KAREBA-TORAJA.COM, RANTEPAO — Kegiatan fogging yang di lakukan Pemerintah Kabupaten Toraja Utara melalui Dinas Kesehatan untuk mencegah kenaikan angka Demam Berdarah Dengue (DBD) dinilai belum maksimal.
Beberapa wilayah di Kabupaten Toraja Utara belum mendapatkan giliran fogging, sementara masyarakat mulai takut dan resah terhadap kenaikan angka penderita penyakit DBD.
Akibatnya, sejumlah Warga Rantepao berinisiatif untuk melakukan fogging secara mandiri. Seperti yang dilakukan warga Jalan Diponegoro Kelurahan Penanian Kecamatan Rantepao. Secara sukarela warga membeli cairan disinfektan pembunuh nyamuk DBD lalu meminta pihak dari Yayasan Kasih Peduli Indonesia Sejahtera untuk membantu menyediakan alat fogging dengan operator alat fogging.
Batara, salah satu warga Jalan Diponegoro, Kelurahan Penanian, Rantepao mengatakan inisiatif melakukan fogging secara mandiri ini dilakukan kelihatannya antisipasi Pemda sangat kurang sementara sudah banyak kasus DBD di masyarakat.
“Karena pemerintah lambat maka kami meminta bantuan Yayasan Kasih Peduli Indonesia Sejahtera untuk fogging mandiri,” ungkap Batara.
Ketua Yayasan Kasis Peduli Indonesia Sejahtera, Pdt Yosmart Tolede, yang dikonfirmasi terpisah, mengakui bahwa fogging yang dia lakukan di dua lokasi di Rantepao, pada Senin, 26 Juli 2021, atas permintaan masyarakat.
Fogging mandiri itu dilakukan Pdt Yosmart di sekitar Pasar Pagi Malango’ dan Jalan Diponegoro, Rantepao. “Sudah beberapa kali mereka minta, karena jumlah yang terpapar terus bertambah, sehingga kami penuhi permintaan warga itu,” ungkap Pdt Yosmart.
Informasi yang diperoleh kareba-toraja.com, ada satu keluarga di Pasar Pagi Rantepao, yang menderita DBD dalam beberapa hari terakhir. Data terakhir menyebutkan sudah sekitar 10 orang yang terpapar. (*)
Penulis: Arsyad Parende
Editor: Arthur
Komentar