarian, Amata Bitticaca Belum Ditemukan

Salah satu masyarakat yang beruntung mendapatkan program bedah rumah 110 tahun IMT ini adalah Maria Deri Gurissing yang beralamat di Lembang Palipu’, Kecamatan Mengkendek.

Program bedah rumah untuk Maria Deri Gurissing mulai dilakukan pada Jumat, 17 Februari 2023.

Rumah milik Maria Deri Gurissing yang tak layak huni siap dibedah menjadi rumah layak huni.

Kepala Lembang Palipu’, Semuel Manukrante mengapresiasi program bedah rumah ini.

“Kami bersyukur atas program yang diusung panitia 110 tahun IMT ini, program ini sangat bermanfaat dan sangat sejalan dengan program Pemerintah Lembang Palipu’ sehingga Pemerintah Lembang bisa bersinergi dalam program ini,” kata Semuel.

“Program ini kurang lebih sama dengan program “Silopak Papa Tallang” yang pernah jadi program Pemda Tana Toraja,” katanya lebih lanjut.

Baca Juga  Instalasi Air Bersih Senilai Rp 5,3 Miliar Dibangun di Lembang Kaduaja

Djekson Nari selaku Ketua Panitia 110 Tahun IMT menegaskan bahwa program bedah rumah ini adalah satu dari 10 program utama perayaan 110 IMT.

Bedah rumah ini tidak hanya menyasar masyarakat Gereja Toraja namun semua sedominasi Agama yang membutuhkan, program ini juga tidak hanya melibatkan Gereja Toraja namun melibatkan siapa saja yang mau ikut berpartisipasi dalam membantu mewujudkan rumah yang layak bagi masyarakat Toraja. (*)

Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur

Komentar