KAREBA-TORAJA.COM, MALIMBONG BALEPE’ — Bencana alam tanah longsor terjadi di tiga titik pada jalan poros kabupaten, yang menghubungkan Lembang Leppan dan Lembang Lemo Menduruk, di Kecamatan Malimbong Balepe’, Tana Toraja, Selasa, 6 Juni 2023 malam.
Longsor yang terjadi pada tengah malam itu menyebabkan enam unit sepeda motor milik warga, tertimbun.
Selain itu, material longsor juga menutupi badan jalan poros yang menghubungkan dua lembang, yakni Lembang Leppan dan Lembang Lemo Menduruk.
“Akses ke dua lembang tersebut sama sekali tertutup, tidak bisa dilewati,” tutur Kepala Lembang Leppan, Perdi Patandean Sirenden, kepada KAREBA TORAJA melalui sambungan telepon, Rabu, 7 Juni 2023.
Menurut Endy, sapaan akrab Perdi Patandean Sirenden, bencana alam tanah longsor itu terjadi diduga karena curah hujan yang sangat tinggi, yang mengguyur wilayah Malimbong Balepe pada Selasa malam.
Endy menjelaskan, ada tiga titik longsor yang sangat parah, yakni di Dusun Lambanan, Lembang Leppan, Kecamatan Malimbong Balepe’,” katanya.
Sepeda motor yang tertimbun itu, menurut Endy merupakan milik warga yang datang menghadiri upacara Rambu Solo’ di Lembang Leppan. “Kebetulan di sini ada pesta (Rambu Solo’), banyak warga yang datang. Ada enam motor yang tertimbun; dua unit di titik pertama dan 4 unit di titik longsor ketiga,” katanya.
Menurut Endy, hinga Rabu, 7 Juni 2023, belum ada pihak BPBD maupun PUPR Tana Toraja yang datang membersihkan material longsor di Leppan. Dampaknya, mobilitas warga menjadi terganggu.
“Semua sepeda motor yang tertimbun itu sudah kami evakuasi. Rusak ringan, hampir semua kap-kapnya pecah dan rusak,” ujarnya.
“Tolong, Bapak-bapak BPBD atau Dinas PUPR segera datang ke lokasi, karena jalan poros ini merupakan satu-satunya akses yang bisa digunakan warga di dua lembang ini,” pinta Endy. (*)
Penulis/Editor: Arthur
Komentar