Sekda Toraja Utara Perintahkan Bapenda dan Distan Buat Klinik Kesehatan Hewan Keliling
- account_circle Desianti
- calendar_month 15 jam yang lalu

Sekretaris Daerah Toraja Utara, Salvius Pasang memerintahkan Dinas Pertanian dan Bapenda untuk melaksanakan klinik kesehatan hewan keliling. (Foto: dok. istimewah).
KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Sekretaris Daerah (Sekda) Toraja Utara, Salvius Pasang memerintahkan Badan Pendapatan Daerah (Bapande) dan Dinas Pertanian Peternakan (Distan) untuk membuat klinik kesehatan keliling.
Klinik ini berfungsi memeriksa kesehatan hewan sebelum digunakan dalam upacara adat Rambu Solo’ atau Rambu Tuka.
Hal ini ditegaskan Salvius Pasang saat memimpin rapat evaluasi realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Toraja Utara tahun 2025 di Ruang Pola Kantor Bupati, Rabu, 3 September 2025.
“Bapenda dan Dinas Pertanian harus kerjasama dengan Lembang dan Kelurahan. Kalau ada informasi acara, segera buat klinik kesehatan hewan untuk membantu masyarakat, sebelum dimasukkan ke lokasi acara,” tegas Salvius.
Klinik kesehatan hewan, menurut Salvius Pasang, merupakan salah satu bentuk peran pemerintah dalam melindungi masyarakat maupun hewan ternak lainnya yang ada di Toraja Utara.
“Jangan sampai ada hewan sakit, kena penyakit menular, dan lain-lain, yang kalau dikonsumsi masyarakat bisa berdampak pada kesehatan badan. Juga kita mengantisipasi penyakit menular pada hewan,” terang Salvius.
Menurut dia, dokter hewan dan petugas kesehatan hewan mesti memeriksa dulu hewan-hewan yang dibawa oleh keluarga ke lokasi kedukaan atau Rambu Tuka. Hal ini untuk memastikan bahwa hewan tersebut sehat dan layak dikonsumsi.
Keberadaan klinik kesehatan hewan juga merupakan salah satu respon pemerintah atas keluhan masyarakat yang menyebutkan bahwa pemerintah tidak mempunyai peran dalam acara Rambu Solo’ atau Rambu Tuka tetapi menarik retribusi dari hewan yang dipotong.
“Jadi, mulai dari sekarang, itu harus dilakukan. Saya dengar ada group WA Lembang dan Lurah yang dikoordinir Bapenda. Di situ bisa jadi tempat informasi dan kalau ada info masuk, petugas klinik segera turun ke lapangan melaksanakan tugas,” tegas Salvius.
Selain di acara-acara masyarakat, Salvius juga meminta Dinas Pertanian dan Peternakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di pintu-pintu perbatasan daerah sebelum hewan tersebut masuk ke Toraja Utara.
Baru 55% Tercapai
Sementara itu, dalam evaluasi tersebut diketahui bahwa realisasi pendapatan asli daerah (PAD) Toraja Utara hingga Agustus baru mencapai 55% dari target Rp 61 miliar tahun 2025.
Meski begitu, Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong optimis target tersebut bisa terealisasi 100% di akhir tahun.
“Ya harus optimislah. Kita mesti terus kerja untuk itu,” tegas Dedy, sapaan akrab Frederik Victor Palimbong usai rapat.
Ia juga mengimbau seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengelola PAD agar lebih mengoptimalkan kinerjanya demi mencapai target yang telah ditetapkan.
“OPD, Camat, Lurah, Lembang, semua harus lebih giat lagi bekerja. PAD ini dari kita, oleh kita, dan untuk kita juga,” katanya. (*)
- Penulis: Desianti
- Editor: Arthur
Saat ini belum ada komentar