Akses Evakuasi Sulit, Polisi Tandu Korban Pohon Tumbang di Bittuang Sejauh 4 Kilometer
- account_circle Redaksi
- calendar_month Rab, 17 Nov 2021

Aparat Kepolisian Sektor Saluputti harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer untuk mengevakuasi dua jenazah penyadap getah pinus yang tewas tertimpa pohon tumbang di Lembang Sandana, Kecamatan Bittuang, Tana Toraja. (dok. Polsek Saluputti).
KAREBA-TORAJA.COM, BITTUANG — Proses evaluasi dua korban bencana alam pohon tumbang yang terjadi di tengah hutan pinus di Lembang Sandana, Kecamatan Bittuang, berlangsung dramatis.
Petugas Kepolisian butuh waktu empat jam untuk sampai di tempat kejadian perkara. Demikian pula, dibantu warga, polisi harus menandu korban dengan berjalan kaki sejauh 4 km dari tengah hutan ke titik terakhir yang bisa diakses kendaraan.
Kapolsek Saluputti, Iptu Sette Marrung mengatakan petugas Kepolisian menerima informasi pukul 14.30 Wita siang dan langsung turun melakukan evakuasi.
“Dari titik terkahir yang bisa diakse kendaraan, kami harus berjalan kaki lagi sejauh 4 kilometer untuk melakukan evakuasi dan evakuasi baru selesai dilakukan pukul 20.00 Wita malam hari,” ungkap Iptu Sette Marrung, Rabu, 17 November 2021.
Sebelumnya diberitakan, dua warga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia tertimoa pohon di pondok dalam kawasan Hutan Produksi Terbatas (Kawasan Penyadapan Getah Pinus PT. Kencana Hijau Binalestari) Lembang Sandana, Kecamatan Bittuang, Kabupaten Tana Toraja.
Kedua warga tersebut diketahui bernama Yohanis Tanggaran alias Papa Ela, 45 tahun, karyawan penyadap getah pinus PT. Kencana dan salah satu rekannya Darius Tappi’, 45 tahun, pekerjaan petani. Keduanya berasal dari Desa Desa Sibanawa, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
- Penulis: Redaksi
Saat ini belum ada komentar